Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Punya Teman Jago Main Gitar Adalah Privilese yang Jarang Disadari Orang

Tazkia Royyan Hikmatiar oleh Tazkia Royyan Hikmatiar
7 Agustus 2021
A A
Punya Teman Jago Main Gitar Adalah Privilese yang Jarang Disadari Orang terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saya baru menyadarinya belakangan ini bahwa di tiap lingkar pertemanan saya sejak kecil hingga saat ini, selalu ada teman yang jago main gitar. Sewaktu kecil, kalau malam-malam saya sering gaul dengan orang-orang dewasa yang suka main gitar dan nyanyi-nyanyi di pinggir jalan. Saat itu mungkin saya belum sadar bahwa dengan ikut nyanyi bareng mereka, banyak beban yang dilimpahkan di rumah menguap saat itu juga.

Begitu juga saat saya mulai masuk SMP dan SMA, ternyata ada juga teman jago main gitar. Kalau sudah jenuh belajar karena tak kunjung paham dengan materinya, atau galau karena cinta monyet yang tak jelas pangkalnya, maka bernyanyi sambil diiringi petikan gitar adalah salah satu pelepas ekspresi kesal yang amat menyenangkan. Oleh karena teman-teman saya jago main gitar, jadinya mereka mudah juga menyesuaikan dengan genre-genre lagu yang saya sukai. Dan itu adalah privilese yang selalu luput saya syukuri.

Punya teman yang jago main gitar tentu jadi privilese buat saya yang penginnya nyanyi, tapi belajar gitar, kok, nggak kunjung bisa. Kan nggak enak kalau nyanyi tanpa instrumen penunjangnya. Walaupun sekarang sudah ada banyak instrumen yang bisa diperdengarkan lewat platform digital, rasanya tetap saja beda dengan nyanyi langsung diiringi gitar. Feel-nya kurang dapat, Bos! Memang biasa begitu, kan? Ada banyak hal yang lebih bisa dinikmati tanpa modernitas. Makanya kita kadang masih merasa nikmat makan pakai daun pisang dibanding pakai mangkok. Kita kadang merasa lebih nikmat makan pakai tangan dibanding pakai sendok, dsb. Itu juga alasan kenapa orang masih lebih suka lihat konser musik secara langsung, meski sudah bisa lihat konsernya secara virtual.

Saya selalu yakin bahwa hidup ini adalah nggak lain dari luapan ekspresi. Makanya kita butuh meluapkan ekspresi dengan hal-hal yang positif atau setidaknya nggak hal yang negatif. Nah, untuk meluapkan ekspresi negatif semacam jengkel, marah, sedih, dan perasaan buruk lainnya, ya salah satunya dengan menyanyi. Dan kehadiran teman yang jago main gitar adalah penunjang yang mengasyikkan. Penyaluran ekspresi semacam itu, kan, nggak buruk, ya. Daripada pelampiasannya jadi ngebegal, kan, nggak lucu. “Duh, saya lagi marah dan jengkel, nih, ngebegal, ah!” Secara nggak langsung, teman yang jago main gitar telah menyelamatkan saya dari dunia perbegalan.

Dalam beberapa keadaan, cuma mendengar petikan gitar seorang teman saja kadang saya sudah tenang. Saya suka tetiba terbuai dengan nada-nadanya yang mengalun. Hal itu—meski sejenak—mengangkat semua beban yang tertanggungkan saat itu juga. Saya kadang suka heran, kok bisa tangan mereka lincah banget petik senar. Mereka bahkan bisa menghasilkan melodi yang sama persis dengan lagu-lagunya, kan keren bin beken. Beberapa lagi bahkan pernah bikin nada sendiri dan saya nyanyikan dengan lirik sesukanya, sesuai apa yang saya rasakan. Rasanya adem banget, deh, suer.

Hasil penelitian pun sudah banyak membuktikan bahwa musik memang bisa mengurangi stres. Itu bisa terjadi karena hormon stres dalam tubuh seseorang memang berkurang saat mendengar atau menyanyikan musik.

Selain itu, kalau punya teman yang jago main gitar, kita jadi nggak akan segan buat nyanyi, seburuk apa pun suara kita. Kan banyak orang yang suaranya sumbang akhirnya nggak pernah mau nyanyi karena malu. Tapi, karena urat malu itu sudah nggak ada dalam kamus pertemanan, maka nyanyi sumbang pun bodo amat. Terabas saja terus, yang penting hati jadi tenang dan semua beban hilang. Dalam beberapa kasus lain juga, justru orang-orang model beginilah yang bikin ngakak dan menambah mood baik buat yang dengar. Mitos saja orang yang suka bilang perutnya jadi mual karena dengar suara sumbang itu.

Oh ya, saya tentu tak akan lupa. Dengan punya teman yang jago main gitar, ngopi kita jadi lebih berwarna. Kan nggak tiap ngopi kita punya bahasan yang bisa diobrolkan. Nah, kalau nggak ada yang bisa main gitar, larinya pasti asyik sendiri-sendiri. Main gawai mentoknya. Tapi nggak apa-apa, deh. Daripada karena gabut nggak ada obrolan, eh malah terpikir, “Bosan, nih, mainin perasaan, yuk?”.

Baca Juga:

15 Dosa Pemancing di Kolam Pemancingan yang Meresahkan, Bikin Rusak Suasana

Gagal Paham dengan Orang-orang yang Benci Hobi Mancing

BACA JUGA 5 Rekomendasi Gear untuk Gitaris di Bawah 5 Jutaan dan tulisan Tazkia Royyan Hikmatiar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup Terminalhobimain gitarPertemanan
Tazkia Royyan Hikmatiar

Tazkia Royyan Hikmatiar

Lahir sebagai anak kelima dari enam bersaudara, alhamdulilah lahirnya di bidan bukan sama orang pintar daerah Bandung. Setelah tahu bahwa kata ternyata bisa membuat dia bahagia, akhirnya saya memutuskan untuk mendalami sastra di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Sempat mengikuti banyak komunitas kepenulisan, namun sekarang lebih fokus bekerja untuk keabadian di Pers Mahasiswa Poros UAD. Saya bisa dihubungi lewat WA di 088216427712

ArtikelTerkait

baader-meinhof marketplace ecommerce mojok.co

Fenomena Baader-Meinhof: Metode Memasarkan Produk dengan ‘Teror’ Terus-menerus Terhadap Pelanggan

22 Juni 2021
harga rokok naik cukai rokok perokok di kafe buang puntung sembarangan padahal udah ada asbak mojok.co

Nggak Apa-apa Harga Rokok Naik, tapi Nggak Sesering Ini Juga, kali!

20 Juli 2021
situs chord gitar senar pyramid gitar mojok

Situs Chord Gitar yang Sering Diakses di Tongkrongan

7 Juni 2021
Mencoba Menebak Maksud Tujuan Seseorang dari Stiker yang Ditempelnya terminal mojok

Mencoba Menebak Maksud Tujuan Seseorang dari Stiker yang Ditempelnya

7 Juni 2021
Teknik Bapukung untuk Menidurkan Bayi_ Layak Cobakah_ terminal mojok

Teknik Bapukung untuk Menidurkan Bayi: Layak Coba?

31 Juli 2021
Ragam Persoalan yang Sering Dihadapi Kolektor Gundam dan Solusi Atas Masalah Tersebut

Ragam Persoalan yang Sering Dihadapi Kolektor Gundam dan Solusi Atas Masalah Tersebut

14 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.