Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Reaksi Saya sebagai Orang Sunda Saat Dipanggil Mas

Erfransdo oleh Erfransdo
2 Desember 2021
A A
Reaksi Saya sebagai Orang Sunda Saat Dipanggil Mas terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang Sunda, tentu saya sangat bersyukur karena bisa menikmati kuliner Sunda sedari dini. Pasalnya, banyak orang yang bilang kalau kuliner atau masakan Sunda itu enak-enak. Jujur saya akui hal tersebut memang benar adanya. Bahkan saya tidak pernah bosan makan masakan Sunda seperti nasi tutug oncom, lalap-lalapan, karédok, dan masih banyak lagi. Apalagi kalau makan di tengah sawah sambil ditemani alunan seruling bambu: nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Di Jawa Barat atau tanah Sunda seperti daerah-daerah lain, juga memiliki sebutan atau panggilan pada seseorang yang berbeda-beda. Kalau di Padang ada uni dan uda, di Jawa ada mas dan mbak. Begitu pula di Sunda ada akang, tétéh, ujang, aa, eceu, nyai, dan masih banyak lagi. Di lingkungan sekitar, saya biasa dipanggil “ujang” atau “jang”, kalau yang memanggil saya ibu-ibu atau bapak-bapak. Seperti, “Jang, bade ka mana (Jang, mau ke mana)?” Ini serupa dengan, “Mas, mau ke mana?”

Kalau adik saya, ia biasa memanggil saya “aa”. Begitu pula dengan orang yang umurnya di bawah saya. Atau terkadang, saya dipanggil “akang” oleh beberapa orang yang kurang begitu dikenal. Di kampus saya yang letaknya di Bandung, biasanya saya selalu dipanggil “akang”. Sementara kalau perempuan, biasanya dipanggil “eceu” atau “tétéh”.

Jadi, kalau ada orang yang memanggil orang Sunda apalagi di tanah Sunda dengan “mas” atau “mbak”, biasanya akan terdengar aneh. Pasalnya, kami tidak terbiasa.

Beda halnya kalau saya berada di luar Jawa Barat. Sebutan mas, mbak, atau kakak sepertinya bukan hal yang aneh lagi. Reaksi saya ketika dipanggil dengan sebutan “mas” sebenarnya ada beberapa macam tergantung situasi dan kondisi.

Pertama, jika yang manggil saya dengan sebutan “mas” adalah laki-laki, pasti saya akan merasa geli dan aneh. Soalnya, dulu saya mikir kalau panggilan “mas” ini adalah panggilan romantis dari pacar. Jadi, panggilan “mas” akan terasa spesial jika yang memanggil adalah orang terkasih alias pacar. Karena ada kesan seperti panggilan sayang atau manja bagi saya.

Kedua, jika saya dipanggil “mas” oleh cewek entah orang Jawa atau luar Jawa, biasanya saya akan merasa tersanjung dan bisa dibilang baper sendiri. Sebab, seperti yang sudah saya bilang di poin pertama, kalau yang manggil pacar atau cewek, kesannya seperti panggilan personal yang mempunyai arti lebih. Dalam hal ini tentu kalau yang manggil adalah teman dekat atau gebetan. Tapi, kalau yang manggil mbak-mbak kasir, rasanya ya biasa saja. Kecuali, kalau memang saya punya hubungan yang spesial dengan doi.

Ketiga, jika saya dipanggil “mas” sama pedagang. Beberapa pedagang, kasir, atau pelayan biasanya selalu memanggil customernya dengan sebutan “mas” atau “mbak”. Kalau mereka memanggil saya “mas”, tidak ada reaksi yang berarti bagi saya. Pasalnya, itu sudah hal yang lumrah. Biasanya, saya pun selalu menimpali dengan sebutan yang sama, entah “mas” atau “mbak”. Namun kalau kagok, saya bisanya selalu memanggil dengan “ibu” atau “bapak”.

Baca Juga:

Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang

4 Ciri Warung Sunda yang Masakannya Dijamin Enak, Salah Satunya Lalapan Selalu Segar

Keempat, jika yang manggil saya “mas” adalah orang Jawa asli. Di kampus, saya punya adik kelas asli Blitar. Ia ikut organisasi yang sama dengan saya. Di awal pertemuan, dia memanggil saya dengan sebutan “mas”. Meskipun sekarang sudah berubah menjadi sebutan “kak” atau “kang” karena budaya di kampus saya yang kental dengan adat Sunda. Reaksi saya saat itu tidak begitu kaget karena saya tahu dia memang asli Jawa. Jadi, saya tidak merasa aneh atau geli. Malah saya senang dan selalu menimpali dengan sebutan yang sama.

Sebenarnya, mau sebutan akang, mas, uda, atau apa pun itu bukanlah menjadi suatu masalah yang berarti. Kita hanya perlu menyesuaikannya saja dengan lawan bicara, tempat tinggal, dan adat setempat. Alangkah indahnya kalau kita selalu dapat menerima semua perbedaan yang ada agar silaturahmi pun bisa tetap terjaga.

Salam dari tanah Sunda, Slur.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2021 oleh

Tags: AkangJawaMasSunda
Erfransdo

Erfransdo

Lulusan pertanian yang terjun ke dunia media. Peduli isu-isu budaya dan lingkungan. Gemar baca buku dan nonton bola.

ArtikelTerkait

Culture Shock Orang Jawa Makan Soto Betawi, Soto yang Kuahnya Pakai Susu

Culture Shock Orang Jawa Makan Soto Betawi, Soto yang Kuahnya Pakai Susu

31 Agustus 2023
Mengenal Probolinggo dan Purbalingga: Hanya Nama yang Serupa, tapi Daerahnya Jauh Berbeda Mojok.co

Mengenal Probolinggo dan Purbalingga: Hanya Nama yang Serupa, tapi Daerahnya Jauh Berbeda

22 Januari 2025
5 Kosakata Bahasa Jawa Orang Demak yang Bikin Orang Bojonegoro Gagal Paham Mojok.co

5 Kosakata Bahasa Jawa Orang Demak yang Bikin Orang Bojonegoro Gagal Paham

11 Juli 2024
Provinsi Jambi (Shutterstock.com) artis

Mau Jadi Artis di Jambi? Mimpimu Ketinggian, Kawan, Minimal Pindah Dulu ke Jawa!

1 September 2023
Cece Itu Kota dan Estetik, Mbak Kampungan Jawa Medok (Unsplash)

Fenomena Panggilan “Mbak” Berubah Jadi “Cece” Karena Terdengar Lebih Lucu, lebih Kota, dan Lebih Estetik

22 Juni 2025
sunda majapahit gajah mada penaklukan mojok

Mengapa Sunda Tidak Pernah Menjadi Bagian dari Majapahit?

25 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.