Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Membuang Ayam Hitam ke Sungai Brantas: Ritual Pernikahan di Kediri yang Dipercaya Bisa Menolak Bala

Bima Prakosa oleh Bima Prakosa
3 Agustus 2023
A A
Membuang Ayam Hitam ke Sungai Brantas: Ritual Pernikahan di Kediri yang Dipercaya Bisa Menolak Bala

Membuang Ayam Hitam ke Sungai Brantas: Ritual Pernikahan di Kediri yang Dipercaya Bisa Menolak Bala (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Kediri ada sebuah ritual pernikahan yang dilakukan pengantin, yakni menyembelih ayam cemani dan melarungnya ke Sungai Brantas. Konon, hal ini dilakukan agar pengantin terhindar dari malapetaka.

Masyarakat Jawa sangat kental dengan tradisi atau ritual-ritual tertentu. Hal itu terwujud dalam adat istiadat dan tindak laku yang dilakukan. Kegiatan spiritual dan ritual adat sudah ada sejak dulu dalam kehidupan masyarakat Jawa dan menjadi kebudayaan yang dilakukan secara berulang. Salah satu momen yang tak bisa lepas dari tradisi dan ritual adalah momen pernikahan.

Pernikahan di masyarakat Jawa tak sekadar momen pernikahan sebagaimana telah disyaratkan aturan agama dan negara. Ada tambahan ritual adat yang harus dilakukan. Ritual dalam pernikahan adat Jawa banyak bentuknya.

Ritual pernikahan Jawa

Pertama, dalam fase pra-pernikahan ada yang disebut perhitungan weton. Perhitungan weton biasanya dilakukan untuk melihat apakah pasangan yang akan menikah merupakan pasangan yang pas atau tidak, meramal apa yang akan terjadi jika pasangan tersebut menikah, hingga menentukan waktu yang baik untuk melangsungkan proses pernikahan.

Kedua, dalam fase pelaksanaan pernikahan, ada juga beberapa ritual adat yang dilakukan. Misalnya, memasang tarub, serah-serahan, siraman, midodareni, temu manten, bobot timbang, nanem jero, kacar-kucur, sungkeman, hingga prosesi ngunduh mantu.

Di luar tradisi atau ritual umum tersebut, ada beberapa ritual adat yang dilakukan di daerah-daerah tertentu. Salah satu daerah di Jawa yang punya tradisi unik adalah Kediri.

Menyembelih ayam cemani dan melarungnya ke Sungai Brantas Kediri

Di Kediri ada ritual unik yang harus dilakukan berkaitan dengan momen pernikahan, yakni menyembelih ayam hitam atau ayam cemani dan melarungnya ke Sungai Brantas. Ritual ini harus dilakukan pengantin yang rumahnya terletak di bagian barat dan timur Sungai Brantas. Jadi, pengantin yang rumahnya nggak dipisahkan oleh Sungai Brantas, nggak wajib melaksanakan ritual ini.

Sebelum melempar ayam ke Sungai Brantas dilakukan, akan ada pencocokan weton terlebih dulu. Hal ini dilakukan guna menentukan siapa yang lebih kuat untuk menolak bala. Perhitungan weton juga berfungsi untuk menentukan penempatan calon pengantin, di timur atau barat Sungai Brantas.

Baca Juga:

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

jika perhitungan weton lebih kuat calon pengantin timur sungai, berarti calon pengantin barat sungia harus tinggal selama 7 hari di wilayah timur sungai sebelum acara pernikahan diadakan. Kemudian yang memiliki tanggung jawab untuk menyembelih dan melempar ayam cemani ke Sungai Brantas Kediri adalah calon pengantin yang memiliki weton lebih kuat.

Berawal dari kisah Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Jenggala

Ritual menyembelih ayam cemani dan melarungnya ke Sungai Brantas Kediri berawal dari pernikahan Raden Panji Asmoro Bangun dari Kerajaan Panjalu dan Dewi Sekartaji dari Kerajaan Jenggala. Dulu, Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Jenggala terletak berseberangan dan dipisahkan oleh Sungai Brantas. Pernikahan antara keduanya dilarang karena kedua kerajaan tersebut sedang berselisih dalam perebutan kekuasaan.

Berangkat dari cerita tersebut, masyarakat Kediri pun percaya bahwa tak boleh terjadi pernikahan antara orang yang bertempat tinggal di barat dan timur Sungai Brantas. Jika kedua calon pengantin tetap ngeyel melaksanakan pernikahan, keluarganya akan tertimpa musibah.

Konon, malapetaka tersebut dapat dihindari dengan melaksanakan ritual khusus berupa penyembelihan ayam cemani tadi. Ayam yang sudah disembelih kemudian akan dilemparkan ke Sungai Brantas saat rombongan pengantin melintasi sungai tersebut.

Meskipun ritual ini dipercayai dan dilaksanakan mayoritas warga Kediri secara turun temurun, ada juga warga yang tak percaya akan hal tersebut. Biasanya, warga Kediri yang tak percaya pada hal itu akan melakukan prosesi pernikahan seperti biasa. Mereka tak akan mengadakan perhitungan weton dan tak ada pula pelarungan sesajen berupa ayam cemani yang disembelih ke Sungai Brantas.

Penulis: Bima Prakosa
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Nongkrong Sore di Sungai Brantas Kediri Sudah Nggak Nyaman Lagi Gara-gara Ini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Agustus 2023 oleh

Tags: kediriPernikahansungai brantas
Bima Prakosa

Bima Prakosa

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi Islam di Kediri.

ArtikelTerkait

lelaki curhat mantan

Para Lelaki yang Hobi Curhat Tentang Mantan

23 Mei 2019
jawa dan sunda

Gagalnya Pernikahan Hayam Muruk dan Dyah Pitaloka, Membuat Kisah Percintaan Jawa dan Sunda Dihantui Cerita Masa Lalu

22 Juni 2019
3 Hal yang Perlu Dipahami Orang Bojonegoro yang Hendak Merantau ke Kediri agar Mudah Beradaptasi

3 Hal yang Perlu Dipahami Orang Bojonegoro yang Hendak Merantau ke Kediri agar Mudah Beradaptasi

11 September 2023
Hukum Poligami Sekaligus Tata Cara Melakukannya Seperti yang Viral di Medsos terminal mojok.co

Hukum Poligami Sekaligus Tata Cara Melakukannya Seperti yang Viral di Medsos

8 Desember 2020
Slow Living di Kediri Bukan Gaya Hidup, tapi karena Miskin (Pexels)

Slow Living di Kediri Itu Bukan Gaya Hidup, tapi Memang Keadaan yang Memaksa

16 Januari 2025
Bakso Kasar Cak Ri, Kuliner Unik di Kota Kediri yang Mampu Menyatukan Proletar dan Borjuis

Bakso Kasar Cak Ri, Kuliner Unik di Kota Kediri yang Mampu Menyatukan Proletar dan Borjuis

24 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.