Review Djarum King: Rokok Ringan Teman Pekerja Kreatif

Review Djarum King: Rokok Ringan Teman Pekerja Kreatif

Review Djarum King: Rokok Ringan Teman Pekerja Kreatif (Flickr Rokok Indonesia)

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata “Djarum”? Kalau kepikiran bulu tangkis, nggak salah juga. Tapi kalau bicara rokok, saya yakin Anda akan sepakat bahwa Djarum itu berat. Rasa yang pekat, aroma kuat, dan tarikan berat. Mungkin pandangan Anda perlu diubah, karena Djarum King kini hadir sebagai alternatif rokok ringan.

Djarum seolah ingin melabrak stigma “rokok kuli”. Dengan cita rasa dan tampilan visual lebih kekinian, Djarum King memang nggak ada vibes kuli bangunan bertenaga Kuku Bima. Menurut saya, rokok ini lebih cocok untuk pekerja kreatif. Dan berikut adalah review saya tentang Djarum King.

Tampilan yang nggak Djarum blas

Merah, jingga, dan coklat adalah warna khas Djarum. Tapi Djarum King menggunakan warna biru sebagai corak utama. Bayangkan, sekeras itu Djarum melabrak pakem yang sudah tersemat padanya. Jika tidak ada tulisan “Djarum” di bungkusnya, Anda akan mengira bahwa rokok ini bukan produk pabrikan legendaris ini.

Karakter desainnya juga nggak Djarum blas. Perpaduan aksen merah dan silver memang modern banget. Punggung rokok ini juga didominasi tagline besar “FULL PLEASURE”. Tidak ada nuansa Djarum yang kita kenal elegan dan “jadul”. Bahkan Djarum Black saja masih membawa nuansa elegan ini. Djarum King tampil lebih berani dan enerjik.

Saya pikir ini gambling yang sangat besar. Djarum berani keluar dari zona nyaman dan aman. Ini sama saja Djarum terjun langsung ke zona persaingan rokok kekinian. Sebuah peringatan bagi merek rokok lain yang selama ini bersaing tanpa nama “Djarum” di dalam zona itu. Hati-hati, raja baru turun ke zona perang!

Aroma Djarum-nya mana?

Pasti Anda membayangkan aroma rokok ini khas Djarum: harum dengan perpaduan rempah dan floral. Apakah Djarum King akan semerbak dengan aroma yang sama? Pertanyaan ini langsung terjawab tanpa harus memantik korek.

Aroma yang tercium adalah nostalgia. Bukan ndakik-ndakik, tapi ada aroma rokok yang kini sudah tidak ada. Saya berpikir keras untuk mengingat rokok apa yang punya aroma ini. Aroma yang menyeruak itu manis, hangat, dan jauh dari keharuman khas Djarum. Saya sih sempat mengira aromanya mirip Gudang Garam Surya lawas. Namun, tetap berbeda.

Manis itu nggak Djarum banget. Aroma ringan juga nggak Djarum banget. Dan di seri ini, sekali lagi Djarum melabrak zona nyaman. Djarum King bagaikan saudara jauh yang lama merantau sampai beranak cucu di negeri orang. Masih satu keluarga besar, tapi bahasa dan adatnya sudah berbeda.

Baca halaman selanjutnya

Ukuran raja, tarikan ringan

Ukuran raja, tarikan ringan

Kata “King” pada merk Djarum King ini terkesan merujuk ke ukuran rokok. Digadang memiliki ukuran king size, maka sudah pasti Djarum King tidak langsing seperti Djarum Black. Dan benar saja, ukuran Djarum King mirip dengan Djarum Super dan rokok sejenis. Filternya dibalut kertas coklat kekuningan, khas rokok SKM sekelas Djarum Super.

Sebuah kejutan. Harusnya dengan kemasan serba modern, Djarum King lebih cocok berfilter putih. Namun memang Djarum kali ini melabrak zona nyaman dan aman. Bahkan pakem rokok modern saja dilabrak. Kombinasi menarik karena di luar tampil modern, di dalam tampil elegan.

Saat diangkat, rokok ini sudah terasa ringan. Bahkan jika kita ketuk, tembakau Djarum King akan turun memadat. Saya yakin bahwa rokok ini akan punya tarikan ringan dan santai.

Benar, tarikannya seperti rokok mild. Namun ketika diisap, diameter rokoknya terasa seperti Djarum Super. Sebenarnya agak chaos di konsep, tapi punya potensi besar. Djarum King ramah untuk berbagai kalangan. Untuk perokok mild yang bosan rokok mini, atau perokok bold yang capek nyedot sampai pipi kempot.

Harum khas Djarum baru tercium sedikit demi sedikit. Yang menguasai mulut adalah cita rasa manis yang tidak membekas lama. Lidah tidak terasa lekat, dan mulut tidak terasa penuh. Pokoknya, serasa tidak merokok Djarum! Rasanya sangat konsisten bahkan setelah 2/3 terbakar. Tetap ringan dan halus. Hanya ada sedikit nyegrak di tenggorokan, dan sisanya adalah suasana ringan dan santai.

Saya yakin bahwa Djarum King ini diciptakan sebagai rokok mild. Nuansa yang diperoleh memang sangat mild kecuali diameter rokok saja. Sebuah kejutan bagi para pencinta Djarum, dan jawaban bagi para pecinta rokok mild.

Untuk pecinta rokok berat seperti saya, Djarum King memang kelewat ringan. Bukan hal yang salah, ekspektasi saya yang berbeda. Saya masih saklek pada pakem, sedangkan Djarum memang out of the box dengan rokok ini.

Rokok nongkrong dan pekerja kreatif

Menurut saya, rokok ini cocok jadi teman nongkrong. Dengan cita rasa ringan, Anda bisa bebas merokok seperti kereta tanpa takut rasa “eneg”. Rasa yang manis dengan harum yang tipis membuat rokok ini cocok jadi teman minuman apa pun. Nggak harus kopi hitam berfilosofi, karena soda gembira saja cocok jadi teman Djarum King.

Rokok ini juga cocok untuk para pekerja kreatif. Dengan habit merokok tinggi, Djarum King tidak akan membuat Anda “kenyang” asap. Asupan nikotin terpenuhi. Kebiasaan mengisap rokok juga terpenuhi. Tapi, tidak akan membuat kenyang dan kadang mual.

Dengan harga yang terbilang murah (untuk saat ini), Djarum King jelas jadi alternatif. Nama besarnya membuat kita lebih yakin. Cita rasanya bersahabat dengan berbagai kalangan. Tampilannya juga tidak seperti rokok kuli.

Sumber gambar: Flickr Rokok Indonesia

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Manis Madu di Sebatang Djarum 76 Madu Hitam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version