Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sebelum Belanja, Pikirkan Cost Per Use demi Menghindari Buang-buang Duit

Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara oleh Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara
12 Februari 2021
A A
Sebelum Belanja Pikirkan Cost Per Use demi Menghindari Buang-buang Duit Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Siapa di antara kalian yang sering impulsif belanja setelah gajian? Atau yang tanpa pikir panjang langsung beli sesuatu yang tidak benar-benar dibutuhkan saat ada diskon harbolnas? Lalu berakhir mengeluh boros saat semua belanjaan tersebut sudah di tangan. Jika kalian merupakan salah satu orang yang yang sering mengalami hal tersebut, saya punya satu tips untuk kalian sebelum membeli barang, yaitu memikirkan “cost per use” dari barang yang kalian beli.

Mungkin konsep ini akan terasa ribet jika kalian tidak terbiasa. “Buat apa sih hitung-hitung biaya pemakaian barang, toh pasti kepakai suatu saat nanti!” Namun jangan salah, konsep “cost per use” akan sangat membantu kalian menentukan pilihan sebelum memutuskan untuk belanja.

Inti dari “cost per use” adalah memperkirakan berapa banyak biaya pada setiap pemakaian barang. Contohnya, saya membeli sebuah jam tangan yang benar-benar saya suka dan butuhkan seharga Rp2 juta. Sepertinya terlihat mahal kan mengeluarkan Rp2 juta hanya untuk jam tangan? Tapi, dengan asumsi jam tangan tersebut bisa saya pakai setiap hari selama 5 tahun, maka “cost per use” dari jam tangan saya adalah Rp2 juta dibagi 1825 hari = Rp1.096.

Bandingkan jika saya membeli jam tangan diskon seharga Rp500 ribu. Namun karena tidak terlalu menyukai desainnya, jam tangan tersebut hanya saya pakai 1 bulan saja. Jadi, “cost per use” jam tangan adalah Rp500 ribu dibagi 30 hari = Rp1.666. Terlihat kan lebih besar mana “cost per use” kedua jam tangan tersebut?

Setelah mengetahui konsep “cost per use” ini, saya merasa lebih selektif lagi dalam memilih barang-barang yang akan saya beli. Beberapa hal yang saya pikirkan sebelum belanja adalah: Apakah saya butuh barang ini? Apakah barang ini akan bertahan lama? Apakah saya menyukai barang ini? Setelah menimbang hal tersebut, saya mencoba menghitung “cost per use” tiap-tiap barang untuk memastikan barang mana yang paling good deals untuk dibeli.

Menghitung “cost per use” suatu barang sangat berguna juga diterapkan saat belanja kebutuhan rumah tangga. Contoh belanja pasta gigi. Membeli pasta gigi berukuran kecil terasa lebih hemat dibanding membeli pasta gigi berukuran besar, lantaran yang kecil lebih murah. Namun, jika kita menghitung kembali “cost per use” dari pasta gigi tersebut, maka akan terlihat mana yang lebih hemat.

Pasta gigi kecil seharga Rp7.000 dapat digunakan untuk satu bulan, Rp7.000 dibagi 30 = Rp234 per hari. Pasta gigi besar seharga Rp12.000 dapat digunakan untuk 2 bulan, Rp12.000 dibagi 60 = Rp200 per hari. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa membeli ukuran lebih besar dengan selisih harga yang tidak terlalu jauh, dapat menghemat “cost per use” dari pasta gigi yang kita gunakan.

Akan tetapi, untuk makanan jadi atau makanan yang siap dikonsumsi, lebih baik hindari membeli dalam ukuran besar jika kalian tidak mengonsumsinya setiap hari. Karena apabila kalian membeli ukuran besar namun tidak segera mengonsumsinya, akan berakhir menjadi makanan yang kedaluwarsa sebelum habis dikonsumsi. Jatuhnya akan lebih boros lagi.

Baca Juga:

4 Alasan Belanja di Miniso Lebih Nyaman daripada di Niceso, Bukan Cuma Soal Harga 

5 Dosa MR DIY yang Nggak Bisa Diampuni, Bikin Pelanggan Kapok Datang Lagi

“Cost per use” akan sangat bermanfaat untuk menentukan nilai suatu barang yang akan kalian beli sehingga dapat terhindar dari menghambur-hamburkan uang untuk barang yang nilainya tidak sepadan dengan yang pemakaian. Konsep ini mirip dengan pepatah jawa yang terkenal, yaitu ono rego ono rupo. Jangan hanya membeli barang karena murah dan diskon, namun belilah barang yang harganya sepadan dengan kegunaannya.

BACA JUGA Memangnya Kenapa kalau Nggak Main Media Sosial? atau tulisan Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2021 oleh

Tags: belanjacost per use
Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara

Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara

Calon sarjana yang suka skincare.

ArtikelTerkait

Toko Progo, Tempat Belanja Terbaik di Jogja. Fix No Debat!

Toko Progo, Tempat Belanja Terbaik di Jogja. Fix No Debat!

7 Agustus 2024
4 Hal yang Perlu Diperhatikan Para Istri Sebelum Menyuruh Suami Berbelanja terminal mojok

4 Hal yang Perlu Diperhatikan Para Istri Sebelum Menyuruh Suami Berbelanja

20 Agustus 2021
Penting tapi Kadang Dilupakan: Kursi Tunggu di Tempat Belanja terminal mojok.co

Penting tapi Kadang Dilupakan: Kursi Tunggu di Tempat Belanja

8 Oktober 2020
4 Tempat Belanja Tak Biasa yang Cocok buat Orang Berkepribadian Ekstrovert Terminal Mojok

4 Tempat Belanja Tak Biasa yang Cocok buat Orang Ekstrovert

15 April 2022
MR DIY Memang Cocok Buat Dikunjungi Tanpa Membeli

MR DIY Memang Cocok Buat Dikunjungi Tanpa Membeli

6 Mei 2023
3 Mall di Surabaya yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi Jelang Lebaran

3 Mall di Surabaya yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi Jelang Lebaran

5 April 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.