Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Seandainya Saya Jadi Sinta dalam Kisah Ramayana

Ervinna Indah Cahyani oleh Ervinna Indah Cahyani
31 Maret 2020
A A
Romantisme Hollywood Memfasilitasi Kecintaan Kita pada Badboy dan Fakboi terminal mojok.co

Romantisme Hollywood Memfasilitasi Kecintaan Kita pada Badboy dan Fakboi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya ingin menggugat penulis Ramayana. Dengan ini saya membela Sinta dengan sesadar-sadarnya.

Rama dan Rahwana adalah pusat perhatian dalam kisah Ramayana. Saya kira tokoh Sinta seperti tak punya peran lebih selain diculik, ditawan, diperebutkan, disuruh membuktikan kesuciannya, dan akhirnya dibuang. Bagi banyak orang, Sinta melambangkan kesetiaan. Tetapi bagi saya, Sinta itu sungguh keterlaluan lugunya. Ah iya, memang kadang jatuh cinta itu membuat orang mendadak goblok.

Justru saya terkagum-kagum dengan Rahwana. Selama dua belas tahun ia menawan Sinta, sama sekali tak pernah disentuhnya. Mana ada lelaki setangguh itu dalam mencintai, selain Rahwana? Ayo, kalau ada bilang. Memang sebenarnya Rahwana tidak mengejar Dewi Sinta, tetapi ia mengejar sosok yang menitis dalam Sinta, Dewi Setyawati yang begitu ia idam-idamkan.

Rahwana yang terkenal akan sifatnya yang grusa-grusu dan mudah marahnya karena ia berasal dari bangsa raksasa, berbanding terbalik ketika ia memperlakukan Dewi Sinta dengan sangat halus. Lagi-lagi, kasmaran menjadikan seseorang berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat.

Gunawan Wibisana, adik Rahwana, tidak setuju dengan ditawannya Dewi Sinta, memilih pergi dari Negara Alengka dan bergabung dengan bala tentara Rama. Sebagai yang pernah menjadi warga Alengka sekaligus adik raja, Wibisana tahu rahasia-rahasia kelemahan Alengka dan membocorkannya kepada Rama Wijaya. Sungguh adik yang durhaka.

Perang antara bangsa raksasa dan kera juga menjadi sia-sia. Rahwana mati dengan diimpit gunung, Sondara dan Sondari. Begitu juga adik-adiknya, Kumbakarna dan Sarpakenaka yang mati di peperangan membela sang kakak. Sinta kembali ke Rama. Dan Wibisana menjadi raja di Alengka.

Sinta kembali ke Rama bukan menjadi akhir dari segala masalah. Masalah lain timbul. Rama dan Sinta sama-sama tidak percaya akan kesetiaan masing-masing. Selama dua belas tahun terpisah, apakah Sinta masih suci? Apakah Rama tidak berpaling ke wanita lain? Nasib Sinta tidak membaik selepas menjadi tawanan di negeri Alengka. Dari sini sudah terlihat bahwa hubungan keduanya termasuk dalam toxic relationship ketika kepercayaan satu sama lain hilang.

Untuk membuktikan kesuciannya, Sinta disuruh untuk membakar diri. Duh, Gusti, Rama kok tega sekali kepada Sinta. Mbok ya diterima saja. Toh bukankah yang diinginkannya adalah kembalinya Sinta ke pelukannya? Saya jadi curiga dengan Rama. Apakah benar cintanya tulus? Atau ada niat lain ketika mengalahkan Alengka? Sebagai raja, pastinya ingin membuktikan kegagahannya dengan menaklukkan negara lain. Memperluas wilayahnya.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Perempuan Sebelum Tinggal di Kos Campur

Membayangkan Film “Ada Apa dengan Cinta” Tidak Pernah Ada

Tak berhenti sampai di situ, atas desakan warganya pula, Rama membuang Sinta ke hutan dalam keadaan hamil. Catat, dalam keadaan hamil. Nggateli Menyebalkan sekali. Jika saya Sinta, pasti akan menyesal jatuh cinta kepada Rama.

