Laundry kiloan adalah sebuah jasa yang menyediakan solusi bagi Anda yang nggak sempat mencuci pakaian kotor sehari-hari. Nggak sulit menemukan laundry kiloan di lingkungan tempat tinggal, karena seiring berjalannya waktu, usaha rumahan ini semakin menjamur dan dilirik oleh banyak orang.
Sebagai seorang pemilik usaha laundry kiloan, saya paham betul tipe-tipe pelanggan yang kadang seenaknya menggunakan jasa laundry tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan. Saya ingin memberikan sedikit saran dan mengedukasi pelanggan laundry kiloan agar bisa lebih bijak dan memahami apa yang nggak patut dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa laundry kiloan.
#1 Jangan mencampur pakaian yang luntur
Kasus pertama ini cukup sering saya temukan selama menjalani usaha laundry kiloan. Dear pelanggan yang terhormat, tahukah Anda jika karyawan laundry itu cuma manusia biasa dan bukan dewa yang bisa tahu persis mana pakaian yang luntur atau nggak?
Jadi begini, jika Anda mencampur pakaian luntur dengan pakaian lainnya, risiko pakaian lain terkena lunturan sangat besar. Maka jika ada pakaian luntur atau pakaian yang baru dibeli, harap dipisahkan dan atau diberi keterangan agar karyawan laundry mengetahui hal tersebut.
#2 Bersihan noda najis terlebih dulu
Kasus selanjutnya ini nggak kalah sering dijumpai dalam dunia laundry kiloan. Walaupun Anda sudah membayar dan menggunakan jasa laundry untuk memudahkan proses mencuci, bukan berarti Anda bisa seenaknya membiarkan kotoran hewan atau kotoran bayi masih menempel di pakaian yang Anda serahkan. Jika ada yang bilang, “Itu kan memang tugas laundry,” saya nggak sepenuhnya setuju.
Bukan apa-apa, sebagai orang yang beragama, kita semua pasti tahu bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Makanya kotoran najis berupa darah, kotoran hewan, dan lainnya sebaiknya menjadi tanggung jawab pemilik masing-masing.
Sebagai pemilik usaha laundry kiloan, saya pribadi akan menolak jika ada pelanggan yang seperti ini, sih. Apalagi mesin cuci itu kan sifatnya dipakai bersama-sama dengan pelanggan lainnya.
#3 Cuci karpet itu memakan waktu lama
Poin ketiga ini tak jarang bikin saya gemes sendiri, sih. Jadi gini, banyak sekali pelanggan yang datang untuk mengambil karpet yang mereka cuci dalam waktu 2-3 hari saja. Padahal dari awal saya sudah sering bilang kalau proses pengeringan karpet di tempat saya masih mengandalkan sinar matahari langsung dalam prosesnya, sehingga jika sering hujan seperti sekarang, waktu untuk mengeringkan karpet jadi lebih lama.
Apalagi waktu mendekati hari Lebaran, biasanya banyak pelanggan datang yang mencuci karpetnya, tapi datangnya H-2 Lebaran. Waduh!
#4 Ambil pakaian sesuai tanggal yang tertera
Kasus terakhir ini juga sering dijumpai di laundry kiloan mana pun. Jadi gini, apabila pelanggan telat mengambil pakaian 2-3 hari dari tanggal yang ditentukan sih mungkin masih bisa ditolerir, tapi kalau sampai laundry nggak diambil sampai sebulan atau bahkan setahun sih keterlaluan, ya. Apalagi jika Anda belum membayar ongkos laundry.
Pemilik laundry kiloan butuh pembayaran para pelanggan untuk memberi gaji para karyawannya, lho. Jika pelanggan telat membayarnya, bisa berakibat pada pemilik usaha telat membayar gaji atau harus menalangi gaji karyawan dengan uang pribadi. Intinya, perputaran uang untuk usaha juga jadi terhambat. Makanya sekarang ini banyak pengusaha laundry yang menetapkan peraturan bayar laundry di awal atau menggunakan DP terlebih dulu.
Harus diakui, laundry kiloan adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa, namun hal itu nggak lantas membuat Anda sebagai pelanggan bisa semena-mena hingga mengabaikan hal-hal penting di atas. Hargailah perasaan orang lain, kami karyawan laundry juga manusia biasa, lho. Yuk, bisa yuk lebih bijak lagi!
Penulis: Rizka Utami Rahmi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Saran untuk Penyedia Jasa Laundry.