Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Rekomendasi Musik untuk Menyambut Musim Hujan di Jakarta

Marshel Leonard Nanlohy oleh Marshel Leonard Nanlohy
16 November 2020
A A
Payung Teduh Masih Tetap Teduh Didengar Meski Ditinggal Mas Is terminal mojok.co

Payung Teduh Masih Tetap Teduh Didengar Meski Ditinggal Mas Is terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Menikmati lagu adalah kegiatan yang tepat untuk menyambut musim hujan. Saya paham, menikmati musik adalah selera, sama seperti menikmati makanan. Tapi, apa salahnya jika mencoba menikmati hidangan-hidangan yang belum pernah dicoba sebelumnya?

Menulis rekomendasi musik itu sama persis seperti menulis rekomendasi makanan. Artinya ketika Anda memang menyukai jenis makanan tersebut, Anda pasti menilainya dengan melibatkan subjektivitas dan perasaan yang selama ini Anda punya.

Nah kembali lagi, musim hujan – setidaknya menurut saya – adalah momen yang tepat untuk menikmati lagu. Apapun itu, baik lagu senang, sedih, bahkan lagu yang nggak jelas liriknya kayak yang pernah dibuat oleh Mawang.

Sembari ditemani oleh secangkir teh, susu, kopi, senja, eh eh, nggak ya, saya kurang suka istilah-istilah itu. Jujur, Anda sadar nggak sih kalau itu sangat mengganggu? Bahkan beberapa musisi yang buat lagu terganggu sama istilah itu, sadar nggak sih?!

Baru beberapa paragraf tapi saya jadi marah begini, haduh. Tolong ya, tolong hilangkan anggapan negatif terhadap genre musik tertentu. Senja-kopi-senja-kopi, haaash modyaro! Musik itu ya dinikmati aja, sama kayak makanan, indah tanpa ada embel-embel di belakangnya. Kalau memang dirasa kurang enak, show your respect, tuman!

Coba lebih sering untuk kontemplasi, artinya kayak merenung gitu supaya bisa lebih dalam waktu menilai karya. Nggak hanya mendengarkan, tapi juga menghargai karya musik.

Mengapa saya memilih Jakarta secara spesifik? Begini, Jogja dan Bandung–tidak diragukan lagi–adalah tempat yang lebih syahdu untuk menikmati musik di waktu hujan. Terutama ketika sedang menghindar sejenak dari hiruk pikuk perkotaan.

Jakarta memiliki suasana yang berbeda. Ramainya perkotaan, individualismenya para rekan kerja, saling sikut untuk mencapai materi dalam satu hari, dan stigma negatif lainnya yang menjadi khas ibukota. Tapi, justru itu yang membuat Kota Jakarta spesial. Kehidupan masyarakat Jakarta yang meliputi sibuknya perkuliahan, perkantoran, sekolah, walaupun sekarang sedang pada masa WFH. Aaahh, rindunya! 

Baca Juga:

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

Untuk itu mari menyambut musim hujan dengan mendengarkan lagu berikut.

Lagu menyambut musim hujan #1 “Jakarta Dingin” oleh ROOMTHIRTEEN

Soal selera musik, Anda boleh perdebatkan itu di kolom komentar nanti. Mungkin lagu ini bukan ekspektasi yang Anda bayangkan. Apalagi untuk berada pada nomor-nomor awal. Tapi, tenang saja, urutan ini bukan didasarkan pada bagus atau tidaknya sebuah lagu. 

Anda perlu dengar lirik yang dibuat oleh ROOMTHIRTEEN. Suara vokalisnya yang tinggi bak Kaka Slank akan menambah syahdu suasana di tengah mendungnya Jakarta, begini katanya:

Jakarta dingin, malam ini, oh

Membangkitkan sejuta kenangan

Tutur katamu, manis aromamu

Ingin kurasakan lagi dirimu, ah

Lagu menyambut musim hujan #2 “Tidak Ada Salju di Sini, Pt. 4” oleh Hindia, Petra Sihombing, dan Rubina

Berbeda dengan musik pertama, kali ini saya akan merekomendasikan lagu dari musisi yang membuat anak-anak metal geram sampai kebas. Hindia dan Petra Sihombing bersama dengan Rubina akan menguras habis air mata kalian hingga kering.

Dilihat dari liriknya, lagu ini bercerita tentang sepasang kekasih yang memiliki problematika yang ribet lah pokoknya, yaaa kurang lebih sama kayak ceritanya Vicky Salamor di lagu “Cinta Beda Agama”.

Sayang, kita gagal pergi

Jakarta rintik-rintik lagi

Kita sama-sama sedih

Benci hujan di bulan ini

Lagu menyambut musim hujan #3 “Jakarta Jakarta” oleh Kunto Aji

Album Mantra-Mantra dari Mas Kunto tentu sudah jadi teman kita saat sedih maupun senang, ya? Nah karena itu, lagu “Jakarta-Jakarta” pasti memiliki alasan tersendiri untuk dimasukkan ke dalam album ini.