Segitu tidak berdayanya penggambaran perempuan dalam Ramayana. Diculik lalu diperebutkan dengan berdarah-darah. Namun, akhirnya ia dibuang untuk membuktikan kesuciannya. Dengan ini saya menggugat penulisnya. Memperlakukan tokoh wanita dengan tidak adil. Tidak perlu jadi sesama perempuan untuk prihatin akan nasib Mbak Sinta.

Dan seandainya saya adalah tokoh Sinta dalam Ramayana, akan saya cegah peperangan besar itu. Agar tak banyak mati sia-sia hanya karena perempuan. Bukankah lebih baik bila antara dua negara terjalin kerja sama bilateral yang saling menguntungkan? Negara Alengka dan Ayodya. Juga agar Wibisana, si adih Rahwana itu, tidak mengkhianati kakaknya sendiri.

Maka, kejadiannya akan seperti ini.

Saya tengah asyik menikmati pemandangan taman Argasoka bersama Dewi Trijata. Saat itu saya tidak sadar bahwa Paman Hanuman telah berada di taman keputren dan bersembunyi di balik pohon Nagasari. Tak lama setelah itu, ia menampakkan diri di hadapan saya.

“Paman Hanuman? Ada apa engkau jauh-jauh ke sini, Paman?”

Ia segera mengeluarkan cincin bermata merah. “Saya hendak menyampaikan cincin ini dari Rama, Sinta. Bahwa Rama akan menjemputmu, sabarlah. Kami sedang merencanakan taktik untuk menjemputmu, Dewi Sinta.”

“Terima kasih, Paman Hanuman. Perjuanganmu dari seberang lautan ke Alengka ini, juga usaha Kakangmas Rama untuk menjemput Sinta. Sampaikan kepada kakangmas Rama bahwa Sinta baik-baik saja di sini dan sangat bahagia. Rahwana memperlakukan Sinta dengan sangat baik.

“Tetapi, Paman Hanuman. Sampaikan pula permintaan maaf saya kepada Kakangmas Rama. Kakangmas Rama beserta wadyabalanya tidak usah menjemput saya, jika akhirnya malah terjadi peperangan. Apalagi hanya demi Sinta. Sinta akan memilih menetap di Alengka, Paman. Mungkin beberapa minggu lagi, Sinta akan mengajukan gugat cerai kepada Kakangmas Rama. Ia terlalu lama membiarkan Sinta ditawan hingga dua belas tahun.”

Kembalilah Hanuman kepada Rama membawa pesan dari saya. Seminggu setelahnya, saya benar-benar mengajukan cerai Rama karena sudah membiarkan istri tercintanya ditawan selama dua belas tahun. Saya tidak mau peperangan terjadi, agar tidak banyak orang mati sia-sia. Tanpa saya juga harus membuktikan kesucian dengan membakar diri. Biarlah saya memilih Kakangmas Rahwana saja, yang cintanya lebih, yang lebih tahu cara menghargai perempuan.

BACA JUGA Cinta dan Benci Untuk Dokter Tirta Mandira Hudhi. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juni 2022 oleh

Tags: CintaPerempuanramayanasuami istri
Ervinna Indah Cahyani

Ervinna Indah Cahyani

Guru Bahasa Jawa dan pecinta kucing.

ArtikelTerkait

curhat jomblo pacaran cerita cinta mahasiswa pasangan mojok.co

Jomblo Sering Jadi Tempat Curhat Orang Pacaran karena 4 Alasan Ini

23 Mei 2020
pelecehan seksual

Waspada, Pelecehan Seksual Masih Terjadi dan Merajalela di KRL

28 Agustus 2019
ngidam

Apa Pun Ngidamnya, Ojek Online Solusinya

3 Agustus 2019
7 Drama Korea Woman-Centered yang Wajib Kamu Tonton Terminal Mojok

7 Drama Korea Woman-Centered yang Wajib Kamu Tonton

14 Januari 2022
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan

10 Mei 2020
komunikasi perempuan laki-laki feminis tapi tukang selingkuh feminisme perjuangan gender mojok.co

Mengupas Jawaban Terserah Perempuan hingga Tujuan Komunikasi Mereka

26 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.