Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
17 Agustus 2021
A A
Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai terminal mojok.co

Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia memang kurang afdol tanpa lagu perjuangan. Dari televisi nasional sampai toa kelurahan pasti berlomba mengumandangkan lagu perjuangan. Dari lagu era orde lama, orde baru, sampai era reformasi berdendang silih berganti.

Namun, saya tidak akan membahas itu hari ini. Toh, sudah pasti lagu perjuangan dan lagu wajib nasional bertujuan untuk mengobarkan patriotisme. Meskipun sering kali dibawakan dengan sekenanya dan “penting diputar” saja.

Yang ingin saya bahas kali ini adalah lagu perjuangan dari sudut pandang lain. Lagu perjuangan milik kelompok masyarakat yang katanya mewakili aspirasi kita semua. Yap, tidak lain dan tidak bukan saya membahas mars partai politik di Indonesia.

Tujuan mars partai politik memang sama dengan lagu perjuangan: sebagai kebanggaan identitas dan membakar semangat komunal. Namun, saya lebih tertarik karena mars partai memang jarang dikenal. Lagu-lagu ini hanya jadi konsumsi kader. Kecuali si ketua umum punya stasiun televisi dan menyiarkan mars partainya selayaknya iklan rokok.

Sudah pasti saya tidak mampu mereview seluruh hymne dan mars partai politik. Selain terlalu banyak, saya juga malas mendengarkan lirik-lirik metafora dan serba baik. Apalagi ketika ditampar kenyataan bahwa perilaku para kader partai sering tak sejalan dengan mars mereka. Akan tetapi, demi kemaslahatan umat, inilah review lagu partai menurut saya yang tidak percaya partai.

#1 Mars PDI Perjuangan

Tentu kurang afdol jika review mars partai tidak dibuka dari Chicago Bulls, eh, maksud saya PDI Perjuangan. Sebagai partai paling fenomenal hari ini, tentu PDI Perjuangan punya mars yang gemilang. Apalagi dengan karakter kader yang berapi-api serta label perjuangan, wuah terkepak sudah sayap kebhinekaan. 

Dari awal mars dimainkan, dentum drum layaknya genderang perang sudah membakar jiwa. Ditambah lirik yang so yesterday ala-ala mars era orba yang kaku. Secara keseluruhan, saya merasakan kesan partai senior yang kuat, tapi memang jadul. Namun, saya tidak merasakan jiwa saya membanteng karena lagu ini. Jadi mari kita lanjut lagu berikutnya.

#2 Mars Partai Golkar

Mars kedua jelas dari golongan senior juga. Kali ini dari Partai Golkar si beringin sejati. Saya, sih, sudah membayangkan, partai Pak Harto ini bakal punya mars yang orba banget. Toh, partainya Smilling General. Dan benar saja, mars partai ini memang orba banget.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Suara terompet membuka mars yang tidak seganas mars PDI Perjuangan. Tapi nuansanya memang jadul banget. Mendengar musik dan lirik mars ini mengingatkan saya pada mars PGRI dan PNS. Sangat kental senioritas partai yang melahirkan partai-partai lain ini. Mungkin kalau saya dengarkan selama 32 tahun, makin kental lagi nuansa SD Impres, Pelita, dan Tragedi Trisakti.

#3 Mars PPP

Kurang satu lagi partai senior, yaitu PPP. Partai berlogo Ka’bah berwarna hijau ini memang mengedepankan Islam sebagai semangat. Jadi saya tidak kaget jika mars mereka penuh nuansa Islami yang kaffah. Toh, mana mungkin partai yang merangkum partai Islam masa orba ini memakai lagu jedag jedug yang hina itu.

Meskipun lirik dan temponya khas membakar semangat, tapi iman dan taqwa tetap jadi fokus mars ini. Satu yang saya rasa unik, mars ini menyebut “petiga” yang selama ini jadi sebutan umum di masyarakat tapi bukan nama resmi PPP. Keseluruhan memang orba banget, meskipun dengan lirik yang lebih Islami.

#4 Mars PKS

Sekarang masuk ke partai era reformasi. Lantaran sebelumnya saya mereview partai Islam, sekarang saya ingin mereview partai bernuansa Islam yang lebih muda. Tentu saja saya langsung teringat PKS yang jadi corong politik Islam hari ini. Saya kira, mars mereka akan lebih kental Islamnya.

Saya cukup kaget dengan mars PKS. Lantaran memang tidak seperti bayangan saya yang membayangkan musik Timur Tengah. Diawali dengan brass yang mendayu, kemudian disusul musik rancak modern. Liriknya jelas Islami, tapi tetap kuat nuansa perjuangannya. Memang berbeda dengan ekspetasi, tapi setidaknya memang memunculkan nuansa partai Islam modern. Yah, apa lagi yang mau diharapkan?

