Surti remaja anak bapak kades dan si tejo jejaka baru aja mudik, bedua saling mencinta sejak lulus SD, hingga kini beranjak gede. Ini lirik lagu “Surti Tejo” dari band Jamrud yang paling melekat di pikiran saya. Kalau tidak salah, lagu ini nge-hits sewaktu saya masih SD. Dengan polosnya dan tanpa tau arti kata, “alat kontrasepsi”, “konak”, dan “f*ck you” saya bernyanyi dengan lagak sok keren. Maklum lah, anak desa yang belum tau apa-apa dengar kata bahasa inggris walaupun nggak tau artinya, ya asal jeplak aja.
Dari lirik lagu yang berjudul “Surti Tejo” ini, seakan Jamrud melukiskan keadaan ABG desa yang diperankan oleh Surti dan ABG desa lainnya yang baru pulang setelah bertahun-tahun kerja di kota diperankan oleh Tejo. Diceritakan bahwa kedua ABG ini adalah sepasang kekasih yang sudah lama tak bertemu dan akhirnya melepas rindu di pematang sawah.
Konflik terjadi setelah Surti tahu ternyata Sang Arjunanya telah berubah. Tejo yang dulu ngampung, dekil, lugu, tapi Surti suka dan berganti Tejo yang gaul, yang funky, dan doyan ngucapin “ember”. Surti kaget saat Tejo memasang alat kontrasepsi, Surti yang terlanjur kecewa akhirnya pergi meninggalkan Tejo yang terpaksa harus menahan konaknya. Tejo pun mengacungkan jari tengah ke arah Surti sembari mengucapkan “f*ck you”.
Nah, lagu ini mungkin ditulis dengan menggunakan referensi seorang anak bapak kades di tahun 90-an. ABG di desa saat itu memang polos. Lalu bagaimana jika lagu ini ditulis sekarang, atau setidaknya menggunakan referensi anak bapak kades zaman sekarang?
Yang pertama berubah adalah pasti tempat nongkrongnya. Mana ada anak zaman sekarang nongkrong di pematang sawah. Meskipun rumahnya di desa, setidaknya nongkrongnya pasti di kafe. “Emang di desa ada kafe?” Beh, jangan salah, sekarang kafe menjamur di mana-mana termasuk di desa.
Lagian kan nggak level, masak iya anak bapak kades diajak nongkrong di sawah. Sekadar info, bapak kades zaman sekarang hidupnya makmur, bahkan ada sebagian yang hedon. Di desa saya, mobilnya aja ada tiga, satu mobil offroad untuk memuaskan hobi, yang kedua mobil SUV untuk mobil keluarga, dan yang ketiga mobil jenis City Car untuk putri kesayangan. Nah loh, anak bapak kadesnya aja pake mobil City Car, masak mau diajak nongkrong di sawah, mana mau.
Lirik “Surti Tejo” selanjutnya yang pasti berubah adalah, jika si anak pak kades itu “nakal” mungkin mau aja menuruti kemauan Tejo yang hasratnya sudah membabi buta. Pernah dengar bahwa cewek emang lebih suka bad boy daripada good boy? Saya sih yakin sebagian besar cewek memang seperti itu. Sebab, bad boy memang lebih tau caranya membuat suasana menjadi asyik. Jadi, cewek-cewek pada ngerasa nyaman dan fun saat bersama dengan bad boy. Sementara good boy cenderung membosankan.
Saya pernah mendengar dari temannya teman bahwa dia kalau pacaran terus nggak diapa-apain itu rasanya bosen banget (yang bilang ini cewek ya). Mungkin nggak semua, tapi saya yakin sebagian besar cewek memang cenderung suka sama bad boy. Kalaupun si anak bapak kades adalah putri baik-baik dan menjaga kehormatan diri juga keluarganya, dia nggak bakalan diemin Tejo gitu aja. Yakin dah, si Tejo pasti berakhir di balik dinginnya jeruji besi atas dakwaan percobaan pemerkosaan.
Kemungkinan lain yang mungkin bakal terjadi adalah lagu ini nggak bakal pernah ditulis dan dinyanyikan oleh band Jamrud karena mungkin si Surti udah lama menikah atau setidaknya punya kekasih baru. Di zaman sekarang, jarang sebuah hubungan asmara yang bisa bertahan selama bertahun-tahun, apalagi LDR. Anak bapak kades yang cantik bin manis dengan segala perawatan kulitnya, sudah tentu bakal banyak serigala desa maupun kota yang mendekati.
Jika Surti zaman dulu hubungannya bisa bertahan sama Tejo meskipun LDR mungkin karena memang pergaulan Surti hanya mencakup teman-temannya di desa. Tapi, zaman sekarang saat sosial media sebegitu maraknya, pasti ada aja cowok yang komen setiap kali Surti posting foto di Instagram. Lama-lama hati Surti bisa saja luluh dan mulai meninggalkan Tejo. Di akhir cerita Jamrud nggak bakal punya lagu berjudul “Surti Tejo”. Mungkin ganti judul, Dayana Fiki.
Sumber gambar: YouTube Log Zhelebour
BACA JUGA Ternyata Juminten-nya Kangen Band Adalah Mbak-mbak Pekok yang Gemar Hedon dan tulisan Sigit Candra Lesmana lainnya.