Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Saya Tak Menyuruh Anak Saya Membaca Buku, Hanya Membiasakan 7 Hal Berikut

Cecep Hasannudin oleh Cecep Hasannudin
29 Agustus 2021
A A
Saya Tak Menyuruh Anak Saya Membaca Buku, Hanya Membiasakan 7 Hal Berikut terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saya tak pernah menyuruh anak saya membaca buku. Saya hanya sering menunjukkan padanya kalau saya senang membaca buku. Dan itu saya lakukan hampir setiap hari di kontrakan. Apalagi, ada puluhan buku di rak yang belum sempat saya baca. Itulah barangkali kesempatan saya untuk “berakting” di depan anak, pikir saya.

Saya tak peduli, apakah adegan saya membaca buku yang kerap dia saksikan akan membuatnya keranjingan membaca. Oh, sungguh saya tidak tahu! Saya cuma ingin dia merekam dalam memorinya bahwa bapaknya adalah pembaca buku. Tugas saya hanya “memancing”, hanya memberi teladan yang barangkali berguna bagi dirinya kelak.

Ada hal lain yang saya lakukan supaya anak saya suka membaca. Dan ini saya lakukan sejak anak saya dalam kandungan ibunya. Misalnya, selain kerap mengisahkan masa kecil yang konyol,  yang tentu unfaedah, saya pun sering membacakannya puisi. Puisi siapa saja yang saya sukai, terutama puisi jenaka Joko Pinurbo alias Jokpin.

Nah, begitu anak saya lahir, “akting-akting literasi” terus saya gaungkan di depan anak saya. Paling tidak, ada 7 kebiasaan yang saya lakukan, yang mungkin belum dilakukan oleh bapak-bapak lain, atau para ibu yang lain. Mungkin. Jika sudah, alhamdulillah. Jika belum, maka saya akan memberi tahu sekarang.

#1 Bawa buku atau koran ke kamar mandi

Anak saya sering memergoki saya bawa buku ketika hendak ke kamar mandi. “Yah, kok Ayah bawa buku ke kamar mandi, sih?” Saya hanya jawab, “Iya, Ayah meneruskan membacanya sambil eek, Sayang. Biar waktu Ayah nggak habis sia-sia. Asyik, lho, baca buku di kamar mandi…” sambil buru-buru menutup pintu kamar mandi.

Kamar mandi, bagi saya bukan hanya tempat mengeluarkan kotoran, melainkan sekaligus tempat memasukkan kata-kata dari bacaan. Biasanya, kalau saya bawa buku/koran ke jamban, saya suka lupa waktu. Tahu-tahu tahi sudah menumpuk minta disiram. Sekonyong-konyong anak/istri sudah teriak, “Yah, kok lama banget di kamar mandinya!” Uh, benar-benar terbuai asmara bacaan!

Sebenarnya kelakuan “tak biasa” gini sudah saya lakukan jauh hari, bahkan sebelum saya menikah. Ketika sudah menikah, awalnya saya jaim mau buang hajat sambil bawa buku. Ah, tapi, lama kelamaan saya pun memulai lagi kebiasaan seru itu, yang ajaibnya menular ke istri saya! Busyet! Tak main-main, buku pertama yang dia baca di jamban ternyata buku Timothy D. Walker, Teach Like Finland, yang best seller itu!

#2 Ajak beli koran

Sejak dunia digital kian meruam dan tak sedikit koran yang gulung tikar, saya pun jarang membeli koran. Dulu, tentu hampir setiap hari saya melahap koran. Sekarang, saya hanya membeli koran Sabtu atau Minggu. Salah satu alasannya lantaran koran pada hari itu ada resensi buku, cerpen, dan puisi yang merupakan rubrik yang saya sukai.

Baca Juga:

Alasan Gramedia Tidak Perlu Buka Cabang di Bangkalan Madura, Nggak Bakal Laku!

5 Alasan Beli Motor Bekas Lebih Cerdas daripada Motor Baru

Pada saat itulah saya mengajak anak saya yang usianya 3,5 tahun itu ke loper koran langganan yang tak jauh dari kontrakan. Ya, hitung-hitung refresing daripada diam terus di kontrakan, yang tentu membuat bosan dan melelahkan yang entah sampai kapan. Padahal, bulan ini adalah bulan peringatan hari kemerdekaan. Sungguh kita belum merdeka dari jajahan corona!

