Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sebelum Menikah, Selesaikan Dulu Rasa yang Tertinggal

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
18 September 2020
A A
madura calon mertua menikah dengan teman satu kantor mojok

menikah dengan teman satu kantor mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Ada yang bilang bahwa untuk mengobati luka dalam rangka melupakan seseorang adalah dengan mencari pengganti yang baru. Secara sederhananya, dengan menemukan cinta yang baru, kita bisa dengan mudah melupakan cinta di masa lalu. Toh, katanya tanpa cinta pun kita bisa tetap menikah dan bahagia. Mungkin ini sesuai dengan ajaran, “Witing tresno jalaran seko kulino.” Dari yang tadinya nggak cinta, nanti seiring berjalannya waktu dan hidup bersama pasti ujungnya bakalan cinta juga.

Saya setuju bahwa kita tetap bisa menjalani hidup atau memulai sebuah hubungan meski diawali tanpa rasa cinta. Tapi tentu dengan catatan bahwa perasaan kita sudah netral kembali. Menjalani sebuah hubungan itu sama kayak menjalankan sebuah mobil. Agar mobil bisa melaju dengan lancar, kita harus menempatkan tuas persneling di posisi netral terlebih dahulu sebelum pindah gigi. Nggak bisa dong, mau pindah haluan dari gigi satu ke gigi dua, langsung loncat gitu saja. Harus netral dulu. Sama kayak hati, harus dinetralkan dulu sebelum beralih ke yang lain.

Tak apa jika kita mau mencoba menjalani hidup dengan orang baru yang mana kita belum punya perasaan dengannya. Hanya saja pastikan kita sudah tak punya perasaan mendalam untuk seseorang di hati kita. Yah, ibaratnya gimana kita mau menerima cinta seseorang jika di dalam hati kita saja sudah dipenuhi dengan cinta yang lainnya. Air di dalam gelas aja kalau sudah penuh, lantas diisi dengan air lainnya bakal meluber kan, ya?

Meski kelihatannya sepele, namun banyak orang yang mengamalkan hal ini. Seolah menikah adalah solusi terbaik untuk move on dari masa lalu. Kita lantas bergantung pada pasangan baru, berharap dia bisa menyembuhkan luka, dan membuat kita bahagia terus hingga melupakan mantan. Kita akan terus menuntut. Seharusnya kita sadar, bahwa yang bertanggung jawab atas luka dan bahagia itu adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.

Ada seorang teman yang sering cerita pada saya tentang hal ini. Dia dulunya merasa kecewa karena diputus sepihak oleh pacarnya yang begitu dia cintai. Lalu si mantan ini menikah dengan perempuan lain. Merasa sakit hati ditinggal nikah, akhirnya dia memutuskan untuk balas dendam dengan cara menikah dengan orang lain yang tidak dia cintai. Dia berpikir, jika dia menikah dengan orang lain yang mencintainya, sakit hatinya itu akan hilang dan dia akan bahagia.

Apakah akhirnya teman saya ini bahagia? Tentu saja tidak. Dia justru merasa tersiksa hidup bersama orang yang tidak dia cintai. Dia bahkan sampai depresi berat dan harus mendapatkan perawatan dari psikiater. Kehidupan rumah tangga yang tadinya dia pikir akan indah, justru menjadi kehidupan mengerikan. Dan tanpa disadari, anak-anak yang tidak tahu apa-apa pun ikut menjadi korbannya.

Kisah tragis juga dialami oleh teman saya. Dia juga frustrasi berat karena tahu istrinya itu masih mencintai mantannya. Selama dua tahun menikah, sang istri berkata jujur bahwa dia masih mencintai mantannya dan apesnya lagi, si mantannya ini juga masih mencintai dia meski sudah punya istri. Teman saya bilang bahwa istrinya itu sebenarnya orang yang baik, baik sekali. Dia telaten dalam melayani suaminya, tapi sayangnya semua itu dia lakukan hanya sebatas karena kewajiban semata, bukan karena cinta.

Untuk memulai suatu hubungan yang baru harusnya segala perasaan di masa lalu sudah selesai terlebih dahulu, sehingga tidak ada lagi drama di masa depan. Hal ini bukan hanya menyakiti hati pasangan kita, tapi juga menyakiti diri sendiri. Bayangkan, kita harus hidup dengan orang lain di saat hati dan pikiran kita masih penuh dengan bayangan orang lain di masa lalu. Tentu ini menjadi beban tersendiri bagi kita.

Baca Juga:

Menghitung Penghasilan Minimal Setelah Menikah Versi 2025, Punya Gaji 7 Juta Baru Bisa Hidup Nyaman!

Kopi Lelet Lasem Itu Bukan Kopi, tapi Wujud dari Rasa Sakit Ditinggal ketika Sudah Sayang-sayangnya

Walaupun kadang waktu bisa meredakan luka, tapi jika kita tidak aware dengan luka itu dan membiarkannya begitu saja merajalela di hati dan pikiran kita, tentu ini hanya akan menjadi utang yang bisa sewaktu-waktu ditagih oleh debt collector. Jika kita memang belum bisa move on, kita belum bisa melupakan mantan, masih sakit hati atau kecewa dengan mantan, sebaiknya jangan menikah dulu. Obati dulu sakit hati kita dan belajar mengikhlaskan masa lalu terlebih dahulu.

Tak masalah jika kita mau mengenal orang lain, tapi jangan jadikan orang lain sebagai pelarian dari luka-luka yang kita alami. Bayangkan saja jika kita yang menjadi mereka, bagaimana perasaannya, dipilih untuk menikah tapi ternyata hanya dijadikan sebagai peran pengganti saja. Ingat, semua orang tentu ingin menjadi tokoh utama dalam cerita kehidupan pernikahannya. Jangan egois, kita mungkin pernah terluka tapi jangan sampai kita menjadi jahat dengan melukai orang yang tulus mencintai kita.

BACA JUGA Andai Tahun 2020 adalah Manusia, Ini 5 Hujatan Buatnya dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 September 2020 oleh

Tags: CintaMantanmenikahrasa
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

tanda gebetan tertarik dinilai dari ucapan saat kencan pertama mojok.co Boleh Ngomong Sesuatu, Nggak?

Tanda Gebetan Tertarik pada Kita, Dilihat dari Ucapan Mereka saat Kencan Pertama

8 Agustus 2020
menikah telat menikah mojok.co

Ditinggal Mantan Menikah Duluan, Ini Tipsnya

12 Juni 2019
kirim pesan

Catatan Ringan Sebelum Memulai Hubungan yang Baru

7 Mei 2019
rumah hunian pengantin baru

Pilihan Rumah Hunian Untuk Pengantin Baru

23 Mei 2019
putus pacaran Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

15 Februari 2020
Usia Ideal Menikah Itu Nggak Perlu, Jadi Stop Bertanya Kapan Nikah Terminal mojok

Usia Ideal Menikah Itu Nggak Perlu, Jadi Stop Bertanya Kapan Nikah

2 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.