Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Seharusnya Anak Miskin yang Bisa Kuliah Tak Perlu Diromantisasi

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
28 Juni 2021
A A
Seharusnya Anak Miskin yang Bisa Kuliah Tak Perlu Diromantisasi terminal mojok.co

Seharusnya Anak Miskin yang Bisa Kuliah Tak Perlu Diromantisasi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Prestasi selalu layak dirayakan. Misalkan ada trofi ataupun medali, bisa dipajang di ruang tamu. Selain sebagai pengingat, bisa juga buat pamer. Tak ada yang salah dari hal itu. Sayangnya, banyak prestasi yang tak bisa dipajang karena tak ada simbol kemenangan dan ranking. Pasalnya, prestasi tak melulu soal kemenangan lomba. Bahkan hal yang seharusnya dianggap wajar, bisa dianggap sebagai prestasi yang istimewa. Salah satunya adalah diterima kuliah, apalagi Anda dari kalangan bawah atau anak miskin.

Jika Anda pernah melihat di banyak kanal berita, betapa glorifikasi itu terus ada di tiap pertengahan tahun. Seperti sekarang ini, saat penerimaan mahasiswa baru. Artikel-artikel yang sejujurnya membuat saya gemash dan bukan terenyuh. Bukan karena saya iri atau berhati batu. Namun, karena seharusnya hal semacam itu menjadi kewajaran di negara kita. Bahwa anak yang nggak punya duit, seharusnya tetap bisa menempuh pendidikan dengan mudah penuh sukacita. Sayangnya, nggak semudah itu.

Hal yang kita omongin ini adalah sebuah negara yang menganggap PPKM Mikro Penebalan itu sama saja dengan lockdown (kalau sama kenapa nggak lockdown saja?). Tentu masih sulit dan berat, saat pemikiran pemerintahnya masih seperti itu. Apalagi kewajiban semacam menyediakan pendidikan yang layak bagi seluruh rakyat yang harus mereka sediakan. Secara sampai hari ini, isu tiga periode masih berkumandang kencang di saat banyak rakyat yang kesusahan. Saat wisma atlet dan banyak rumah sakit penuh, ada orang yang dengan sadar meminta proses pemilihan presiden kembali seperti zaman dahulu lagi. Sungguh kontras.

Melihat keadaan pemerintah yang seperti itu, sepertinya masih perlu waktu untuk melihat keadilan dalam dunia pendidikan Indonesia. Bayangkan di masa depan nanti, ada orang yang nggak mungkin nggak bisa kuliah. Semua sekolah gratis sehingga tak ada lagi artikel glorifikasi anak miskin yang bisa kuliah. Semua serba mudah dan lebih murah. Tak ada ketimpangan lagi. Mau anak miskin, kaya, anak lurah, anak presiden, semua bisa mendapat pendidikan yang layak. Semua orang bisa mengakses fasilitas pendidikan yang bagus dan dekat dengan rumahnya. Opo ora elok?

Semua sekolah punya bangunan yang baik dan akses jalan yang mudah. Jangan sampai anak-anak Indonesia harus melakukan adegan dalam Ninja Warrior dan Benteng Takeshi saat menuju sekolah. Apalagi sekolahnya yang sudah rapuh, macam hati mas-mas yang sudah sering kena ghosting. Selain itu, guru yang mengajar baik dan nggak toxic. Nggak kayak guru yang justru main Bigo saat mengajar, atau yang jadi predator mesum tapi malah dilindungi atas nama kesucian instansi. Halah, pret! Pokoknya semua harus serba indah dan menyenangkan. Mau luar Jawa ataupun di Pulau Jawa, semuanya harus setara. Minimal kondisi pengajar dan bangunannya layak, lah.

Pendidikan sebagai salah satu pilar bangsa adalah benar adanya. Meski pendidikan tak melulu soal sekolah, saya kira sekolah masih menjadi pembuka pintu untuk banyak kesempatan di masa depan. Maka, semua orang perlu akses pendidikan formal. Meski pada kenyataannya angka putus sekolah masih lumayan tinggi di Indonesia. Ada yang karena faktor ekonomi (menyumbang angka mayoritas), adat, hingga akses yang sulit dan fasilitas yang memang nggak ada.

Di banyak wilayah Indonesia, masih ada daerah yang belum tersentuh fasilitas sekolah. Bahkan di perbatasan terjauh Indonesia, banyak yang bersekolah ke negara tetangga. Ya, gimana lagi, negara nggak hadir buat mereka. Fasilitas pendidikan, kesehatan, sampai pasar, tak ada di perbatasan. Justru negara tetangga yang punya semua itu.

Saya paham, memang tak mudah seseorang dari yang hidup di bawah garis kemiskinan bisa merasakan pendidikan. Apalagi mereka berkesempatan masuk kampus yang bergengsi dan jadi favorit banyak orang. Namun, akan lebih baik jika semua anak Indonesia dari kalangan mana pun bisa bersama-sama mengakses pendidikan dengan mudah. Dan hal-hal semacam ini yang terjadi, tidak butuh terlalu diromantisasi.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Kerja Sambil Kuliah S2 demi Menutupi Hidup yang Terlanjur Medioker

BACA JUGA Seharusnya Pemerintah Bikin Sekolah Khusus untuk Calon YouTuber dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: anak miskinKuliahpendidikan terminalromantisasi
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Saya Ditolak Masuk Organisasi Mahasiswa, dan Itu Adalah Keberuntungan Terbesar di Masa Kuliah

Saya Ditolak Masuk Organisasi Mahasiswa, dan Itu Adalah Anugerah Terbesar di Masa Kuliah

15 Juni 2025
software statistika legal mojok

Software Statistik Legal dan Gratis yang Bisa Digunakan Saat Skripsian

5 Agustus 2021
Hentikan Stigma Mahasiswa Seni adalah Mahasiswa Haha Hihi Musik Metal Bukan Hanya Soal Vokalis yang Berteriak

Hentikan Stigma Mahasiswa Seni Adalah Mahasiswa Haha Hihi

27 Mei 2020
Seandainya Upin Ipin Merantau ke Kediri: Kuliahnya di IAIN, Logatnya Peh-Biuh, dan Jadi Anak Senja Pantai Brantas

Seandainya Upin Ipin Merantau ke Kediri: Kuliahnya di IAIN, Logatnya Peh-Biuh, dan Jadi Anak Senja Pantai Brantas

7 Maret 2024
Semprotulation Adalah Perayaan Bodoh, Untung Dulu Nggak Ada Waktu Saya Kuliah

Semprotulation Adalah Perayaan Bodoh, Untung Dulu Nggak Ada Waktu Saya Kuliah

5 Desember 2023
Balada Kuda Perusahaan Startup: Kerja, Kerja, Tifus

Balada Kuda Startup: Kerja, Kerja, Tifus

5 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.