#3 Bawa ke tukang rongsok keliling

Hampir setiap hari saya bertemu tukang rongsok. Dari mereka, saya mendapatkan buku-buku bekas yang masih layak baca. Misalnya, minggu kemarin saya dapat novel Dilan dan Milea, komik Keluarga Super Irit jilid 1, 2, dan 8. Ditambah buku berbahasa Inggris My Little Pony: The Elements of Harmony. Bayangkan, 6 buku cuma 20K!!!

Anak saya, yang Januari tahun depan berumur 4 tahun, menemani saya menemui tukang rongsok. Dia senang melihat bapaknya memborong buku walau preloved dan masih mulus itu. Di kontrakan, buku-buku super murah tersebut saya bersihkan dengan tisu dicampur kayu putih, biar cling kembali. Kontan, si sulung langsung membuka-buka komik Keluarga Super Irit yang ditulis oleh penulis Korea, E-room.

#4 Meletakkan rak buku di depan pintu kamar

Ini apa maksudnya? Saat anak saya bangun tidur dan ingin keluar kamar, yang pertama kali dia lihat adalah deretan buku yang sedang nangkring di rak. Tak ada yang lain. Benarkah tak ada yang lain yang dilihat anak selain buku? Ada, sih. Kadang-kadang di atas rak itu ada baju, handuk, atau makanan kesukaannya. Biarlah, yang penting yang dominan dia lihat setiap bangun pagi adalah barisan buku.

#5 Membelikan buku dan majalah

Anak saya suka sekali dengan beberapa hewan, misalnya kucing, anjing, gajah, kuda, jerapah, penguin, juga ayam. Nah, karena itu saya membelikan buku yang temanya hewan-hewan itu. Dia senang sekali melihat ilustrasi-ilustrasi di setiap halamannya, walau belum bisa membaca. Ah, yang penting suka dulu. Bisa baca kemudian, kan?

Selain buku, saya pun sering memborong majalah Bobo bekas untuk anak saya. Bekas, tapi masih mulus. Harganya terjangkau pula. Harga satuan cuma 2 ribu perak. Beli banyak tentu dikasih diskon malah. Kalau ada yang bekas dan masih bagus, kenapa mesti yang baru, to? Ah, namanya juga keluarga super irit!

#6 Ke mana pun pergi selalu bawa buku

Bila hendak pergi ke mana saja, apalagi sambil bawa anak, kecuali ke warung dekat kontrakan, saya selalu membawa buku dengan menyelipkannya di jok motor atau tas. Yang penting bawa dulu bukunya. Mau dibacanya kapan, itu mah persoalan nanti. Yang penting, anak saya tahu bapaknya punya “kekasih” lain selain ibunya, yang juga menjadi perhatiannya.

#7 Membisikkan ke telinganya agar mencintai buku

Ini biasanya saya lakukan pada saat saya mengeloninya. Saya sounding di dekat telinganya yang mungil, “Nak, semoga kau mencintai buku-buku, seperti para penulis mencintainya. Jadilah pembaca yang rakus dan pembaca kritis. Bacalah apa pun sesukamu tanpa membatasinya sedikit pun. Nikmatilah bacaanmu, seperti kau menikmati es krim kesukaanmu…”

Itulah 7 kebiasaan yang selama ini saya terapkan ke anak agar dia suatu saat nanti keranjingan membaca buku. Dengan kata lain, inilah sebuah usaha seorang ayah agar sang buah hati mencintai dunia literasi sejak dini! Selamat mencoba!

BACA JUGA Menghindari Perilaku Tsundoku, Membeli Banyak Buku Namun Tidak Dibaca.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: AnakBukuTips
Cecep Hasannudin

Cecep Hasannudin

Ayah 2 anak cewek. Orang yang 'kayaknya' rajin membaca, tapi agak ripuh kalau menulis.

ArtikelTerkait

Membebaskan Anak Mencintai Klub Sepak Bola Mana Saja

Membebaskan Anak Mencintai Klub Sepak Bola Mana Saja

12 Januari 2022
minat baca

Minat Baca Indonesia Rendah: Masa Sih?

1 Juli 2019
Resep Membuat Gorengan Kriuk dan Renyah terminal mojok

Resep Membuat Gorengan Kriuk dan Renyah

6 November 2021
nadin amizah orang miskin empati kemiskinan orang miskin mojok

Alasan Mengapa Orang Bisa Tidak Memiliki Empati Sampai Meminta Orang Miskin Jangan Punya Anak

17 Juli 2020
Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan Terminal Mojok

Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan: Kumpulan Cerita yang Simpan Amarah, Luka, dan Perlawanan

15 September 2021
Hape Mati Mendadak? Coba Atasi Sendiri dengan Cara Ini

Hape Mati Mendadak? Coba Atasi Sendiri dengan Cara Ini

4 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.