Membeli motor bekas boleh saja, asal paham kondisinya.
Dari sekian banyak kemampuan atau skill yang dimiliki manusia untuk bertahan hidup, ada satu kemampuan atau skill yang mungkin wajib dimiliki oleh semua manusia—terutama manusia dewasa—tanpa terkecuali. Kemampuan atau skill itu adalah paham tentang otomotif.
Mungkin kalian berpikir bahwa paham tentang otomotif ini berarti tahu semua seluk beluk tentang kendaraan bermotor, tahu gimana caranya servis motor/mobil. Tidak perlu sejauh dan sedalam itu. Tidak perlu jadi ahli. Tahu apa yang dibutuhkan oleh motor/mobil kita, tahu gimana merawatnya, dan tahu apa yang harus kita lakukan ketika mobil dan motor kita mengalami masalah saja sudah cukup.
Skill ini sangat berguna, terutama ketika kita ingin membeli kendaraan bekas—dalam hal ini adalah motor. Nggak sedikit kasus orang-orang yang merasa tertipu ketika beli motor bekas. Mereka asal beli, asal bayar, asal pakai, nggak mengecek kondisi motor, nggak tahu gimana keadaannya, gimana pemilik sebelumnya merawat motornya, dan gimana riwayat servisnya. Orang-orang yang awam perkara otomotif inilah yang jadi sasaran empuk untuk ditipu.
Nggak sedikit, kok, kasus orang-orang yang tertipu ketika membeli motor bekas. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang nggak tahu apa-apa—yang awam—tentang otomotif. Maka dari itu, sebagai pengguna motor bekas, saya ingin membagikan tips-tips bagi kalian yang awam soal otomotif, tentang apa yang harus diperhatikan ketika akan membeli motor bekas. Nggak terlalu susah, kok.
Daftar Isi
#1 Tahu harga pasaran motor
Ini penting. Tahu harga pasaran motor itu sangat menentukan keputusan kalian beli motor, terutama motor bekas. Harga pasaran motor bekas itu memang luas banget. Harga di dealer motor bekas akan beda dengan harga motor bekas yang dijual oleh perorangan. Nggak ada harga pasti. Tapi kita bisa tahu perkiraan harganya, rata-ratanya.
Itu mengapa, pengetahuan tentang harga motor bekas itu perlu dipahami agar kita nggak ketipu soal harga motor. Agar kita nggak beli motor dengan harga yang kemahalan padahal kondisinya biasa saja, juga agar kita nggak beli motor bekas dengan harga miring tapi keadaannya mencurigakan.
#2 Kelengkapan surat
Katakanlah kalian sudah tahu motor apa yang ingin kalian beli dan sudah menentukan motor mana yang sesuai budget kalian. Setelahnya, kalian harus pastikan kelengkapan surat dari motor yang ingin kalian beli. Apa saja kelengkapannya? STNK dan BPKB. Cocokkan keduanya. Kalau sudah cocok dan tidak ada yang mencurigakan, kalian boleh sedikit lega.
Kalian mau lebih yakin lagi? Silakan cocokkan nomor rangka dan mesin yang ada di surat kendaraan. Kalau ternyata ada ketidakcocokan, boleh jadi motor itu adalah motor hasil curian. Bagian ini yang sebenarnya kerap luput dari pengamatan. Orang-orang keburu tergiur dengan harga yang miring yang ditawarkan, tidak tahu bahwa ada yang mencurigakan.
#3 Kondisi fisik motor
Setelah mengecek kelengkapan surat, nomor rangka serta nomor mesin, lalu tidak ada yang mencurigakan, kalian bisa cek gimana kondisi fisik motor. Cek gimana kondisi bodinya. Cek apakah ada yang beset, patah, atau pernah diganti. Tanyakan ke penjualnya kalau perlu, apakah motor itu pernah diganti bodinya.
Setelah itu, kalian bisa cek kondisi fisik motor dengan mencoba mengendarainya. Cek apakah fisik motor itu masih kokoh atau tidak. Coba kendarai motor di jalan yang tidak halus. Kalau ada bunyi-bunyi yang mencurigakan, boleh jadi ada masalah di bodi atau mesinnya. Ini akan sangat berpengaruh dengan harga motor bekas yang ditawarkan.
#4 Tarikan mesin
Ketika sedang mencoba mengendarai motor bekas yang hendak dibeli, kalian juga bisa mengecek bagaimana tarikan mesin motor tersebut. Memang tarikan motor bekas tidak sehalus dan semulus motor baru. Tapi, kalian bisa tahu apakah motor ini dirawat dengan baik atau tidak dari mengecek tarikan motornya.
Coba kendarai dengan kecepatan pelan, lalu perlahan naikkan kecepatan. Kalau kalian rasa ada yang kurang nyaman dengan tarikan mesinnya, molor atau berat, perpindahan gigi dan kondisi rantai (untuk motor persneling), boleh jadi ada yang kurang beres dari mesin motor itu. Bisa jadi motornya nggak dirawat dengan baik. Lagi-lagi, ini akan berpengaruh pada harga.
Perihal tarikan mesin, kalian juga harus mengecek oli motornya. Cek apakah oli motor tersebut kurang, berlebihan, atau pas. Sekalian juga tanyakan riwayat servisnya, rutin atau tidak, kapan terakhir servis, dan tanyakan juga apa komponen/sparepart yang sudah diganti.
#5 Kelistrikan
Kalau surat kendaraan aman, kondisi fisik aman, tarikan mesin aman, setelahnya kalian harus cek kelistrikan motor. Salah satu penyakit motor bekas itu biasanya ada di kelistrikan. Urusan kelistrikan motor ini cukup ribet. Cek apakah lampu motor bagian depan dan belakang menyala dengan baik. Periksa juga apakah lampu sein juga berfungsi normal. Cek juga starter (electric starter dan kickstarter) serta klakson apakah masih aman. Satu lagi yang juga cukup vital, cek speedometer (termasuk indikator bahan bakar, indikator lampu dan kecepatan) apakah semua berfungsi dengan baik.
Kelistrikan motor—apalagi motor bekas—sangatlah vital. Kalau sampai ada masalah yang diabaikan perkara kelistrikan, bisa jadi masalahnya akan merembet ke hal-hal lain. Kalau kalian abai urusan kelistrikan ketika membeli motor bekas, kalian berisiko besar tertipu. Sebab harga motor bekas yang kelistrikannya aman akan jauh berbeda dengan motor bekas yang kelistrikannya nggak aman.
Itulah setidaknya 5 hal penting yang harus kalian perhatikan ketika ingin membeli motor bekas. Lima hal di atas ini nggak susah untuk dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun. Tidak perlu keahlian khusus untuk memahami 5 hal di atas. Namun, kalau kalian masih ragu dengan pemahaman otomotif kalian yang masih cetek ketika ingin beli motor bekas, mending kalian ajak orang yang ngerti soal otomotif untuk mengecek motor bekas yang akan kalian beli. Itu jauh lebih aman dan sangat minim risiko tertipunya.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Motor Yamaha yang Sebaiknya Nggak Dibeli karena Bikin Kecewa, Mending Ngonthel Sekalian
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.