Ada yang udah pernah nonton rekomendasi film semi Jepang di bawah ini?
Jepang dan film dewasa sudah seperti pecel dan bumbu kacang, alias nyaris tidak bisa dipisahkan. Bisa dipisah, tapi tidak akan enak. Jepang mungkin jadi satu-satunya negara di Asia yang melegalkan—lebih tepatnya meregulasi—film dewasa. Tak heran jika industri film dewasa di Jepang atau Japanese Adult Video (JAV) sudah berkembang pesat, bahkan menjadi salah pemasukan negara terbesar.
Tapi tulisan ini tidak akan membahas soal JAV atau yang kita kenal sebagai film bokep Jepang. Tulisan ini akan membahas tentang film Jepang yang belum sepenuhnya masuk ke kategori film bokep Jepang, yaitu film semi Jepang atau Japanese Pink Film. Japanese Pink Film merupakan film yang mengandung unsur erotisme, nudity, yang kebanyakan diproduksi oleh rumah produksi independen.
Sama seperti bomba di Filipina, pink film di Jepang juga muncul pertama kali di dekade 60-an. Baik bomba atau pink film juga punya unsur serupa. Keduanya mengandung unsur erotisme, ketelanjangan, soft porn, tapi tidak sevulgar film-film porno atau bokep. Bedanya, pink film di Jepang tidak mengalami penyensoran dan represi separah bomba di Filipina.
Nah, setelah kemarin saya menulis rekomendasi film semi Filipina, maka sekarang giliran Jepang. Iya, saya akan memberikan beberapa rekomendasi film semi Jepang yang sebaiknya kalian tonton minimal sekali seumur hidup.
Daftar Isi
#1 Tokyo Decadence, salah satu film semi Jepang legendaris yang sayang dilewatkan
Salah satu pink film legendaris yang dirilis tahun 1992 adalah Tokyo Decadence. Film ini mengandung unsur banyak unsur sadomasokisme. Pernah nonton Fifty Shades of Grey? Nah, Tokyo Decadence ini versi sedikit lebih parah.
Film ini menceritakan seorang mahasiswi bernama Ai (Miho Nikado). Ai punya masalah hidup yang mengakibatkan dirinya harus menjadi seorang pekerja seks. Dalam kerjanya, dia harus melakukan aksi BDSM untuk memuaskan pelanggannya. Di sinilah konflik serta pergulatan Ai sebagai pekerja seks, serta bagaimana kehidupan pribadinya menjadi inti cerita. Penasaran? Silakan nonton sendiri.
#2 Ambiguous, film yang cukup kontroversial
TRIGGER WARNING: SUICIDE. Film Ambiguous ini cukup kontroversial. Bukan karena erotismenya, tetapi karena ceritanya yang mengangkat tema bunuh diri, tepatnya bunuh diri massal.
Ambiguous mengisahkan tentang lima anak muda dengan latar belakang dan masalah kehidupan masing-masing. Mereka bertemu satu sama lain secara online, lalu memutuskan untuk berkumpul dan bunuh diri bersama. Rencana mereka ternyata tidak berjalan mulus, dan ada banyak adegan erotisme di tengah-tengah cerita mereka.
Harus diakui, film semi Jepang satu ini kurang nyaman untuk ditonton. Tapi, kalau kalian penasaran, silakan coba tonton.
#3 Strange Circus (Kimyō na sākasu) mungkin agak kurang nyaman ditonton bagi sebagian orang
TRIGGER WARNING: SEXUAL HARRASMENT. Film karya Sion Sono ini menceritakan tentang Mitsuko, seorang anak berusia 12 tahun yang mengalami kekerasan seksual dari ayahnya setelah dia tidak sengaja melihat ayah dan ibunya berhubungan badan. Situasi ini berlangsung cukup lama, bahkan ibu Mitsuko kerap dipaksa melihat Mitsuko diperkosa ayahnya.
Di sisi lain, ada novelis erotis bernama Taeko yang menulis cerita yang mirip dengan kisah Mitsuko. Nah, di sinilah perlahan semua pertanyaan sedari awal cerita terjawab. Silakan tonton sendiri. Sekali lagi, film semi Jepang satu ini agak kurang nyaman ditonton bagi sebagian orang.
Baca halaman selanjutnya: #4 The Glamorous Life of Sachiko Hanai…