Review Wizzmie Surabaya, Saingan Mie Gacoan di Jagat Kuliner Mie Pedas

Review Wizzmie Surabaya, Saingan Mie Gacoan di Jagat Kuliner Mie Pedas

Review Wizzmie Surabaya, Saingan Mie Gacoan di Jagat Kuliner Mie Pedas (Unsplash.com)

Mie Gacoan kudu waspada, nih. Soalnya di Surabaya sekarang ada pendatang baru di jagat kuliner mie pedas bernama Wizzmie.

Beberapa hari lalu, saya membaca tulisan Mbak Dyan Arfiana di Terminal Mojok soal Mie Gacoan. Dalam tulisan itu, beliau menyampaikan keluh kesah terkait antrean Mie Gacoan yang nggak masuk akal. Saya sedikit banyak setuju dengan hal itu karena tempat makan satu ini memang rasanya nggak akan pernah sepi pengunjung. Saya bahkan pernah datang jam 1 malam dan tetap harus mengantre, apalagi kalau datang di jam makan, kan?

Akan tetapi, popularitas Mie Gacoan di Surabaya saat ini tengah terancam oleh pendatang baru di jagat kulineran mie pedas. Ya, saingan baru itu bernama Wizzmie. Restoran mie pedas yang baru buka pada pertengahan tahun 2022 tersebut kini telah memiliki 5 cabang yang tersebar di berbagai titik di Surabaya. Kelima cabang tersebut berada di Jemursari, Lidah Kulon, Rungkut, Sukomanunggal, dan Tunjungan.

Menurut penuturan teman saya, Wizzmie lebih sedap dibandingkan Mie Gacoan. Tentu saja pernyataan kontroversial tersebut membuat rasa penasaran saya memuncak. Saya pun akhirnya memutuskan datang ke Wizzmie cabang Tunjungan Surabaya.

Lokasi Wizzmie lebih luas, estetis, dan instagrammable

Outlet Wizzmie di cabang Tunjungan Surabaya sangat luas dan terdiri dari dua lantai. Saat itu, saya males naik ke lantai dua, jadi review ini hanya akan fokus pada apa yang saya amati di lantai satu ya, Gaes.

Hal pertama yang menarik perhatian saya adalah penggunaan warna ungu menyala yang ada di papan merek, menu, dan mural tembok. Penggunaan warna ngejreng ini berhasil membuat outlet Wizzmie tampak lebih estetis. Selain itu, tersedia juga beberapa tanaman dan ornamen yang bakal mempercantik Instagram Story pengunjung yang datang.

Nggak cuma estetis, saya juga merasa meja dan kursi yang disediakan lebih banyak dari beberapa cabang Mie Gacoan yang pernah saya kunjungi. Bahkan, saat itu, saya masih menemui beberapa kursi kosong meskipun pengunjung sedang ramai. Kalau begini, saya yakin nggak akan ada ceritanya makan buru-buru karena ditungguin orang. Satu poin plus untuk Wizzmie.

Budaya antre Mie Gacoan yang nggak hilang di Wizzmie

Seperti yang kita tahu, salah satu ritual wajib berkunjung ke outlet Mie Gacoan adalah mengantre. Ternyata budaya antre ini juga bisa kita jumpai di Wizzmie. Meskipun terbilang restoran mie pedas baru, ternyata antusiasme masyarakat cukup tinggi, makanya waktu saya datang terlihat antrean panjang saat. Jadi, jangan berpikir datang ke Wizzmie demi menghindari antrean sama sekali ya, nanti kamu kecewa. Tapi paling nggak, antrean di sini bukan antrean nungguin orang kelar makan, sih.

Variasi menu lebih banyak dengan harga terjangkau

Saat melihat menu di Wizzmie, saya jamin kamu akan kebingungan untuk menentukan pilihan. Menu yang ada di outlet mie pedas satu ini memang sebanyak itu, Gaes. Kamu bisa menemukan beberapa varian menu yang nggak ditemui di Mie Gacoan seperti rice bowl, sushi, gelato, kopi, dan berbagai jenis minuman lainnya.

Karena saya nggak mau terlalu pusing, saya memilih menu yang familier, yaitu mie goyang (mi pedas dengan kecap), dimsum udang keju, gelato cookies ‘n cream, dan es teh. Total harga seluruhnya kurang dari Rp50 ribu. Meskipun sedikit menyesal karena uang sebanyak itu saya keluarkan hanya untuk sekali makan, saya tetap berprinsip kalau pengalaman mahal harganya.

Namun, kamu harus tahu kalau harga makanan dan minuman di Wizzmie juga terjangkau kayak Mie Gacoan. Untuk satu porsi mi berkisar Rp8 ribuan hingga Rp10 ribuan sebelum pajak. Menu rice bowl-nya dibanderol seharga Rp13 ribu. Sementara harga menu lainnya nggak beda jauh dari harga menu di Mie Gacoan. Pokoknya semua menu di bawah Rp15 ribu, deh. 

Apakah Wizzmie lebih baik dari Mie Gacoan soal rasa?

Sebenarnya, saya nggak merasakan perbedaan rasa yang kentara antara kedua merek mie pedas ini. Maksud saya, rasanya ya gitu-gitu aja, dominan pedas dan manis. Namun, saya merasa varian mie goyang dengan level satu Wizzmie terasa lebih pedas dari Mie Gacoan. Mungkin kalau kamu berkunjung ke sini, sebaiknya pesan satu level lebih rendah dari yang biasa kamu pesan.

Begitu juga dengan menu-menu lainnya, nggak ada perbedaan signifikan yang membuat saya bisa yakin mengatakan kalau Wizzmie lebih enak dari Mie Gacoan. Tapi, kalau pertanyaannya diubah menjadi mana yang akan saya pilih? Jelas, saya memilih Wizzmie.

Selain varian menu yang lebih banyak dan tempatnya yang lebih estetis, saya juga bisa lebih santai untuk menyantap makanan di sini. Nggak perlu buru-buru lagi, toh kursi dan meja yang disediakan lebih banyak. Intinya, Wizzmie menang di fasilitas dan kenyamanan, Gaes.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mie Gacoan Bikin Saya Antre Nungguin Orang Lain Selesai Makan, Bukan Antre Nungguin Pesanan Datang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version