Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Rapat Organisasi yang Lama, apalagi sampai Tengah Malam Jelas Bukan Rapat yang Bermutu

Diaz Robigo oleh Diaz Robigo
4 September 2023
A A
Rapat Organisasi yang Lama, apalagi sampai Tengah Malam Jelas Bukan Rapat yang Bermutu

Mahasiswa rapat (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya masih heran dengan orang yang membuat patokan lamanya rapat organisasi itu sebagai sebuah keberhasilan. Apanya yang keberhasilan? Buang-buang waktu itu saja itu mah.

Sebuah organisasi sudah pasti tidak dapat menghindar dari yang namanya rapat. Dilihat dari fungsinya rapat itu berguna untuk memantau hasil program, mengevaluasi dan juga mendengarkan masukan dari anggota agar program yang sudah direncanakan dapat terlaksana dengan baik

Namun, saya sendiri yang pernah menjadi ketua di salah satu organisasi kampus sangat benci dengan yang namanya rapat itu sendiri. Menurut saya rapat organisasi itu tidak efektif, tidak efisien, dan lebih banyak mudharatnya ketimbang kebaikannya. Nanti di paragraf selanjutnya akan saya uraikan lebih jauh betapa menyebalkannya rapat organisasi kampus itu.

Dulu ketika awal saya masih duduk di bangku SMP, melihat kaka kelas yang sering pulang sekolah hingga larut malam terlihat sangat keren dengan kesibukannya. Ketika saya tanyai ternyata Kaka kelas saya ini mengikuti OSIS dan Kaka kelas saya ini ternyata habis mengikuti rapat.

Gila, pikir saya. Jadi bagian organisasi pasti sibuk, dan rapatnya pasti penting sekali. Soalnya lama, pasti pembicaraannya penting.

Rapat organisasi itu (kebanyakannya) nggak berfaedah!

Tapi setelah saya merasakan sendiri memasuki sebuah organisasi kebanyakan rapatnya malah unfaedah. Banyak hal nonesensial yang cuman menghambat rapat.

Contoh, saling menunggu anggota yang terlambat. Ketika saya menjadi ketua organisasi, saya paling benci hal ini. Sebenarnya ingin sekali langsung memulai dengan anggota yang ada tanpa menunggu anggota yang telat datang. Toh ngapain kita mengalah dengan orang yang seperti itu.

Iya kan? Bener dooong.

Baca Juga:

Organisasi Karang Taruna Nyatanya Tak Lebih dari Pelengkap Acara Hajatan dan Ladang Cari Suara Politik

Mempertanyakan Relevansi Karang Taruna di Masa Kini

Tetapi masalahnya, orang yang telat itu lebih banyak daripada yang tidak telat. Sialnya informasi atau rancangan program ada di anggota yang telat tersebut. Jadi mau tidak mau kita terpaksa menunggu.

Tidak hanya sampai di situ saja, ternyata ada lagi hal-hal yang tidak bermutu di dalam rapat organisasi. Mulai dari divisi yang belum menyiapkan program apa yang ingin direncanakan nantinya. Kemudian berisiknya ketika rapat karena malah sibuk dengan obrolan masing-masing. Ketika dimintai pendapat semuanya malah ngangong-ngangong.

Parahnya, beberapa orang seperti ini mengatakan jika di organisasi tidak mendapatkan apa-apa. Padahal tanpa sadar diri mereka sendiri yang tidak mau belajar dan berkembang bersama-sama.

Malahan saya mempunyai pengalaman sendiri tentang rapat di tempat saya kerja freelance. Rapatnya tidak sampai 15 menit tetapi semuanya dibahas dan mendapatkan solusinya ketika rapat itu selesai.

Dikasih contoh yang baik aja nggak berubah, terus mau pake cara apa lagi?

Bayangan saya mengenai rapat yang ideal seperti itu sangat sulit diterapkan di organisasi kampus. Ya saya akui itu kegagalan saya sebagai ketua karena saya yang bertanggung jawab. Mungkin kinerja saya kurang, mungkin. Tapi realitasnya, yang terjadi

Saya sudah berusaha dengan menjadi teladan, ketika rapat saya usahakan datang lebih awal. Saya pikir dengan saya melakukan hal seperti itu dapat mengubah kebiasaan. Nyatanya ya, tidak juga. Kalau dikasih contoh tetap nggak bisa berubah ya, bukan salah saya dooong.

Masa saya harus marah-marah atau bentak-bentak agar anggota saya ini disiplin? Saya merenungkan kembali rasanya tidak etis jika saya melakukan hal tersebut. Sudah pada dewasa dan bisa berpikir rasional mana yang baik dan mana yang tidak.

Selain itu rapat yang terlalu lama seringkali gagal dalam menghasilkan keputusan yang konkret. Diskusi berlarut-larut dapat menyulitkan untuk mencapai kata sepakat.

Apalagi kalau rapat sampe tengah malam. Maksudnya kek, emang nggak bisa ngomongin sesuatu tanpa harus bertele-tele? Bahas, cari metode, rumusan solusi, kelar. Masak nggak bisa?

Untuk menghindari rapat yang lama dan tidak bermutu, penting untuk memiliki tujuan yang jelas, agenda yang terstruktur, peserta yang relevan, dan persiapan yang baik. Diskusi harus diarahkan untuk mencapai keputusan yang efisien dan memberi ruang bagi keterlibatan semua peserta.

Ketimbang harus sampe tengah malem rapat, mending repot sebelumnya dah.

Rapat organisasi yang efektif adalah yang berfokus pada hasil yang diinginkan dan meminimalkan waktu yang dibutuhkan. Dengan demikian, panjangnya sebuah rapat bukanlah ukuran kualitasnya. Menggunakan waktu secara bijak akan membantu meningkatkan produktivitas organisasi dan menjaga semangat anggota tetap tinggi.

Paham kan? Paham dooong.

Penulis: Diaz Robigo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mempertanyakan Aturan Jam Malam Kalau Lagi Rapat Proker Organisasi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 September 2023 oleh

Tags: organisasirapattidak efektifunfaedah
Diaz Robigo

Diaz Robigo

ArtikelTerkait

Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

18 Desember 2023
Seragam KKN Itu Nggak Ada Faedahnya, Sumpah!

Seragam KKN Itu Nggak Ada Faedahnya, Sumpah!

13 Juni 2023
Kata Siapa Jadi Contact Person CP Sebuah Acara Itu Enak, Justru Stok Sabarnya Harus Ekstra terminal mojok

Kata Siapa Jadi Contact Person (CP) Sebuah Acara Itu Enak? Justru Stok Sabarnya Harus Ekstra!

17 Juli 2021
4 Cara untuk Menolak Ajakan Gabung ke Organisasi Mahasiswa terminal UKM mojok.co

Ikut UKM Nggak Apa-apa, tapi Tugasnya Dikerjain dong, Bos!

13 Oktober 2020
ketua pemuda dusun mojok

Menjadi Ketua Pemuda Dusun itu Kutukan, Begini Alasannya

28 Agustus 2020
divisi perlengkapan

Panitia Kegiatan yang Paling Capek itu Divisi Perlengkapan

19 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.