Tempat duduk bus Narendra yang nyaman
Tempat duduk dalam bus Narendra ini cukup lebar. Tampaknya buat orang yang gemuk, masih muat tanpa menyenggol bahu penumpang sebelahnya. Oh, ya kita juga bisa pesan tempat duduk ya saat beli tiket. Jadi nggak perlu berebut kursi dengan penumpang lain.
Hawa segar dari pendingin AC segera membuat saya nyaman. Bahkan saking dinginnya, saya perlu menutup lubang AC yang ada di atas kepala. Kursi yang empuk dan sandarannya bisa digeser sekitar 45 derajat ke belakang langsung membuat saya siap tertidur. Selain itu juga ada fasilitas bantal dan selimut.
Di atas awan
Begitu bus berjalan, rasanya benar-benar terbang di atas awan. Pasalnya nggak terasa sama sekali goncangannya. Dengan fasilitas tempat duduk yang senyaman ini, rasa-rasanya saya sudah siap tertidur pulas hingga sampai di tempat tujuan.
Di bagian bawah, ada pijakan kaki yang bisa dinaikkan dan dipakai buat menyandarkan kaki. Nah, ini penting sekali. Soalnya kalau kaki agak menggantung di bus biasanya gampang bengkak. Sehingga jadi sakit saat turun dari bus dan dipakai buat berjalan.
Di bagian depan, ada sebuah layar yang menampilkan video musik. Itu merupakan salah satu fasilitas bus. Namun, kalau menurut saya baiknya dimatikan saja, ya. Apalagi saat lampu bus sudah dimatikan. Pasalnya cahayanya yang terang cukup mengganggu kalau bagi saya yang suka tidur dalam keadaan gelap. Tapi, masih bisa saya atasi dengan memakai penutup mata.
Selain itu penumpang juga dapat fasilitas snack yang isinya kue basah, makanan ringan, air mineral, dan susu. Lumayan, lah, buat mengganjal perut yang belum makan malam. Penumpang juga diperbolehkan mengambil air mineral yang ada di bagian belakang, dekat dengan pintu.
Waktu istirahat yang lumayan
Sesampainya di Sragen, bus mampir ke salah satu rest area. Rupanya kita dapat fasilitas makan dengan menu yang lumayan. Waktu mampirnya pun cukup. Saya sempat makan dengan tenang, menikmati buah, dan ke toilet dua kali. Pun juga tidak terlalu lama sehingga memakan waktu yang panjang.
Begitu perut kenyang, saya kembali tertidur. Selama perjalanan, kecepatan bus stabil sehingga tubuh saya tidak berguncang ke sana kemari. Tahu-tahu bus Narendra sudah memasuki wilayah Kota Semarang. Saya dan kawan dibangunkan. Ditanya mau turun di sebelah mana. Begitu mendekati tempat yang dimaksud, bus keluar dari tol. Bus menepi demi menurunkan kami berdua.
Secara umum, perjalanannya menyenangkan. Turun dari bus, nggak ada ceritanya badan pegal-pegal karena kecapekan duduk atau kaki menggantung. Kapan-kapan kalau mau bepergian ke arah Semarang saya mau naik bus Narendra ini lagi. Tentunya setelah memastikan adanya toilet di dalam busnya, ya.
Sumber gambar: Akun Instagram PO Narendra
Penulis: Rezha Rizqy Novitasary
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Review Bus Bumel Jogja-Solo Sebagai Solusi Jika Kehabisan Tiket Prameks
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.