#5 Mars Partai Gerindra

Selanjutnya adalah legenda runner up pemilu, yaitu Partai Gerindra. Partai pengusung Prabowo Subianto ini tentu kuat nuansa ke-Prabowo-annya. Jadi saya membayangkan mars yang terkesan militer banget. Kan, Prabowo memang masih kuat gimmick militernya.

Dan benar saja suara terompet dan snare drum mendominasi lagu ini. Saya merasakan nuansa marching band yang jadi kebanggaan sekolah negeri. Tidak membuat saya terkejut karena memang partainya Prabowo. Yah, partai ini punya mars yang rancak dan galak, meskipun selalu jadi runner up kompetisi kekuasaan berbasis pemilu.

#6 Mars Partai Ummat

Sebenarnya saya kepikiran PAN, tapi saya tepis karena satu alasan: Amien Rais sudah membuat partai baru. Bapak Reformasi (katanya) ini melahirkan partai Islami yang memang penuh nuansa oposan. Saya membayangkan lirik Islami ala PKS dan PPP, toh spiritnya masih sama. Bahkan nama partai ini lebih Islami dari dua partai tadi.

Awal mendengar mars Partai Ummat, saya malah berpikir, kok, liriknya seram sekali. Mars partai ini penuh nuansa perlawanan melawan kezaliman. Bahkan dibuka dengan lirik yang membahas air mata pendiri bangsa. Namun, secara keseluruhan, lirik mars Partai Ummat jauh lebih Islami dari dua partai pendahulu. Dan nuansa liriknya memang Amien Rais banget: merasa dizalimi. Andai partai ini jadi partai pemenang, saya rasa mars Partai Ummat jadi kurang relevan.

#7 Mars PSI

Saya ingin membahas Mars Perindo dan Partai Nasdem. Namun, keduanya sudah sering berkumandang di televisi. Anda bisa mereview sendiri dua partai narsis ini. Saya malah penasaran dengan partai anak muda yang sering blunder: PSI. Saya berharap banyak pada partai muda ini. Kan isinya anak muda, apalagi ada Giring.

Dan dari awal mars ini berkumandang, saya sudah kecewa. Bukan karena musikalisasi yang buruk atau lirik yang nggak nyambung. Namun, musiknya sangat jauh dari kata muda. Nuansa mars PSI serupa mars partai yang digawangi politisi senior. Tapi namanya partai politik, lucu juga kalau mars PSI bercorak “Hapus Aku” nya Nidji.

#8 Honorary Mention: Hymne PKI.

Sebagai penutup, saya ingin mereview lagu dari partai yang jadi antagonis di Indonesia, yaitu Hymne PKI sang partai komunis yang diberangus. Saya tidak menemukan mars PKI karena mungkin mereka memilih Internationale sebagai mars mereka. Jadi mari review hymne partai yang jadi korban pembantaian orba ini.

Saya ingatkan dulu, hymne PKI bukanlah genjer-genjer. Judul hymne ini adalah pujaan kepada partai. Sesuai judul, memang kuat nuansa puja puji kepada kehadiran PKI. Namun, malah tidak ada nuansa komunis dalam hymne mereka. Tidak ada lirik “perjuangan penghabisan” atau “bangunlah kaum yang tertindas” ala Internationale. Kalau hymne ini tidak menyebut PKI, mungkin Anda tidak menyangka kalau lagu ini milik partai yang jadi hantu di percaturan politik hari ini.

BACA JUGA Konfrontasi Giring vs Pasha Sudah Ada Jauh Sebelum Mereka Gabung Partai Politik dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2021 oleh

Tags: Hymne PKIMarspartai politikpilihan redaksiPojok Tubir Terminal
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Puja Gamawijaya: Robin Hood dari Urut Sewu yang Dipenggal Kasultanan Yogyakarta dan Kumpeni kraton jogja

Puja Gamawijaya: Robin Hood dari Urut Sewu yang Dipenggal Kasultanan Yogyakarta dan Kumpeni

21 Februari 2024
Episode Awal Layangan Putus Berasa Deja Vu The World of the Married terminal mojok

Episode Awal Layangan Putus: Berasa Deja Vu The World of the Married

30 November 2021
Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran? Terminal Mojok.co

Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran?

16 Mei 2022
6 Kecap Legendaris dari Jawa Timur Perpaduan Kekuatan Bangsa Romawi dan Kecerdasan Orang Tionghoa Terminal Mojok

6 Kecap Legendaris dari Jawa Timur: Perpaduan Kekuatan Bangsa Romawi dan Kecerdasan Orang Tionghoa

7 September 2022
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh Menang Cepat daripada Shinkansen Jepang, tapi Kalah Telak dalam Menjawab Kebutuhan Warga

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh Menang Cepat dari Shinkansen Jepang, tapi Kalah Telak Soal Menjawab Kebutuhan Warga

17 Maret 2024
Nasib Bandung dan Jogja, Kota Salah Urus yang Bersembunyi di Balik Romantisasi Mojok.co

Nasib Bandung dan Jogja, Kota Salah Urus yang Bersembunyi di Balik Romantisasi

25 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.