Nggak bosen po makan gudeg terus di Jogja? Mbok sesekali melipir ke Bantul dan mencicipi miedes.
Konon, miedes merupakan akronim dari bakmi pedes. Namun, beberapa orang juga menyebut kuliner khas Bantul ini sebagai “mie desa”. Yah, masuk akal. Kuliner berbahan dasar singkong ini punya rasa yang pedas. Selain itu, eksistensinya memang belum begitu bergaung di pusat Kota Jogja.
Dalam satu porsi miedes, kita akan menjumpai mi, telur, cabai bubuk, dan rajangan kol. Memang isi dan penampilan makanan ini sangat sederhana, namun cita rasanya sangat kaya, lho. Ada beragam bumbu yang digunakan, dan yang pasti, ada remukan ebi sebagai penyedapnya. Tekstur minya yang kenyal cenderung menghadirkan sensasi unik di mulut.
Kalau kamu sedang main ke Jogja, setidaknya sekali seumur hidup kamu wajib mencicipi kuliner ini. Di daerah Bantul, ada warung miedes dengan rasa yang nggak main-main. Meski harus menempuh jarak yang cukup jauh dari pusat Kota Jogja, saya jamin kamu akan dibuat bahagia dengan cita rasanya yang spesial.
#1 Miedes Pundong Pak Yono
Dari luar, warung miedes yang satu ini tampak seperti bangunan rumah biasa. Pak Yono memanfaatkan halaman depan dan area samping rumah untuk menyambut para pelanggan setianya, termasuk saya. Redup dan homey adalah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi di warung Pak Yono yang terletak di Jalan Mangun Negoro, Srihadono, Pundong, Bantul.
Meski warungnya kelihatan sederhana, cita rasa miedes Pak Yono nggak perlu diragukan lagi. Suara srang sreng yang terdengar dari area dapur memecah suasana malam yang sunyi. Dengan pembawaan cool, Pak Yono akan meracik miedes andalannya. Di sini hanya ada dua varian miedes, goreng dan godhog. Menurut sebagian orang, rasanya keasinan, tapi buat saya inilah cita rasa bumbu yang medok dan berani bikin masakan jadi terasa gurih.
Rasa miedes Pak Yono yang konsisten ini bikin saya selalu merindukan kuliner ini. Saya termasuk fans berat sejak harga jualnya masih Rp7.000. Kini harga seporsi miedes dibanderol Rp9.000, masih tetap murah meriah. Uniknya, di tiap meja telah tersedia kerupuk dan bubuk cabai kering sebagai kondimen. Pembeli bisa mengatur sendiri level pedas yang diinginkan.
Baca halaman selanjutnya
#2 Miedes Mamik Suradi Imogiri…
#2 Miedes Mamik Suradi Imogiri
Rekomendasi miedes selanjutnya datang dari Imogiri, tepatnya di Desa Siluk. Ngomong-ngomong soal Siluk, desa ini punya banyak kuliner yang wajib kamu coba seperti salome dan bakso goreng Bu Sainah yang viral itu, lho.
Berdiri sejak tahun 1992, warung miedes Mamik Suradi cukup legendaris. Konsep warungnya adalah lesehan. Pembelinya datang dari berbagai penjuru Jogja. Sesampainya di sana kita bisa melihat deretan mobil dan motor yang terparkir rapi. Cukup ramai memang, tapi nggak perlu waktu lama untuk mengantre, kok. tidak perlu waktu lama untuk mengantre.
Miedes Mamik Suradi punya cita rasa yang berbeda. Kamu bakal menemukan suwiran ayam dan rajangan wortel dalam sepiring miedes Mamik Suradi. Nggak tanggung-tanggung, warung ini juga memuaskan pelanggan dengan menyuguhkan sepiring utuh rajangan sayur kol.
Harga kuliner di sini termasuk terjangkau, cuma Rp13.000 seporsi. Di sini juga ada menu lain yang nggak kalah menarik seperti nasi goreng, balungan, bihun, hingga magelangan.
#3 Miedes Pundong Bu Yanti
Warung miedes satu ini juga cukup legendaris karena sudah berdiri sejak 1982. Konon, eksistensi warung Bu Yanti ini sebenarnya telah ada sejak tahun 1965. Kalau nggak sempat makan di sini, kita bisa kok memesannya lewat aplikasi pemesanan daring.
Sama seperti Pak Yono, Bu Yanti juga memanfaatkan tempat tinggalnya sebagai warung miedes. Makan di sini seperti makan di rumah nenek yang terasa hangat dan homey. Ada dua porsi miedes di warung yang terletak di Monggang, Srihardono, Kec. Pundong, Bantul ini, yakni biasa dan jumbo. Porsi biasa dibanderol Rp9.000, sementara yang jumbo harganya Rp12.000.
Dalam sepiring miedes Bu Yanti, kita bisa menemukan suwiran ayam juga. Kalau cuaca sedang gerimis, enaknya pesan miedes godhog. Kuahnya yang pedas dan panas langsung kemepyar di kepala. Jangan lupa padukan dengan teh panas gula batu yang kental. Dijamin pengin balik ke sini terus.
Ketiga warung miedes di atas terbilang hidden gem lantaran letaknya yang memang bukan di pinggir jalan raya. Suasana di sekitaran warung juga khas pedesaan. Bikin acara makan tambah syahdu.
Kalau saya disuruh memilih yang terbaik di antara ketiganya, tentu nggak bisa. Sebab, ketiganya memang menyajikan cita rasa yang berbeda dan sama-sama nikmat. Adakah warung miedes favorit kalian di atas?
Penulis: Patricia Elsa
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 6 Kuliner Jogja yang Cocok untuk Lidah Jawa Timur.