Ada begitu banyak merek teh di pasaran. Bingung pilih yang mana?
Menjalani hidup sebagai bakul angkringan nggak selalu berjalan mulus. Terkadang masih ada saja masalah seperti terpal yang bocor di saat musim hujan, kursi yang sudah mulai kendor hingga mengakibatkan pelanggan sering terkaget terasa ingin njungkel, dan kehabisan stock es batu. Bahkan nggak hanya itu. Pernah suatu ketika saat saya sedang bersiap untuk bekerja, ada rombongan mahasiswa langsung menyerbu warung saya. Iya, rezeki memang datangnya nggak terduga. Lha wong ini baru saja buka terpal, masang lampu, dan siap-siap bikin api di tungku. Tiba-tiba kok mak gruduk banyak motor dan suara, ”Mas, es teh delapan, ya.” Lha gimana nggak mumet? Mainnya langsung kroyokan.
Ada berbagai macam minuman yang saya sediakan untuk pelanggan seperti misalnya teh, Good Day, Nutrisari, Jeruk, Jahe, dan lain sebagainya. Namun, kali ini saya ingin memperkenalkan jenis-jenis teh. Lho, kok teh aja yang dikenalin, cewek barunya nggak sekalian dikenalin? Tidak, saya tidak ingin ditikung lagi oleh mas-mas pemuda hijrah. Nggak, maksud saya adalah saya akan memperkenalkan banyak merek teh, yang mungkin bisa digunakan saat kondisi tertentu. Berikut adalah rekomendasi merek teh yang bisa dikatakan tepat untuk situasi tertentu.
#1 Untuk berjualan
Ketika sedang memulai usaha jualan seperti warung makan, angkringan, atau sebagainya, gunakan merek teh yang sekiranya harga kulakan per packnya nggak terlalu mahal. Ada Teh Kepala Jenggot, Teh Tang, dan Teh Tjatut. Selain harganya yang lumayan murah, teh ini rasanya juga nggak terlalu murahan banget, lah. Tapi ingat, gunakan teh tubruk, ya. Agar lebih ngirit dan bisa untuk satu termos. Bahkan satu termos ini bisa bertahan sampai setengah hari. Tergantung kondisi warung sedang ramai atau tidak.
Sementara untuk kafe, saya merekomendasikan teh tubruk seperti Teh Bendera, Teh Jasmine, atau teh-teh lain yang harganya sedikit mahal. Menurut pengalaman saya sebagai bakul angkringan, teh tubruk ini berbanding lurus dengan harga. Harga yang mahal, sudah pasti teh ini memiliki rasa dan aroma yang mahal. Maksud saya adalah semakin mahal harga teh tubruk, maka kualitasnya akan semakin bagus. Baik rasa maupun aroma.
#2 Saat bersantai
Teh Poci, Celup Sariwangi, dan teh celup lainnya, merupakan teman yang tepat untuk sekadar bersantai. Entah ketika sendirian, maupun bersama keluarga, lebih baik gunakan teh celup sebagai bahan untuk menikmati keadaan. Kenapa harus teh celup? Pasalnya, dalam pembuatan teh ini nggak perlu ribet untuk membuang sisa seduhan teh yang mengendap. Hanya tinggal memasukan seduhan air panas ke dalam gelas, lalu celupkan teh ke dalam air tersebut selama kurang dari 5 menit saja sudah tinggal menikmati.
Akan tetapi, perlu diingat ya, Teman-teman. Jangan sampai terlalu lama membiarkan kantong teh tersebut ke dalam gelas. Selain pernah ada isu kanker tentang masalah kantong teh yang dibiarkan terlalu lama dalam seduhan air panas, juga untuk mengurangi risiko kesehatan lainnya.
#3 Saat menerima tamu
Saat kita kedatangan tamu di rumah, saya sarankan untuk menjamu dengan merek teh seperti Teh Jasmine, Teh Celup Sosro, dan teh celup lain yang sekiranya simple agar tamu tak menunggu lama. Boleh menggunakan teh tubruk, jika dirasa benar-benar darurat. Jika tamu itu benar-benar penting seperti calon mertua misalnya, gunakan teh dengan harga yang sedikit mahal untuk menyuguhkan si camer tersebut. Kalau hanya sebatas air putih saja, bisa-bisa malah si camer nggak bakal merestui hubungan. Kebangetan.
#4 Saat menjelang buka puasa
Nggak lupa saya berbicara untuk hal yang berurusan dengan Ramadan. Saat berbuka puasa, ada anjuran untuk memulai dengan yang manis-manis. Untuk saat ini, teh yang sering saya minum saat menjelang buka puasa adalah teh merek Bendera. Bukan karena keluarga saya yang pro dengan merk tersebut. Lha tapi pemberian Teh Bendera dari tetangga masih sangat banyak. Entah teh celup maupun teh tubruk, saat menjelang buka puasa selalu terasa nikmat. Jujur saja, saya hampir nggak bisa merasakan berbagai macam jenis teh saat berbuka puasa. Semuanya terasa sama-sama nikmat.
Setelah saya mencoba kulakan berbagai jenis teh untuk menyediakan konsumen di angkringan saya, ada kesimpulan bahwa semakin mahal harga teh yang dibeli, maka kualitas rasa maupun aromanya semakin bagus. Teh Tjatut tubruk yang harga satu pcsnya berkisar antara Rp3.500 – Rp4.000 saja, menurut saya sudah cukup bagus untuk menjamu para pelanggan setia angkringan.
Masih banyak merek teh celup maupun tubruk di luar sana yang mungkin belum banyak kita ketahui. Seperti teh Dilmah Peach Tea yang sering disajikan di restoran seperti Pizza Hut dan restoran bintang 5 lainnya. Namun, apa pun pilihan merek teh-mu, harapan saya para produsen teh tradisional akan selalu tetap berjaya.
BACA JUGA Perang Teh Kemasan, dari yang Paling Nggak Enak Sampai yang Paling Enak dan tulisan Grantino Gangga Ananda Lukmana lainnya.