Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ruqyah Bukan Solusi Karena Tidak Semua Perilaku Buruk Datang dari Jin dan Setan

R Fauzi Fuadi oleh R Fauzi Fuadi
14 September 2019
A A
ruqyah

ruqyah

Share on FacebookShare on Twitter

Perjalanan di Minggu pagi mengantarkan saya dan kawan saya ke masjid yang terletak di pedesaan yang tak jauh dari jalan raya. Di sana saya hanya menemani kawan saya untuk mengisi pengajian Ahad pagi.

Usai mengisi pengajian, kami disuguhi sarapan oleh para warga, dengan menu ala desa yang sangat menggoda. Di tengah-tengah sarapan, ada salah satu warga, bapak-bapak sekira umur 55an lebih mengeluhkan soal anaknya yang suka mabuk karena minum miras. Yang disayangkan lagi, kebiasaan itu dimulai sejak anaknya mengenyam pendidikan di pondok pesantren.

Si bapak bertutur, “Ra dadi anak sing sholeh, ta’at, rajin ngibadah. Ra dadi wong sing berguna gae masyarakate, malah dadi sumber masalah gae masyarakat”. Dengan memasang raut muka lemas, geleng-geleng kepala dan mengelus-elus dada.

Si bapak juga sudah memberi ceramah dan petuah-petuah yang harapannya dapat membuat anaknya sadar dan tobat, lalu kembali ke jalan yang benar. Tapi nihil, petuah-petuah itu tak mempan, si bapak tak tahu lagi harus berbuat apa lagi.

Kawan saya yang dimintai tolong untuk sekadar memberikan tips-tips ampuh agar si anak dapat berhenti dari kebiasaan buruknya itu, berujar bahwa jika dengan petuah-petuah dan nasihat tak bisa merasuki hatinya atau menyentuh bagian terdalam qolbunya, maka opsi lain yang dapat diambil adalah dengan me-ruqyah dirinya. “Dengan di-ruqyah, si anak dapat tersadar dari perbuatannya yang menyerupai setan itu, atau perbuatan yang disukai jin yang kemudian dapat menjerumuskannya kedalam api neraka.” Ujarnya.

“Anak bapak suka minum miras itu karena bisikan setan yang terus-menerus menggempur keimanan dan ketakwaan dirinya, sehingga ketika ada celah sedikit dan lemah pada rongga hatinya, bisikan itu dapat merasuki hati dan pikirannya, lalu menguasai dirinya untuk kemudian melanggar ketentuan-ketentuan, atau larangan Allah. Sehingga anak bapak harus di-ruqyah untuk mengusir setan atau jin yang bersemayam disetiap aliran darahnya dan menyembuhkannya dari prilaku menyimpang tersebut”.

Si bapak manggut-manggut, entah ia menyetujui atau tidak, yang jelas si bapak nampak linglung, dengan jawaban kawan saya ini, dan tak butuh waktu lama si bapak akhirnya manggut-manggut, berusaha untuk yakin dengan penuturan kawan saya yang enggan dipanggil ustadz ini.

Mendengar tips darinya, saya langsung mbatin, “Ha jane setan wi salah opo toh, kok iso-isone dekne disalahke dan dituduh sebagi biang dari semua ini?, sedikit-sedikit menyalahkan setan, sedikit-sedikit mengkambing hitamkan jin. Menuduh makhluk api itu sebagai makhluk yang berbahaya, kurangajar, dzholim, baj***an, a*u, musuh bebuyutan manusia dalam beribadah pada satu Tuhan yang sama-sama menciptakan kedua makhluk ini, seperti tidak ada musuh lagi selain jin, setan, iblis?.

Baca Juga:

5 Kerajaan Jin Mengepung Jogja, Bukti Provinsi Ini Memang Ikonik dan Menyimpan Banyak Kisah Unik

Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

Memang benar bahwa Tuhan mengizinkan jin untuk menggoda manusia semampunya, sekuat-kuatnya, sebanyak-banyaknya untuk dijadikan teman ke dalam api neraka. Tapi tidak dengan mereka, orang-orang yang di dalam hatinya memiliki ketakwaan, ketauhidan, dan iman yang kokoh sehingga ia tak dapat digoda, dihasut untuk menanggalkan keimanan dan ketakwaan padanya, lalu melanggar syariat dan larangan yang telah digariskan-Nya.

Terkait dengan persoalan di atas–-saya punya pandangan yang sedikit berbeda karena saya pernah mempelajari konseling dan psikologi. Jadi gini, santri yang berasal dari berbagai daerah itu tidak semuanya berasal dari keluarga yang memiliki ilmu pengetahuan agama yang dalam, sebaliknya ada juga santri yang berasal dari keluarga yang belum mengerti betul tentang agama, tapi berusaha untuk mempelajarinya, dan ada juga yang justru dari keluarga broken home, disharmonis, tak dapat mengurus anak karena sibuk dengan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Oleh karenanya, keanekaragaman kepribadian masing-masing santri yang berasal dari berbagai daerah itu memungkinkan adanya penyebaran sifat yang buruk, bahkan kriminal seperti mencuri, menindas yang lemah, dst dst dst.

