Alkisah di jagad maya, ada sebuah konten bertajuk “Kalau Nikah Harus Punya Apa?”. Dari namanya saja, sudah ketauan kalau konten ini bermaksud untuk mengulik isi hati seseorang terkait harapannya tentang hal-hal yang menurut mereka harus dimiliki sebelum akad terucap. Sialnya, ketika pertanyaan kalau nikah harus punya apa ini dilontarkan pada para gadis, rata-rata jawaban mereka sama: harus punya rumah.
Saya nggak bilang jawaban mereka salah. Wajar rasanya bila ada keinginan bisa mandiri setelah menikah. Masalahnya adalah, itu yang pada nuntut cowok harus punya rumah sebelum nikah, pada tau harga rumah, nggak? Beli rumah beneran loh ini. Bukan rumah keong apalagi rumah monopoli.
Nih, dengan senang hati saya berikan gambaran harga rumah di beberapa kota. Buat bahan muhasabah bersama.
Bogor
“Harga rumah di Bogor mahal, Mbak. Perumahan tipe 36/64 aja harganya sampai 500 juta.”
Begitu kata kawan saya, Mas Uchan yang berdomisili di Kota Cibinong Kabupaten Bogor, saat ditanya soal rata-rata harga rumah di Bogor. Bisa sih lebih murah, asal cari rumahnya di perkampungan. Tapi semurah-murahnya rumah, ya nggak sejuta dua juta, keles. Setidaknya butuh duit 250 juta. FYI, 250 juta itu duit semua ya, Gaes. Nggak boleh dicampur daun.
Surabaya
Ponakan kawan saya yang tinggal di Surabaya, tiga tahun lalu beli rumah di Perumahan Wisata Semanggi. Kalian tahu harganya berapa? 600 juta, Ngab! Itu tiga tahun lalu, loh! Nggak tau sekarang. Oh ya, rumah seharga 600 juta ini ya jangan dibayangkan segede lapangan bola, ya. Lapangan bola, Ndasmu! Wong luas tanahnya aja paling sekitar 72 m2, kok.
Kenapa? Kaget? Mau pilih kos sekamar aja mumpung pasangan baru nikah dan belum punya anak? Sayangnya, biaya kos satu kamar sebulan juga nggak murah, Gaes. Biaya kos satu kamar dengan kamar mandi dalam mencapai 750 ribu sebulan alias 9 juta setahun. Ada sih yang lebih murah. Cuma 350 ribu sebulan. Tapi, kamar mandinya barengan penghuni kos lain, bangunannya buluk dan nggak ada jendela. Keluar-keluar siap jadi pepes.
Purwokerto
Harga rumah di Purwokerto, mungkin tidak sengeri dua kota sebelumnya yang saya sebutkan. Buktinya, ketika saya coba cek ke situs rumah.com dengan lokasi pencarian rumah di Purwokerto, ada rumah dengan luas 90m2 yang ditawarkan dengan harga 250 juta. Saya lihat-lihat, rumahnya layak huni juga. Tapi ingat, 250 juta itu duit gede. Babi ngepet pun kalau mau cari duit segini banyaknya juga harus lembur. Apalagi kita, para budak korporat yang selalu menggaungkan nabung nabung nabung, tapi selalu berakhir dengan ngopi cantik sambil gatel checkout Tokped. Sial, memang.
Makassar
Di brosur penawaran yang saya lihat di internet, ada rumah dengan luas 72m2 di daerah Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan yang dijual dengan harga 385 juta. Bisa di-KPR-kan selama 10 tahun. Cicilannya 3,98 juta sebulan. Kalau masih terasa berat, bisa ambil yang jangka waktu 20 tahun. Cicilannya cuma 2,87 juta sebulan. Masih berat juga? Berarti takdirmu ngikut mertua.
Jogja
Nggak usah ditanya, sila cek tulisan tentang Jogja di Terminal Mojok, kalian bakal tau kalau harganya nggak ngotak. Udah harganya mahal, UMP-nya rendah. Jadi kasihan.
Gimana, masih kekeuh nuntut cowok harus punya rumah dulu sebelum nikah? Ya kalau pasanganmu itu crazy rich yang duitnya tinggal petik sih nggak masalah. Tapi, crazy rich itu juga biasanya pasangannya sama crazy rich juga. Lagian nih ya, kalau pas nikah belum punya rumah, bukan berarti selamanya nggak bakal bisa punya rumah. Justru kalau bareng-bareng ngerasain berjuang dari nol, dari yang awalnya nggak punya rumah, lalu pada akhirnya punya rumah, rasanya pasti bakal lebih priceless. Cie dari nol~
BACA JUGA Tips Beli Rumah biar Nggak Tertipu Harga Murah dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.