YouTube memang menjadi primadona dalam rangka mengisi kegabutan. Situs yang awalnya dirancang sebagai kencan online ini dipupuk oleh tiga mantan karyawan PayPal, Char Hurley, Steve Chen, dan Jawed Kari. Kini, YouTube seakan menjadi situs wajib yang harus ditonton karena di dalamnya, tersimpan pemilik kanal-kanal YouTube yang sering disebut dengan YouTuber.
Seperti memilih chanel tv, kanal di YouTube ada yang sampah atau malah menarik karena dalam proses pembuatan videonya. Para YouTuber ini tergolong niat tiap kali mengupload video ke YouTube. Ada video yang santai, seperti ASMR yang berguna untuk mendatangkan kantuk . Juga ada yang sampah, seperti videonya hanya berisikan click bait yang ngeselin untuk dilihat, tapi gatel untuk mencet videonya dan komentar sesuai apa yang ada di pikiran kita.
Sebuah “niat” para YouTuber kadang dilihat bagaimana isi dan kualitas kontennya. Misalkan saja Deddy Corbuzier yang kini sudah beranjak dari motivasi menjadi konten segar seputar obrolan dalam kehidupan tamunya. Juga, Qorygore yang menjadi idola para kaum milenial dan dijadikan sebuah simbol santuy. Masih banyak yang dapat dijadikan contoh, dari Reza Arab hingga MiawAug, tapi kini kita mencoba mencari tahu para YouTuber yang menyembunyikan wajahnya dengan berbagai alasan yang bikin geli. Akan tetapi mereka tetap bisa memiliki hati para penggemarnya.
Satu: TnM
Konsepnya seru, yakni sambat. Dengan tagline yang sering diucapkan, “mari memisuhi apa yang bisa dipisuhi” menjadikan apa yang dikemukakan kanal YouTube ini mewakili segenap hati dan perasaan penggemarnya. Herannya, kok bisa ya si Andri, pemilik kanal ini, seakan begitu luwes lidahnya mengomentari tingkah laku masyarakat +62 yang kadang-kadang bikin bingung untuk diterka.
Konsep videonya adalah screen recording yang berkutat dalam laptopnya Andri. Sambil membuka-buka Twitter, situs berita, Instagram, dan YouTube sambil ia komentari. Ia tidak membutuhkan lawan bicara untuk membuat videonya seru, seakan ia menciptakan dari celetukan yang kadang ndagel khas nak kota.
Namun, ketika angka subscriber-nya telah menyentuh angka 360 ribu, dirinya memutuskan untuk facecam. Dan hal ini disambut baik oleh para penggemarnya karena pada dasarnya mereka menyukai celetukan Mas Andri, bukan persona tubuhnya.
Dua: Ray Buat Trailer
Konten andalan YouTuber yang satu ini adalah Trailer Kocak. Berisikan video-video tokoh-tokoh terkenal dalam YouTube dan juga dicampur dengan meme lucu yang kadang out of the box dalam penyampaiannya. Konten seperti ini terbilang segar karena belum ada YouTuber lain yang menampilkan konsep serupa.
Ray tidak menyembunyikan identitas karena beberapa kali dalam videonya, mulut dan bagian wajah tertentu ia tampilkan dengan pedenya. Bahkan, di konten terbarunya yang diadaptasi dari YuoTuber luar, ParaShockX, Ray seakan lebih terang-terangan atas indentitas dirinya.
Tapi, ya buat apa sih pakai facecam kalau konsepnya saja bukan react video lucu, melainkan bikin video lucu tersebut. Sampai-sampai, Panji Petualang dan Garaga tertawa ngakak ketika melihat dirinya menjadi salah satu tokoh dalam trailer kocak. Tidak hanya Bang Panji, bahkan Deddy Corbuzier pun setuju bahwa trailer kocak yang membahas dirinya itu lucu tanpa menyinggung perasaan pihak manapun.
Tapi patut ditunggu, apakah ia bakal mengikuti jejak TnM lantaran beli kamera sepertinya turah jika menengok jumlah subscriber Ray Buat Trainer sudah menyentuh angka satu juta?
Tiga: Napking
Napking mungkin pelopor YouTuber Indonesia dengan konsep challenge dari para subscriber-nya. Sama seperti Ray yang terinspirasi dari ParashockX, Napking sendiri dalam videonya tidak menampilkan wajahnya karena video-video yang ia tampilkan, kebanyakan berdurasi singkat.
“Kalau Google Search kata halilintar yang keluar fotonya Keluarga Halilintar, videonya selesai,” dan Napking hanya membutuhkan waktu selama satu menit dua belas detik saja untuk mengakhiri videonya dengan outro yang bikin nempel di kepala. Konsep seperti ini agaknya harus terus dikembangkan oleh Napking jika tidak ingin disamakan melulu oleh ParaShockX. Karena konten yang brilian, sebenarnya merupakan beban ke depannya untuk mempertahankan kualitas.
Atau yang bikin geleng-geleng kepala kita dirinya main game Crossy Road dan bikin challange tiap dirinya mati, videonya makin kecil. Bayangkan saja, sampai akhir video kita disuguhi layar yang makin kecil mbingungi untuk ditonton. Tapi tetep aja, hal ini bikin penasaran karena sampai sekecil apa video yang Napking tampilkan untuk subscriber-nya.
Empat: Milyhya
Emang susah sih kalau pada dasarnya memiliki bakat untuk menghibur. Sekalipun dirinya menyembunyikan identitas diri. Dan ini dilakukan oleh Manca, si pemilik kanal, dalam hal bermain game yang belakangan sangat digandrungi hanya sekadar iseng atau sampai tahap pro. Sebenarnya yang bikin lucu adalah lingkungan Manca yang acap kali temen-temennya bikin suasana makin gerr. Ditambah, editing yang super niat dan ini diakui bahwa edit ala Manca itu memerlukan waktu yang lama.
Sering masuk trending, menjadikan Manca diundang ke acara podcast Deddy Corbuzier dan membicarakan tentang kehidupannya yang jarang sekali diungkapkan media. Alasan dirinya menyembunyikan diri bikin saya pribadi mak jleb. Yakni karena ia tidak pede dengan parasnya. Ditambah, masyarakat kita, kebanyakan menilai sebuah karya tidak secara utuh melainkan salah satu yang menjadi taraf penilaian adalah paras si pemilik karya.
Well, mungkin yang saya sebutkan hanya beberapa saja. Masih banyak YouTuber inspiratif lainnya yang bisa sukses tanpa memperlihatkan wajahnya. Pun tidak salah juga kok jika nantinya mereka akan mempublikasikan identitas, wajah, dan hal lainnya. Yang jelas, mereka berhasil membuat taraf kesempurnaan baru dalam YouTube bahwa yang berbau mewah dan penuh tipu-tipu, tidak selalu menjadi konsumsi hiburan favorit masyarakat kita.
Buat apa sih gelar king kalau tidak menghadirkan “sesuatu” untuk yang menontonnya? Kecuali ya sesuatu itu merupakan sebuah kebodohan.
BACA JUGA Persoalan Channel YouTube Calon Sarjana: Nyomot Karya Dulu, Minta Maaf Kemudian atau tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.