Ketika berbicara tentang kota-kota romantis di Indonesia, nama yang sering muncul adalah Yogyakarta dengan Malioboronya, Bandung dengan udara sejuknya, atau Bali dengan pantai eksotisnya. Semarang? Hampir tak pernah disebut. Kota ini lebih dikenal sebagai pusat industri dan pelabuhan, bukan sebagai tempat yang cocok untuk menciptakan kenangan manis bersama pasangan.
Tapi, benarkah Semarang tidak punya sisi romantis? Atau mungkin, citra kota ini hanya kurang terangkat?
Daftar Isi
Cuaca panas Semarang yang tidak mendukung suasana romantis
Salah satu faktor utama yang membuat Semarang jarang dianggap romantis adalah cuacanya yang panas dan lembap, terutama di daerah bawah kota yang dekat dengan laut. Berbeda dengan Bandung atau Malang yang udaranya sejuk dan mendukung momen berjalan-jalan berdua, Semarang sering kali membuat orang lebih memilih berlindung di ruangan ber-AC daripada menikmati suasana luar.
Tapi jika panasnya dikesampingkan, sebenarnya banyak tempat di Semarang yang tetap bisa dinikmati dengan cara yang tepat. Misalnya, menikmati senja di Pantai Marina, nongkrong di rooftop kafe di daerah Semarang Atas yang lebih sejuk, atau sekadar menikmati angin malam di Kota Lama.
Branding kota yang kurang romantis
Kota-kota yang dianggap romantis biasanya punya branding kuat yang membangun citra tersebut. Bandung dikenal sebagai “Paris van Java,” Yogyakarta kental dengan suasana klasik dan kisah-kisah cinta yang melegenda, sedangkan Bali menjual keindahan alamnya sebagai latar romantis yang sempurna.
Semarang, di sisi lain, lebih dikenal sebagai kota industri dan perdagangan. Bangunan bersejarah di Kota Lama lebih sering dipromosikan untuk wisata sejarah, bukan sebagai tempat yang cocok untuk pasangan. Padahal, jika dikelola dengan baik, Kota Lama bisa jadi salah satu tempat paling romantis, dengan suasana klasik ala Eropa, lampu-lampu temaram di malam hari, dan kafe-kafe bergaya vintage.
Selain itu, kawasan Semarang Atas yang menawarkan pemandangan kota dari ketinggian juga jarang dipromosikan sebagai destinasi romantis. Jika kota ini lebih giat memperkenalkan sisi romantisnya, bukan tidak mungkin citranya bisa berubah.
Romantisme Semarang yang kurang dieksplorasi
Semarang sebenarnya memiliki banyak tempat yang bisa menciptakan suasana romantis, hanya saja belum banyak yang mengeksplorasi sisi tersebut.
Kota Lama dengan bangunan kolonialnya yang cantik dan lampu-lampu temaram bisa menjadi tempat yang indah untuk jalan-jalan santai berdua. Pantai Marina menawarkan pemandangan matahari terbenam yang tak kalah indah dari tempat lain. Gardu Pandang Gombel di Semarang Atas memberikan pemandangan kota yang indah saat malam hari. Kampung Laut sebagai restoran terapung bisa menjadi tempat makan malam yang unik dan berkesan.
Jika tempat-tempat ini mulai dikenal sebagai destinasi romantis, Semarang mungkin akan lebih sering masuk dalam daftar kota yang cocok untuk pasangan.
Romantis itu soal perspektif
Pada akhirnya, romantisme sebuah kota bukan hanya tentang suhu udara atau branding yang sudah dibangun sejak lama. Romantis atau tidaknya suatu tempat sangat bergantung pada pengalaman dan kenangan yang diciptakan di sana.
Semarang mungkin tidak memiliki gunung dengan udara sejuk seperti Bandung, atau pantai tropis seperti Bali. Tapi bukan berarti kota ini tidak bisa menjadi tempat yang romantis. Banyak pasangan yang menemukan keindahan di tengah hiruk-pikuknya, menikmati momen di sudut-sudut kota yang mungkin tidak pernah dilirik orang lain.
Jadi, siapa bilang Semarang tidak bisa romantis? Mungkin kita hanya belum cukup memberinya kesempatan.
Penulis: Ayu Lestari Sipayung
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Sudah 5 Tahun Pindah dari Semarang ke Jogja dan Masih Saja Merana