Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Sauto dan Lengko, Kuliner yang Jadi Sengketa Antara Tegal dan Daerah Tetangga

Nuansa Gilang Insani oleh Nuansa Gilang Insani
17 Februari 2023
A A
Sauto dan Lengko, Kuliner yang Jadi Sengketa Antara Tegal dan Daerah Tetangga

Sauto dan Lengko, Kuliner yang Jadi Sengketa Antara Tegal dan Daerah Tetangga (Rifki Alfirahman/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sauto dan lengko itu dari Tegal. Sebagai orang Tegal, saya bangga akan kedua kuliner itu. Eh, tapi kok Pekalongan dan Cirebon punya kuliner serupa, ya?

Sebelum merantau ke ibu kota untuk mengenyam bangku kuliah, saya cukup jemawa mempromosikan kepada orang-orang bahwa Tegal memiliki kuliner khas yang tiada duanya. Saat itu, penggunaan internet memang belum semasif sekarang, nggak setiap informasi dan berita bisa saya peroleh dengan mudah.

Perjumpaan saya dengan teman-teman kuliah dari berbagai daerah justru menguak fakta dan meruntuhkan kepongahan saya. Dulu saya selalu mengeklaim bahwa kuliner khas Tegal adalah sauto dan lengko. Namun, saya menemukan fakta menyakitkan bahwa ternyata teman dari Pekalongan mengeklaim hal yang sama untuk sauto meskipun dia menyebutnya dengan nama lain, tauto. Momen lain, saya terhenyak ketika teman satu kos dari Cirebon melakukan hal yang sama untuk lengko.

Sebenarnya wajar saja ketika suatu daerah apalagi yang bertetangga memiliki kesamaan, entah itu dari segi bahasa, budaya, kebiasaan, atau kuliner. Namun uniknya, kesamaan ini nggak terjadi dengan tetangga dekat. Tegal nggak berbatasan langsung dengan Pekalongan maupun Cirebon. Meskipun sama-sama berada di jalur pantai utara, daerah-daerah ini dipisahkan daerah lain.

Antara Tegal dan Pekalongan ada Pemalang, dan sauto nggak cukup populer di sana. Sementara untuk ke Cirebon, dari Tegal harus melewati Brebes terlebih dulu. Lengko memang ada di Brebes dan juga Indramayu yang masih berada pada satu jalur. Namun, kedua daerah ini nggak pernah membanggakan lengko sebagai kuliner khasnya seperti masyarakat Tegal dan Cirebon.

Sauto

Sauto adalah varian soto yang diklaim sebagai soto khas Tegal. Seperti soto pada umumnya, sauto menggunakan kuah kaldu dengan pilihan isian daging ayam, daging dan jeroan sapi, atau campuran di antaranya dengan tambahan potongan daun bawang dan taoge. Yang membedakan sauto dengan soto Nusantara lainnya adalah penggunaan tauco yang disiramkan di atas kuahnya.

Tauco merupakan bumbu masakan yang berasal dari kacang kedelai yang difermentasi. Keberadaan tauco yang dicampurkan inilah yang menjadi sengketa kuliner antara Tegal dan Pekalongan. Pengaruh penggunaan tauco ini berasal dari imigran Tiongkok di masa lalu yang melakukan aktivitas perdagangan di pantai utara Jawa, termasuk di Tegal dan Pekalongan.

Soto dengan tauco memang hanya digunakan pada sauto Tegal dan tauto Pekalongan, sehingga dari penamaan pun sedikit mirip. Deskripsi pemberian nama tersebut berasal dari akronim soto dan tauco. Meskipun mirip, terdapat perbedaan yang cukup kentara antara sauto Tegal dan tauto Pekalongan.

Baca Juga:

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

4 Alasan Kamu Wajib Coba River Tubing di Kebumen yang Sungainya Masih Bersih 

Sauto nggak menyertakan tambahan karbohidrat selain nasi, sedangkan tauto menambahkan sohun di dalamnya. Selain itu, tauto Pekalongan selalu menyediakan pilihan nasi atau lontong. Penggunaan lontong pada sauto sangat minoritas di Tegal.

Pembeda lainnya adalah sauto lebih pekat daripada tauto. Dengan kuah yang lebih bening, penyediaan jeruk nipis segar menjadi hal yang lazim pada warung tauto, tetapi nggak demikian pada warung sauto.

Lengko

Berbeda dengan sauto dan tauto yang menggunakan nama berbeda, untuk kuliner sengketa yang kedua ini memiliki penyebutan yang sama. Baik di Tegal maupun di Cirebon, makanan gabungan antara karbohidrat dengan protein yang disiram dengan kuah kacang ini memiliki penyebutan yang sama, yaitu lengko.

