Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Rekomendasi Playlist untuk Hibur Anies Baswedan yang Lagi Kerja Keras Bangun Sirkuit Monas

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
2 Maret 2020
A A
Rekomendasi Playlist untuk Hibur Anies Baswedan yang Lagi Kerja Keras Bangun Sirkuit Monas
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai salah satu orang yang diberikan tugas oleh Tuhan untuk menggemari animasi Tamiya, rencana yang diadakan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah sebuah jawaban dari doa yang selama ini saya panjatkan. Yang biasanya saya hanya bisa bersorak ketika Go Seiba menggeber Beat-Magnum, akhirnya bisa melihat secara langsung seperti apa sih balapan mobil yang sesungguhnya. Ya, walaupun beberapa kali saya lihat balapan Formula 1 di YouTube, pembubaran trek-trekan liar di acara 86 dan film Herbie yang sering diputar di televisi, rasanya apa yang sedang diupayakan oleh Pemprov DKI Jakarta patut diapresiasi lantaran pagelaran yang akan dihelat adalah skalanya internasyonel.

Pagelaran yang dimaksud adalah ajang balapan Formula E. Ajang balap yang spesifikasi balapan mobil yang menggunakan tenaga listrik. Sangat berbeda dengan Formula 1 yang diadakan di negara tetangga, Vietnam. Formula E deru mesinnya lebih tenang dan kalem. Pun, trek yang menjadi spesifikasi tentu lebih ringan dari Formula 1 yang menggunakan trek grade satu, Formula E menggunakan grade tiga yang sejatinya semua jalan beraspal bisa. Yang jelas bukan aspal yang pating gronjal. Waktu untuk melakukan satu perlombaan balap pun relatif lebih singkat, kurang lebih hanya menghabiskan waktu 45 menit saja.

Kredit dan apresiasi tersendiri untuk Bapak Anies Baswedan selaku gubernur yang begitu getol ingin perhelatan ini mampir di Jakarta. Berbarengan dengan banjir yang menjadi problem Ibukota, pun masalah perizinan dengan pengelola kawasan Monas yang begitu ribet, seakan menambah beban kepala Pak Anies. Banyak yang menduga-duga, mulai dari dendam atas pemilu lalu yang menyebabkan izin jadi molor, hingga hal-hal ndagel yang sepatutnya ditertawakan.

Walau begitu, JakPro selaku pelaksana pembangunan Sirkuit Monas mengeluarkan statement yang dapat menghibur Pak Anies. Mereka yakin bahwa trek bisa tersedia tepat dari jadwal yang telah dicanangkan. Dan hadirnya saya dalam tulisan ini sejatinya sama seperti apa yang dilakukan oleh JakPro, yakni membuat beban Pak Anies setidaknya berkurang. Tentu dengan cara saya sendiri, yakni memberikan deretan lagu yang semoga saja bisa menghibur blio. Berikut daftarnya,

#1 Jam Makan Siang karya Hindia feat Matter Mos

“Ku diantara gemuruh ragu yang menggetarkan jiwa

Seorang manusia yang sedang memimpikan mimpinya….”

Begitu penggalan lirik yang dihaturkan secara sopan oleh Matter Mos. Lagu ini pun secara keseluruhan sebenarnya membicarakan masalah hidup yang acap kali terjadi ketika di jam makan siang. Sempitnya jam makan siang mengisyaratkan bahwa kerja kantoran tidak senikmat yang dipikirkan kebanyakan orang. Ya, setidaknya itu yang dialami oleh sebagian orang.

Dan rasanya cocok untuk Pak Anies karena mengurus Jakarta adalah bukan perihal sepele. Jakarta adalah cerminan Indonesia. Jam makan siang patut didengar oleh blio dalam berbagai suasana, tidak melulu ketika jam dua belas siang saja. Bisa ketika menuju lokasi banjir atau ketika mengawal berjalannya proyek pembangunan Sirkuit Monas. Dengan sementara menutup telinga atas nyinyiran netizen, kemudian Pak Anies maknai lirik, “Satu-satunya yang kutahu. Aku cuma bisa jadi aku,” dengan khidmat.

Baca Juga:

4 Alasan Warga Jakarta Menolak Ridwan Kamil Menjadi Calon Gubernur

Videotron Anies Baswedan Diberangus Kekuatan Penguasa

#2 Pahlawan karya Captain Jack

“Dan semakin sulit temukan orang baik

Kemana mereka?

Apakah tlah musnah?”

Band yang terbentuk di Jogja ini barangkali pernah menjadi seperti .Feast pada zamannya. Ribuan anak muda hadir tiap kali band ini manggung entah ketika di Jogja atau sekitarnya. Yang jelas, lagu ini mengajari banyak hal tentang kehidupan. Pernah menjadi “alat terapi” untuk kawan-kawan saya pada zamannya. Entah Pak Anies pernah mendengarkan lagu ini atau tidak. Tetapi satu makna yang dapat dipetik dan disisipi teriakan penuh amarah dari Momo sang vokalis: Tak ada penolong, tak ada penyelamat. Kitalah pahlawan bagi diri kita.

