Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pura-Pura Bego sebagai Strategi PDKT

Muhammad Rohman oleh Muhammad Rohman
8 April 2020
A A
pura pura bego, orang ndableg

Pura-Pura Bego Sebagai Strategi PDKT

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi lelaki adalah bagaimana cara kita menarik perhatian perempuan. Ada yang melakukannya dengan cara cerdas, ada juga yang melakukannya dengan cara konyol seperti yang akan saya tuliskan di sini.

Puncak kedewasaan dalam suatu hubungan adalah tercapainya kenyamanan satu sama lain. Biasanya orang yang sudah berkesadaran seperti ini akan lebih memprioritaskan pasangan yang bisa membuatnya lebih nyaman. Soal tampang, kekayaan, keturunan, status sosial, lebih akan dianggap bonus saja, jadi bukan lagi prioritas.

Eittsss, sobat misquee, jele, dan kelas proletar jangan senang dulu. Ya emang bener kalau nggak unggul dalam harta, tahta, dan rupa, masih ada kesempatan untuk belajar cara bikin orang nyaman. Skill membuat orang nyaman tentu bisa dipelajari dan tidak perlu mengeluarkan modal yang banyak. Apalagi kriteria bisa bikin nyaman ini masuk dalam skala prioritas tertinggi pas orang cari pasangan. Tapiiiii, tentu saja membuat orang lain nyaman itu tidak semudah itu, kawan~

Membangun kenyamanan dalam suatu hubungan, apa pun itu persahabatan, pertemanan, persengkokolan, permusuhan, persang-eeean, apalagi perpacaran itu perlu jurus-jurus jitu (sebut saja begitu). Dan jurus ini mohon maaf tidak berlaku untuk kalian yang suka meninggikan harga diri atau bersikap selalu ingin terlihat pintar.

Suatu kenyaman biasanya dibangun dari komunikasi yang nyambung. Terkesan saling menghargai satu sama lain dan saling menguntungkan, memberi rasa tenang dan aman. Solutif, berwawasan? Tidak harus, tapi perlu. Berdasar pengalaman saya, lebih banyak orang yang suka didengarkan dengan khidmat dan antusias daripada diceramahi dengan teori-teori. Sebab, terkadang dia hanya ingin berbagi saja.

Untuk membangun komunikasi yang nyambung atau menjadi lebih hangat layaknya kita telah bersahabat lama, perlu terlebih dahulu membangun kepercayaan diri lawan ngobrol. Salah satunya adalah dengan cara berpura-pura menjadi amatiran bahasa gampangnya pura-pura bego dengan sedikit melakukan kesalahan. Ya, tentu ini nggak akan mengurangi nilai kita dalam persepsi dia.

Saya bukan Freudian, Piagetian, atau apa lah itu. Hmmm. Maksud saya adalah saya bukan pembelajar psikologi beneran. Tapi berdasar pada studi analisis psikologi perilaku yang saya lakukan, saya pada kesimpulan bahwa “Orang akan cenderung percaya diri ketika lawan ngobrol kita punya kekurangan yang kita unggul di situ.” Orang pasti akan lebih suka jika terlihat cerdas, termasuk dia. Nah di situ lah kesempatan kita untuk tampil pura-pura bego di depan dia.

Saya pernah mencobanya kepada teman saya. Kami sekelas sudah dua tahun, dan saya sudah lama punya rasa sama dia. Sayangnya, saya ngerasa nggak bisa masuk ke dalam dunianya sehingga kami setiap ngobrol hanya seperlunya saja seperti membicarakan tugas. Sangat jarang kami bisa membicarakan hal-hal yang sifatnya personal. Awalnya, saya kira dia memang sengaja mengeksklusifkan diri, ternyata ini sih saya saja yang kurang pandai dalam berstrategi.

Baca Juga:

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Saya kemudian mencoba jurus “pura-pura bego” ketika membalas update status WhatsApp soal screenshot percakapan dia di grup belajar kebudayaan korea (ini semacam grup yang isinya orang dari berbagai negara yang suka kebudayaan korea, apa sih itu namanya? Wibu? Eh bukan ya? Ya pokoknya itu lah).

Di statusnya itu ada obrolan dengan huruf-huruf hangul Korea. Saya yakin orang di grup itu sudah pada jago bahasa koreanya. Si teman yang saya gebet menulis caption begini di status itu, “Baik sunbae-nim, saya terima hukumannya”. Saya lalu membalas status itu dengan, “Sinca? Congmal?” yang artinya “Sungguh? Seriusan?” Tentu saja saya pura-pura bego dengan sengaja salah menuliskan kata-katanya—dengan harapan dia bakal membalas untuk ngasih tahu penulisan yang benar.

Dan tepat sekali, dia lalu membalas dengan bilang, “bukan sinca congmal weh :v (ketawa ngakak) tapi jinjja jeoungmal.” beserta penjelasan- penjelasan yang cukup panjang yang saya yakin dia lakukan untuk bikin saya ngerti, padahal ya tentu saja saya sebenarnya sudah tahu hal itu. Tapi berkat strategi pura-pura bego ini, sekarang kami jadi lebih akrab.

Beberapa kali saya pakai strategi pura-pura bego ini sampai akhirnya kami punya ketertarikan soal korea yang sama, lalu sekarang merencanakan untuk bisa dapat beasiswa fully funded dari Pemerintah Korea Selatan biar bisa kuliah di Seoul National University.

Sekarang saya sudah tidak perlu pura-pura bego lagi karena kami sudah dekat dan secara natural pembicaraan kami semakin hangat dan manyak membahas hal yang personal. Bahkan kami merencanakan masa depan bersama. Cieeee, pada sirik nggak, lo???

Ya begitulah kira-kira, berawal dari pura-pura bego sekarang kami jadi pacaran. Bukan berawal dari saya main ke rumah tante, nanti malah jatuhnya jadi cerita seks. Hehe.

BACA JUGA Aturan Tidak Tertulis dalam Pacaran atau tulisan Muhammad Rohman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2020 oleh

Tags: Pacaranpdktstrategi pdkttips pdkt
Muhammad Rohman

Muhammad Rohman

Seorang kakak yang paling bahagia karena diberkahi dua adik lucu. Segera lulus dari Universitas Negeri Semarang. Twitter: @rochman_7610.

ArtikelTerkait

ambyar

Ambyar: Mengubah Ingatan Lama Menjadi Deraian Air Mata

30 Juli 2019
Kerugian Jadi Orang Posesif yang Nggak Ngasih Privasi ke Pasangan terminal mojok.co

Tak Kenal Maka Tak Sayang: Tapi Kalau Sudah Kenal Tapi Nggak Sayang-Sayang, Itu Gimana?

27 Agustus 2019
ta'aruf mojok.co

Biar Nggak Dikira Sekadar Bentuk Pacaran Islami, Saya Kasih Tutorial Ta’aruf yang Sahih

30 Juni 2020
move on PDKT gagal cinta kandas mojok.co

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Orang yang Butuh Waktu Lama untuk Move On?

30 Agustus 2021
jatuh cinta

Jatuh Cinta dan Patah Hatilah dengan Bahagia!

22 Agustus 2019
dunia perempuan

Mengungkap 5 Istilah-istilah Rumit dalam Dunia Perempuan dengan Pendekatan Dekonstruksi

29 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.