Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Regenerasi Muazin di Kampung Akan Tetap Tersendat Selama Senioritas Masih Kental

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
22 Februari 2021
A A
muazin kenapa orang meninggal harus diazani mojok.co

kenapa orang meninggal harus diazani mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Masjid punya kedekatan dengan insan baik ini, yaitu saya (ehm). Saya sempat dikira alim, dan saya pernah jadi takut pergi ke masjid lagi. Saat saya SMK, saya numpang di rumah saudara. Di rumah itu, tak ada lagi ruang untuk sekedar gulung koming atau koprol. Alhasil, dengan sangat terpaksa, saya jadi harus salat tepat waktu. Kenapa begitu? Soalnya saya harus salat di masjid agar bisa rukuk dan sujud dengan nyaman, tak terganggu tembok dan lemari. Selain itu, orang-orang di kampung itu memang sudah terbiasa shalat berjamaah di masjid.

Kadang-kadang saya juga pengin skip, terutama salat subuh, tapi nggak enak karena diajak terus. Oleh karena unsur ikut-ikutan itu, saya jadi terbiasa ke masjid. Terbiasa saja, belum sampai menjiwai. Alhasil, kebiasaan itu saya bawa sampai ke rumah. Saat di rumah, sempat dikira hijrah. Sempat juga diminta mulang ngaji di masjid kampung saudara itu dan jadi pemuda pengurus masjid, pokoknya hadeeh banget.

Namun, permasalahan yang sama selalu saya temui di masjid-masjid itu. Begitu pula masjid atau surau di banyak kampung-kampung lain. Saya tahu, karena saya sering bepergian ke banyak kampung untuk urusan kerjaan. Tukang azan alias  muazin, tak pernah jelas siapakah orangnya. Tiap waktu shalat tiba, orang yang azan pasti selalu berbeda. Perkara azan ini tak mudah untuk diromantisasi, sehingga tak banyak yang mau jadi  muazin.

Berbeda dengan kebanyakan masjid atau mushalla di perkotaan. Di kota, sudah ada jadwal untuk  muazin. Tak jarang, para lulusan pondok masuk ke daftar itu, sekaligus jadi pengurus masjid. Kalau di kampung, tak ada organisasi atau hitam di atas putih, semua berlandaskan asas kepercayaan dan kesediaan. Yang ada hanya wong NU atau Muhammadiyah, wes itu tok.

Jadi  muazin atau modin itu, nggak bisa sembarangan. Pelafalan harus jelas dan baik, suara dan cengkok yang bagus juga menentukan. Sehingga, banyak orang yang kurang pede dan takut untuk jadi  muazin. Bahkan, baru pegang mic saja sudah ndrodok alias gemetaran. Alhasil,  muazin itu bukan cuma perkara bisa azan, tapi juga jam terbang pegang mic.

Permasalahan dari tak adanya modin reguler atau terjadwal adalah, iren-irenan alias saling menunggu. Menunggu itu memuakkan, tentu menunggu sampai ada yang mau azan lebih memuakkan. Kalau sudah ada yang azan, orang-orang baru berangkat. Tak jarang, karena tak ada yang mau azan, jadwal salat jadi ngaret sampai setengah jam kadang lebih. Yang paling sering adalah, imam yang akhirnya punya sidejob, imam sekaligus  muazin.

Tapi, tak bisa dimungkiri, faktor senioritas juga mempengaruhi regenerasi modin. Misal, ada seorang modin sepuh yang sudah puluhan tahun memiliki pengalaman. Lalu secara tiba-tiba ada seorang anak pondok yang pulang, kemudian azan di masjid itu. Keributan tersebut saya namai Modin Civil War.

Intinya, mau azan itu harus tahu diri juga, ada sistem hierarki yang harus dipahami. Meski harus diakui, sistem itu yang bikin rekruitmen modin kurang berjalan dengan baik. Atau sering juga anak kecil yang ingin belajar azan, tapi kok dimarahi, itu juga termasuk kurang bener.

Baca Juga:

Masjid Desaku, Masjid Tanpa Pengeras Suara

Mengenal Jenis Irama Azan Ari Lesmana di Acara Sahur Vindes: Apa Betul Berirama Indie?

Sebagai orang baru apalagi, jangan sekali-kali menggenggam mic masjid tanpa uluk salam, kuwalat kamu nanti. Masalahnya, terutama di kampung, tak boleh tiba-tiba azan. Walau kadang sang modin berangkat telat, bukan berarti kita berhak mengambil takhta sang modin. Kecuali ada yang meminta, barulah Anda gempur toa masjid itu.

Kalau di kampung saya, salah satu penyebabnya karena minimnya tenaga ahli. Mungkin karena lulusan pondok hanya sedikit. Tak bisa dimungkiri, para santri inilah harapan untuk menjadi pemuka agama sekaligus pengurus masjid. Mungkin karena tak banyak santri, kebanyakan lulusan pondok itu lebih sering jadi imam ataupun khotib. Selain itu, para warga juga ngeman-eman, lulusan pondok lebih cocok untuk jadi ustadz. Modin memang masih dianggap kelas ketiga di masjid, setelah imam dan khotib.

Apalagi di kehidupan masyarakat, masih kalah jauh dari ustaz dan ketua RT. Padahal, modin ini punya tugas yang sama pentingnya dengan profesi-profesi tadi. Jadi modin di kampung, juga merupakan pengabdian dan penuh perjuangan. Oleh karena jarang yang dapat amplop saat jadi modin, saya kira keikhlasan itu modal utama.

Semoga masjid di kampung kita semua, tetap melestarikan kehadiran  muazin. Mosok azan kok nyetel YouTube. Wagu.

BACA JUGA Kenapa Orang Meninggal Harus Diazani? dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2021 oleh

Tags: azanmuazin
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Mengenal Jenis Irama Azan Ari Lesmana di Acara Sahur Vindes: Apa Betul Berirama Indie? Terminal Mojok.co

Mengenal Jenis Irama Azan Ari Lesmana di Acara Sahur Vindes: Apa Betul Berirama Indie?

4 April 2022
Masjid Desaku, Masjid Tanpa Pengeras Suara

Masjid Desaku, Masjid Tanpa Pengeras Suara

27 Juni 2023
muazin kenapa orang meninggal harus diazani mojok.co

Kenapa Orang Meninggal Harus Diazani?

9 September 2020
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung

10 Mei 2020
Mengubah Redaksi Azan dengan Seruan Jihad Itu Randomnya Minta Ampun terminal mojok.co

Mengulik Alasan Hanya Azan Magrib dan Subuh yang Disiarkan Televisi

9 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.