Nah… masalah si anak ada pada rasa ingin tahunya, penasaran, dan keponya terhadap hal-hal yang dirasa belum pernah ia temui dan rasakan sebelum ia masuk pondok. Serta banyaknya keinginan dan harapan yang besar juga impian yang tinggi yang diikuti dengan semangat, gairah, dan ambisi untuk mencapainya.

Sebab fase remaja ke dewasa merupakan fase dimana pemikiran seorang anak mulai berkembang, sehingga suatu hal yang membuatnya penasaran, maka akan ia telusuri hingga menemukan jawabannya. Entah hasilnya positif atau negatif, tergantung dari mana ia melihat dari sudut pandang juga pola pikirnya.

Karenanya, masa muda merupakan masa pemberian pendidikan yang sangat penting, sebab seorang pemuda masih pada tahap pemahaman dan penghayatan yang cenderung naik turun, sehingga diperlukan kontrol dan pendidikan yang menyeluruh dan seimbang.

Demikian pula generasi saat ini yang dibenturkan oleh sains dan teknologi yang sangat pesat sehingga menciptakan peradaban yang serba modern, dengan menjanjikan kemudahan dan kemajuan, tapi tak sedikit pula kemajuan-kemajuan itu juga diiringi dengan kemelut dan bencana yang meresahkan hampir semua bidang kehidupan pribadi dan sosial.

Akibatnya banyak anak muda mulai meninggalkan nilai-nilai keagamaan dan tradisi, mendangkalnya penghayatan terhadap agama, perubahan tata nilai yang serba cepat, sulit mendapatkan pekerjaan, dan tak memiliki moral yang baik, sehingga apa yang terjadi? Banyaknya pelanggaran HAM. Lebih tragis lagi, ia tak mampu memprediksi dan merencanakan masa depannya.

Setelah saya mencoba untuk bertanya kepada si bapak perihal anaknya yang suka mendem itu, belio mengakui bahwa semenjak masuk pondok, ia jarang sekali mengunjungi anaknya, juga jarang sekali menghubungi anaknya via telepon. Si bapak pun mengakui bahwa ia tak memperhatikan perihal pergaulan anaknya selama di pondok atau pun ketika di rumah.

Itu artinya, bukan masalah di-ruqyah atau tidak, tapi bagaimana cara kita agar sikap dan laku anak dapat berubah ke arah yang lebih baik seiring dengan berkembangnya pola pikir dan tumbuh kembangnya. Seperti mengajaknya bicara empat mata sesering mungkin, berikan pemahaman bahwa apa yang dilakukan itu dapat merugikan dirinya juga orang lain, atau membawanya ke orang pintar–psikiater atau konselor maksudnya.

Kembali ke jin, dkk. Jika jin-jin adalah makhluk yang kurang ajar, berbahaya, dan sakpiturute, maka boleh jadi  proses KBM di sekolah-sekolah akan terganggu karena guru-guru kerasukan setan, sidang kabinet dan DPR akan viral karena seluruh anggota kerasukan jin, dan khutbah Jum’at akan heboh karena khatibnya dirasuki lelembut.

Dan jika ruqyah adalah salah satu solusi untuk mengusir jin atau setan yang ada pada diri manusia yang menyimpang dari ajaran agama dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, maka sudah dari dulu para koruptor di-ruqyah agar tak lagi mencuri dan memakan uang masyarakat yang telah mempercayainya sebagai wakilnya.

Arkian, jika tak ada setan atau jin yang berkeliaran di muka bumi ini, apakah keimanan, ketakwaan, dan kualitas ibadah kita akan terjaga hingga ajal menjemput?.Apakah jika tak ada lelembut, maka kita akan terhindar dari dosa dan perbuatan keji yang tak disukai Tuhan?. Dan apakah jika tak ada “mereka”, maka kita akan terjamin bahwa kita akan terbebas dari api neraka?.

Tentu jawabannya akan berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang apa dan pengalaman masing-masing kita dalam berpikir dan berTuhan.

BACA JUGA Sebuah Usaha Menggapai Cinta Ilahi atau tulisan R Fauzi Fuadi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 September 2019 oleh

Tags: jinruqyahsetansifat buruk
R Fauzi Fuadi

R Fauzi Fuadi

Suka Jalan-jalan random. Tinggal di Samarinda.

ArtikelTerkait

Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang?

12 Mei 2020
5 Tempat Ramai yang Sering Didiami oleh Jin

5 Tempat Ramai yang Sering Didiami oleh Jin

27 Januari 2022
4 Alasan Jarang Ada Cerita Hantu di Kampus UIN yang Viral

Hantu Hanyalah Imajinasi, dan Roh Gentayangan Hanyalah Bualan

23 Desember 2022
ngelawan setan, keseharian setan

Cara Anak Pesantren Ngelawan Setan yang Bisa Niruin Baca Alquran

2 April 2020
musik metal

Susahnya Menjelaskan Musik Metal ke Orang Tua

20 Agustus 2019
anak indigo

Rasanya Ngontrak Bareng Anak Indigo Bagian 2

10 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.