Saat ini, ojek online sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat kota besar. Sebuah kenyataan yang membuat sebagian tukang ojek pengkolan sempat merasa tidak nyaman dan mengaku penghasilan mereka menurun drastis.
Yah, kondisinya memang seperti itu. Suka tidak suka, perkembangan teknologi mampu menggeser pekerjaan lama yang sifatnya konvensional. Lantas, apakah artinya harus berhenti menjadi tukang ojek pengkolan? Tentu saja tidak dong. Pada dasarnya, tukang ojek pengkolan masih bisa bersaing dengan ojek online.
Di daerah saya sesungguhnya ada ojek online yang beroperasi. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa justru tukang ojek pengkolan yang sering membawa penumpang. Sungguh di luar perkiraan saya dulu yang memprediksi ojek online akan menjamur di sini. Nyatanya tidak seperti itu.
Daftar Isi
Cara tukang ojek pengkolan bersaing dengan ojek online
Melihat fakta tersebut, saya semakin penasaran bagaimana bisa ojek online kalah. Bukankah masyarakat zaman sekarang lebih suka yang instan dan mudah? Ojek online tinggal pesan lewat smartphone lalu datang menjemput.
Saya pun bertanya ke salah satu tukang ojek pengkolan tentang bagaimana cara dia dan teman-temannya mendapatkan banyak penumpang. Oh ternyata, mereka punya trik sendiri dan mereka juga punya keyakinan bahwa rezeki manusia tidak akan tertukar. Ada beberapa hal yang mereka lakukan untuk mendapatkan penumpang
#1 Tidak harus selalu mangkal
Kalau dulu, mangkal adalah cara terbaik bagi tukang ojek pengkolan mendapatkan penumpang. Tapi, di zaman sekarang, persaingan sudah sangat ketat. Kalau hanya diam di pangkalan saja akan sulit mendapatkan penumpang.
Mangkal selama 10 sampai 15 menit dulu untuk mencari penumpang yang tidak jauh dari pangkalan masih oke. Setelah waktu tersebut, keluarlah untuk mencari penumpang di jalan. Cara ini setidaknya dapat sedikit memperbesar peluang mendapatkan penumpang.
Baca halaman selanjutnya