Lengko berbeda dengan gado-gado ataupun pecel yang sudah lebih dahulu go national, meskipun kuliner ini menggunakan siraman kuah kacang. Makanan ini memiliki penyajian yang khas, yakni nasi putih atau lontong dengan tambahan potongan tahu kuning dan tempe, ketimun iris, dan taoge, lalu disiram kuah kacang dan kecap. Terakhir sebelum disajikan, lengko ditaburi dengan bawang goreng dan kerupuk. Komposisi tersebut menjadikan lengko kuliner 100% non-hewani.

Meskipun secara penamaan sama, secara karakteristik tetap terdapat perbedaan antara lengko Tegal dan lengko Cirebon. Keberadaan potongan tahu adalah mutlak, tetapi nggak setiap lengko di Tegal menyertakan potongan tempe sebagai pendampingnya. Di samping itu, kuah kacang pada lengko Cirebon juga lebih kental. Lengko Tegal terasa lebih light dan manis karena di akhir penyajian mendapat siraman kecap yang lumayan banyak. Hal ini dipengaruhi karakteristik kuliner masyarakat Jawa Tengah yang cenderung manis.

Perbedaan lainnya adalah penggunaan kerupuk. Kuliner Tegal banyak menggunakan kerupuk mi kuning yang diremukkan sebagai topping di atas semua bahan, termasuk pada lengko. Sementara untuk lengko Cirebon, kerupuk yang digunakan adalah kerupuk putih yang disajikan di tepi piring.

Warteg harusnya mulai mempromosikan sauto dan lengko Tegal di kancah nasional

Mungkin bukan hal yang terlalu penting untuk diperdebatkan selain untuk masalah kebanggaan kedaerahan. Namun, apabila ingin memperoleh pengakuan nasional, kedua daerah perlu melakukan langkah strategis.

Pengakuan nasional dapat diawali dengan penaklukan ibu kota dan daerah penyangga di sekitarnya. Dalam hal ini Tegal seharusnya sudah satu langkah di depan. Tegal memiliki jaringan kuliner yang luas melalui wartegnya. Seharusnya hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan sauto dan lengko di kancah nasional.

Sayangnya, hal tersebut belum dimanfaatkan para pelaku bisnis warteg. Saya belum pernah menemukan warteg yang menyediakan lengko seperti warung makan di Tegal pada umumnya, pun demikian dengan sauto. Beberapa warteg memang menyediakan menu soto, tetapi berupa soto santan atau soto bening adaptasi dari daerah lain. Dengan kondisi demikian, sengketa orisinalitas kuliner Tegal dengan tetangganya tampaknya akan terus terbuka di masa depan.

Penulis: Nuansa Gilang Insani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Walau Jadi Perdebatan, Rawon Tegal Adalah Rawon untuk Semua Orang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2023 oleh

Tags: cirebonkuliner tegallengkopekalongansautotautotegal
Nuansa Gilang Insani

Nuansa Gilang Insani

Vokalis dan penulis lirik grup musik Robomantics.

ArtikelTerkait

Betapa Sulitnya Meromantisasi Kota Pekalongan Terminal Mojok

Kota Kreatif, Pembangunan Terbaik, dan Kebohongan Lain tentang Kota Pekalongan yang Harus Diluruskan

31 Agustus 2022
Kopi Tahlil, Kopi Unik Khas Pekalongan Terminal Mojok

Kopi Tahlil, Kopi Unik Khas Pekalongan

23 April 2022
Orang Tegal Sering Dianggap Ndeso dan Diolok-olok Logatnya, tapi Saya Tetap Bangga Mojok.co

Beratnya Jadi Laki-laki di Tegal: Daerahnya Makin Maju, Banyak Pabrik Dibuka, tapi Tak Ada Lowongan untuk Mereka

26 November 2025
3 Hal yang Wajar di Tegal, tapi Nggak Lumrah di Jogja

3 Hal yang Wajar di Tegal, tapi Nggak Lumrah di Jogja

17 September 2024
Petungkriyono, Surga Wisata di Pekalongan

Petungkriyono, Surga Wisata di Pekalongan

9 Februari 2022
Senjakala Lapak Buku Bekas di Pasar Alun-alun Tegal: Mati Tak Ingin, Bertahan (Hampir) Tak Mungkin

Senjakala Lapak Buku Bekas di Pasar Alun-alun Tegal: Mati Tak Ingin, Bertahan (Hampir) Tak Mungkin

23 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.