Ketika lagu lain dalam album yang sama berbicara tentang sosok, lagu ini muncul dan jadi faktor pembeda. Tentunya selain karena membahas tentang Jakarta, lagu ini mencoba melihat perspektif Jakarta dari sudut pandang lain.

Dalam hati aku selalu ingin beranjak pergi

Kota yang sama yang membuatku tegak berdiri

Hingar-bingar sudut jalan yang takkan pernah mati

Kota yang sama yang membuatku merasa sepi

…

Jangan salahkan barisan panjang di pusat kota

Kita bergegas mengejar mimpi-mimpi yang sama

Lagu menyambut musim hujan #4 “Senja di Jakarta” oleh Banda Neira

Walaupun sudah kandas, Banda Neira memiliki tempat tersendiri bagi mereka yang merindukannya–termasuk saya. Biasanya pun begitu kan? Justru sebuah karya (umumnya lukisan) akan menjadi lebih tinggi value-nya ketika si pencipta sudah tidak ada.

Meski saat ini Rara Sekar dan Ananda Badudu sudah memiliki kesibukannya masing-masing, saya yakin, penggemar berat Banda Neira akan sabar menantikan kembalinya musik-musik yang seperti ini. Entah lewat nama yang sama atau tidak, kami tidak peduli. Kami hanya rindu syahdunya musik Banda Neira.

Bersepeda keliling kota

Kanan kiri, ramai jalanan

Arungi lautan kendaraan uwo oh

Maafkan Jakarta

…

Bersepeda sepulang kerja

Kenyang hirup asap Kopaja

Klakson kanan kiri berbalasan uwo oh

Aaah, kami rindu kalian Mbak Rara dan Mas Ananda….

Lagu menyambut musim hujan #5 “Forget Jakarta” oleh Adhitia Sofyan

Siapa yang sangka Jakarta menimbulkan begitu banyak trauma. Di sini waktunya Anda mengucurkan air mata sebanyak-banyaknya. Terutama buat kalian yang sedang jauh dari kampung halaman entah untuk studi atau terjebak di negeri orang akibat pandemi ini, lagu ini pas banget.

Meskipun tidak seperti dulu, Jakarta akan tetap memberikan bekas di hati. Salah satunya lewat liriknya yang ini.

Maybe it’s time to move away

I forget Jakarta

And all the empty promises will fall

This time, I’m gone to where this journey ends

…

Even though the town’s not what it used to be

And pieces of your life you try to recognize

All went down

***

Itulah sedikit yang bisa saya bagikan kepada Anda, tentang lagu yang akan menghangatkan Anda ketika musim hujan datang di Jakarta. Masih ada lagu lain dengan napas Jakarta dan cocok untuk menyambut hujan seperti “Jakarta Ramai” oleh Maudy Ayunda, “Sapa Suru Datang Jakarta” oleh Melly Goeslaw, dan banyak lagu lain dari Slank tentang Jakarta.

Semua itu bagus, tergantung bagaimana cara kita menikmatinya. Lagu yang keras menderu membangkitkan semangat saat hujan membuat sebagian besar orang bermalas-malasan. Lagu yang lembut mengalun pun bisa didendangkan untuk menghayati suasana yang riuh dengan rintik hujan. Musim hujan segera datang, Jakarta akan dipenuhi air lagi. Semoga rekomendasi lagu ini bisa mencairkan hati si dia yang terlanjur beku, seperti awan mendung yang akhirnya tumpah menjadi butiran air.

BACA JUGA Kota Depok Layak Disebut sebagai Kota Avatar Saat Musim Hujan dan artikel Marshel Leonard Nanlohy lainnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2020 oleh

Tags: JakartaMusik
Marshel Leonard Nanlohy

Marshel Leonard Nanlohy

Finding God in All Things.

ArtikelTerkait

video klip

Video Klip Lagu Itu Penting Nggak Sih?

8 Juli 2019
6 Hal yang Perlu Disiapkan Warga Kabupaten yang Berencana ke Jakarta Mojok.co

6 Hal Perlu Disiapkan Warga Kabupaten yang Berencana ke Jakarta agar Tidak Kerepotan

2 Desember 2023
TikTok Music, Aplikasi Streaming Musik Terbaru Lebih Unggul daripada Spotify

TikTok Music, Aplikasi Streaming Musik Terbaru Lebih Unggul daripada Spotify

27 Maret 2024
Jalan TB Simatupang Layak Mendapat Predikat Jalan Paling Memuakkan di Jakarta

Jalan TB Simatupang Layak Mendapat Predikat Jalan Paling Memuakkan di Jakarta

18 Oktober 2023
Gaji 18 juta di Jakarta vs Gaji 9 juta di Kota Asal, Pertanyaan Paling Mudah untuk Warga Jogja, Pilih Jakarta lah!

Gaji 18 juta di Jakarta vs Gaji 9 juta di Kota Asal, Pertanyaan Paling Mudah untuk Warga Jogja, Pilih Jakarta lah!

15 April 2025
5 Dosa Penjual Ketoprak Jakarta yang Membuat Pembeli Tidak Nafsu Makan Mojok.co

5 Dosa Penjual Ketoprak Jakarta yang Membuat Pembeli Tidak Nafsu Makan

29 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.