Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

“Reply 1988” Drama Korea Terbaik yang Nunjukin Tetangga Goals

Indah Setiani oleh Indah Setiani
3 Maret 2020
A A
radha krishna Sulitnya Hidup Bertangga dengan Orang yang Tidak Paham Adab terminal mojok.co

Sulitnya Hidup Bertangga dengan Orang yang Tidak Paham Adab terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Reply 1988 adalah drama Korea yang bisa dikatakan sebagai salah satu drama terbaik. Drama yang meskipun telah tayang sejak 2015 masih sanggup memberikan sensasi yang sama ketika pertama kali menontonnya hingga saat ini, daebak! Dibandingkan nonton sinetron di tv ikan terbang yang ngajari harus tabah dalam kebaikan dan menunggu orang jahat diazab (padahal harusnya dilawan aja, cok) saya sarankan kalian nonton Reply 1988 aja.

Reply 1988 berlatar tentang kehidupan di tahun 1988—sesuai dengan judulnya, gambaran kehidupan masyarakat, keadaan politik dan hal-hal yang mampu mengembalikan ingatan pada masa itu.

Drama sebanyak 20 episode ini berkisah tentang persahabatan lima orang anak seumuran yang tumbuh dan berkembang bersama hingga tidak lagi memiliki rahasia maupun batas. Persahabatan mereka didukung oleh hubungan masing-masing keluarga yang saling mengasihi satu sama lain. Benar-benar hubungan yang sangat membuat iri di setiap episodenya.

Dibuka dengan adegan lima orang anak muda yang sedang menonton televisi lalu harus bubar karena dipanggil emak masing-masing untuk makan malam, drama ini menunjukan bagaimana masyarakat korea memiliki semacam “ritual” saling berbagi makanan antara para keluarga bertetangga tersebut. Keluarga yang hanya memiliki beberapa lauk-pauk jadi memiliki variasi makanan di meja makan. Adegan selanjutnya mengalir kelucuan-kelucuan yang cukup absurd namun terasa dekat dengan kehidupan kita.

Sepanjang menonton drama ini saya bertanya-tanya apakah kehidupan bertetangga seperti Reply 1988 benar-benar menjadi sebuah realita masyarakat korea pada masa itu? Kalau memang seperti itu, saya pikir mereka sudah mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang sekarang ini menjadi jargon saja di Indonesia seperti gotong royong.

Bagaimana tidak, ada lima keluarga yang bertetangga yang diceritakan memiliki latar ekonomi dan kepribadian berbeda namun bisa menyatu tanpa sekat, tanpa perasaan lebih baik satu sama lain. Saling mendukung saling memberi tanpa ada perasaan pamrih yang sampai kepada saya sebagai penonton.

Salah satu contoh adegan ketika emak Duk Seon yang tidak memiliki uang bulanan lebih dan kebingungan ingin memberikan anaknya Duk Seon uang saku untuk perjalanan karya wisata. Ingin pinjam kepada tetangganya emak Jung Hwan yang memiliki keuangan lebih tapi segan namun justru emak Jung Hwan datang membawakan ubi rebus yang ternyata menyelipkan beberapa lembar uang untuk sangu anaknya.*Tisu mana tisu*

Keluaraga Jung Hwan yang diceritakan menjadi kaya karena menang lotre pun tidak serta merta bersikap tinggi hati layaknya OKB (Orang Kaya Baru) kalo kata emak-emak di komplek saya. Malah keluarga ini sangat sering mengajak makan bersama ketika mencoba resep baru atau membagi makanan yang dimiliki.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Seperti layaknya emak-emak komplek yang suka berkumpul dan bergosip mereka pun sering berkumpul dan bercerita berkeluh kesah tentang apa saja persoalan kehidupan mereka. Tapi ya enggak ngomongin tetangga khas emak-emak Indonesia, ya kalo di depan baik kalo kitanya ngga ada ya diomongi, hih~.

Reply 1988 memberikan nilai-nilai kehidupan yang sangat tinggi, yang membuat saya kembali mengingat ceramah-ceramah tentang bagaimana memuliakan tetangga. Seperti dalam ajaran Islam yang mengatakan saudara terdekat kita adalah tetangga. Seorang pencuri dosanya akan berlipat ganda dari dosa mencuri itu sendiri ketika mencuri sepuluh rumah dari rumahnya.

Juga kebiasaan mereka saling berbagi makanan juga mengingatkan saya kepada salah satu  kalimat yang mengatakan “berdosalah kalian jika membiarkan tetangga kalian hanya mencium bau makanan yang kalian masak tanpa membaginya.”

Menonton Reply 1988 membuat saya secara pribadi melihat lagi kehidupan bertetangga saat ini, di pinggiran Ibukota yang cukup sibuk. Hanya sesekali bertemu tetangga dan berakhir melempar senyum, bahkan terkadang pura-pura tak saling melihat. Berjalan cepat ketika melewati emak-emak yang sedang berkumpul sambil dalam hati berdoa semoga tidak ada sapa basa-basi.

Kesenangan saya kehidupan bertetangga ada ketika Idul Fitri dan juga Natal. Di waktu Idul Fitri saya yang Muslim mengantarkan makanan khas lebaran seperti, ketupat, opor ayam, rendang, balado kentang dan hati yang kemudian tetangga saya yang Nasrani akan datang dengan membawa parcel. Dan begitu sebaliknya ketika Natal kami saling menukar parcel dengan kue-kue khas, saling tersenyum berbahagia satu sama lain.

Tapi hanya cukup sampai disitu saja, rasanya nyaman untuk waktu-waktu tertentu tidak untuk setiap saat. Serupa Reply 1988 yang indah pada masanya dalam tontonan, Pancasila, Ekasila yang kita harapkan sebagai landasan kehidupan juga hanya indah dalam sosialisasi.

Sudah menyapa tetangga hari ini?

BACA JUGA Drama Korea Terfavorit 2019 atau tulisan Indah Setiani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2020 oleh

Tags: drama koreareply 1988tetangga
Indah Setiani

Indah Setiani

Pengangguran yang butuh dana liburan ke Tibet.

ArtikelTerkait

3 Alasan Alchemy of Souls Part 2 Lebih Bagus daripada Part 1 Terminal Mojok

3 Alasan Alchemy of Souls Part 2 Lebih Bagus daripada Part 1

24 Desember 2022
Membayangkan Yeo Jeong Woo di Drama Korea Doctor Slump Tinggal di Indonesia: Tersandung Kasus Malapraktik dan Masuk Lambe Turah

Membayangkan Yeo Jeong Woo di Drama Korea Doctor Slump Tinggal di Indonesia: Tersandung Kasus Malapraktik dan Masuk Lambe Turah

17 Februari 2024
5 Drama Korea yang Seharusnya Lanjut ke Season 2 Terminal Mojok

5 Drama Korea yang Seharusnya Lanjut ke Season 2

10 Juli 2022
Drakor Memang Tidak Cocok dan Sulit Menghibur Penonton Indonesia terminal mojok.co

Drakor Memang Tidak Cocok dan Sulit Menghibur Penonton Indonesia

1 Januari 2021
5 Karakter Drama Korea Paling Berkesan Tahun 2022 Terminal Mojok

5 Karakter Drama Korea Paling Berkesan Tahun 2022

31 Desember 2022
Butuh Kesabaran Ekstra kalau Punya Tetangga yang Pelihara Ayam Kampung terminal mojok.co

Butuh Kesabaran Ekstra kalau Punya Tetangga yang Pelihara Ayam Kampung

26 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.