#3 Rancang Rencana karya Kunto Aji

“Malam segera berlalu

Esok kita singkap takdir”

Cocoknya lagu ini didengar ketika sepertiga malam setelah menjalankan ibadah. Dalam jam-jam kecil yang sering kali mempertemukan pikiran dan perasaan. Dua hal yang kadangkala memiliki perbedaan yang amat besar. Pikiran berbicara A, sedangkan perasaan lebih condong ke B. Dalam lagu yang syahdu ini, Pak Anies bisa menggunakan sebagai kontemplasi sekaligus relaksasi. Kerja itu capek, lho, Pak. Mbok yao istirahat dulu. Dengerin lagu ini, lagu yang liriknya menohok sekali, apalagi bagian ini, Pak,

“Ku terjebak dalam pusaran waktu

Kau menahanku tak terburu buru

Ambisiku, impianku, yang membutakan….”

#4 Jakarta Story karya Thirteen

“Tempatku lahir, penuh derita dan cerita…”

Lagu ini hadir pada album Thirteen yang berjudul “Epidemic” pada 2011 silam. Jauh di mana Pak Anies dilantik sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta. Namun, dalam lagu ini, barangkali Pak Anies bisa menerawang bagaimana perasaan warganya akan Jakarta itu sendiri. Kesepian di tengah keramaian, asing di sekitar pertemuan yang sering, hingga contoh lainnya seperti apa yang digambarkan dalam lagu ini, “Jakarta penuh dengan benci, penuh dengan deritanya. Jakarta takkan pernah kembali seperti dulu”.

#5 Aku Bukan Musuhmu karya Pee Wee Gaskins feat Erwin Saz

Entah kenapa, lagu pop punk yang satu ini pokoknya harus didengarkan sama Pak Anies dalam mengisi tenaga ketika hari libur. Atau sebagai teman mengiringi jogging di Minggu pagi. Walau sebenarnya Pak Anies tidak memiliki musuh karena dicintai oleh umat, tapi sah-sah saja lah untuk didengarkan oleh blio. Apa lagi bagian ini,

“Dunia ini penuh angkara

Janganlah kita tambah lagi

Saling bicara berjabat tangan

Kita semua anak manusia…”

Kemudian Erwin Saz dengan chill-nya mendendangkan lirik yang tak kalah indah dari teriakan magis San-san, “Oh kenapa kau, tak berikan aku satu senyuman, seperti teman, bukan kepalan, aku bukanlah lawan.”

Semangat untuk Pak Anies dan seluruh jajaran yang terlibat dalam pembangunan Sirkuit Monas. Juga, semangat untuk mengatasi banjir yang melanda Jakarta.

#6 Winning Run karya Opening Anime Let’s Go (Indonesia Version)

Berkat anime yang sering diputar di Minggu pagi, masa kecil saya sungguh luar biasa dengan melihat mobil-mobil Tamiya melaju dengan begitu ganasnya. Termasuk opening dalam anime ini, sepertinya cocok untuk didengar oleh Pak Anies. Bukan apa-apa, hanya saja supaya Bapak Anies Baswedan sadar bahwa apa yang ia upayakan adalah sebuah perwujudan kepingan puzzle impian anak-anak di Indonesia yang ingin melihat balap mobil tingkat dunia.

Akhirnya, sebentar lagi saya bisa melihat live action Sonic Saber dan Magnum Saber dengan skala mobil balap yang lebih besar di Sirkuit Monas. Dan semoga saja, playlist yang saya buat ini bisa dibaca oleh blio agar tidak jenuh apa lagi kecapekan karena semua sayang Pak Anies.

BACA JUGA Menyoal Balapan Mobil di GBK: Setuju atau Tidak? atau tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Oktober 2021 oleh

Tags: anies baswedanFormula Esirkuit Monas
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Saatnya Blak-blakan soal Penyebab Banjir Kalimantan Selatan. Sama-sama Tahu lah!

Kita Terlalu Sibuk Ngomongin Anies, Sampai Lupa Pemberitaan Banjir Jakartasentris Banget

29 Februari 2020
puan maharani dpr Pak RT mojok

Dear Puan Maharani, It’s Your Time to Shine!

9 Januari 2023
Unsur Politik di Balik Ketidaklayakan JIS

Unsur Politik di Balik Ketidaklayakan JIS

18 September 2022
Videotron Anies Diberangus Kekuatan Penguasa (Unsplash)

Videotron Anies Baswedan Diberangus Kekuatan Penguasa

16 Januari 2024
Alasan Warga Jakarta Menolak Ridwan Kamil Jadi Cagub (Unsplash)

4 Alasan Warga Jakarta Menolak Ridwan Kamil Menjadi Calon Gubernur

8 September 2024
DKI Jakarta moda transportasi gelar mojok

Prestasi DKI Jakarta Soal Transportasi Itu Sebenarnya Hal yang Biasa

4 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.