• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Gaya Hidup

6 Pertanyaan Menyebalkan yang Seharusnya Nggak Usah Dipertanyakan

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
6 Agustus 2021
0
A A
6 Pertanyaan Menyebalkan yang Seharusnya Nggak Usah Dipertanyakan terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

“Malu bertanya, sesat di jalan. Kalau udah tersesat di jalan, mending tanya aja, deh.” Begitu kira-kira bunyi peribahasa yang sering kita kenal sehari-hari.

Bertanya atau membuat pertanyaan adalah hal yang krusial. Sebab, jika dimaknai secara filosofis, bertanya sebenarnya lebih susah dibandingkan menjawab pertanyaan karena semua orang pasti bisa menjawab, bukan? Tapi, sulit sekali merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang mantab. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam memberikan pertanyaan.

Menjadi seorang mahasiswa yang dituntut kritis memanglah penuh lika-liku. Pasalnya, kita sendiri pun sering bingung mau ngapain dan buat apa dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada. Sebab, tingkat kekritisan kadang kala nggak bisa dibuat-buat. Muncul begitu saja.

Bisa dibilang, saya ini termasuk mahasiswa yang agak aktif ketika berdiskusi di kelas. Terkadang, pertanyaan yang saya lontarkan memiliki bobot yang mantab (((kalau sedang bener-bener resah saja, sih))), kadang pertanyaan saya menjadi receh karena saya ingin sekadar hadir nama, ya biar nilainya baik. Hehehe.


Menurut saya, pertanyaan akan terjawab jika semua struktur dan latar belakangnya jelas. Bisa jadi, sebuah pertanyaan nggak bisa terjawab bukan karena sulit, tetapi ada sasaran dan momen yang nggak pas ketika pertanyaan itu diberikan. Sebuah pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang tahu diri, yakni kepada siapa ia ditanyakan dan waktu seperti apa yang seharusnya dipergunakan. Jika ngawur, maka akan tahu sendiri akibatnya.

Nah, di bawah ini saya telah merangkum 6 pertanyaan menyebalkan yang seharusnya dihindari, dan harus hati-hati jika ingin disampaikan. Kalau perlu, pertanyaan tersebut mending nggak usah ditanyakan, deh.

Daftar Isi

  • Pertanyaan menyebalkan #1 “Mau ke mana?” kepada orang yang selesai mandi
  • Pertanyaan menyebalkan #2 “Lagi makan, ya?” kepada orang yang sedang makan
  • Pertanyaan menyebalkan #3 “Kapan pacarmu dikenalin, Le?” kepada manusia penyintas patah hati
  • Pertanyaan menyebalkan #4 “Ada yang marah nggak, Dik?” kepada calon gebetan
  • Pertanyaan menyebalkan #5 “Gimana kabarnya?” kepada teman lama yang sekarang sukses
  • Pertanyaan menyebalkan #6 “Kapan keadilan di negeri ini bisa terwujud?” kepada pemerintah negara Wakanda timur
      • Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
      • Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Pertanyaan menyebalkan #1 “Mau ke mana?” kepada orang yang selesai mandi

Sebagai seorang yang malas mandi dan ngirit air, terkadang mandi adalah sebuah hal yang asing. Sebab, saya sendiri sebenarnya jarang sekali beraktivitas berat, sehingga frekuensi keluar keringat pun jarang. Palingan di rumah saya hanya bersih-bersih dan menyiram tanaman. Selain itu rebahan dan belajar dengan tekun.

Namun, kebiasaan saya “ngirit air” ini ternyata menyulut respons dari orang-orang sekitar. Mereka secara template berbondong-berbondong menanyakan kenapa saya mandi dan mau ke mana saya pergi. Hal ini menurut saya adalah hal yang aneh. Masa iya setiap saya mandi Ibu selalu tanya, “Mau ke mana? Pake mandi segala.”

Lah, saya, kan, bingung mau jawab apa. Masa setiap orang mandi, harus pergi juga, sih? Aneh nggak? Itulah kenapa saya jarang mandi irit air, karena saya menghindari pertanyaan-pertanyaan menyebalkan itu.

Pertanyaan menyebalkan #2 “Lagi makan, ya?” kepada orang yang sedang makan

Belum selesai sampai di situ, pertanyaan menyebalkan selanjutnya terjadi ketika saya biasa makan sesuatu. Memang, sih, saya ini suka jajan, tapi kenapa saya selalu tertekan jika ada orang tanya, “Lagi makan, ya? Makan apa, tuh? Ehem, makan apa, nih?”

Sumpah, saya nggak tahu maksudnya, kalau hanya basa-basi, ya sudah tanya saja, nggak usah pakai lagu. Dan kalaupun mau minta, ya sudah minta saja, dong. Saya, kan, nggak ngerti maksudnya apa. Dikira saya ini bisa baca pikiran apa?

Pertanyaan menyebalkan #3 “Kapan pacarmu dikenalin, Le?” kepada manusia penyintas patah hati

Lebih jauh dan lebih dalam lagi, pertanyaan ini mungkin menjadi pertanyaan yang paling menjengkelkan bagi saya. Bagaiman tidak? Setiap saya pergi ke rumah Bude maupun Nenek, pasti yang pertama kali ditanya bukanlah kabar, melainkan pacar.

Sebagai penyintas patah hati senior, saya merasa kenapa hubungan asmara saya, kok, jadi lebih penting dari keadaan saya sendiri. Dear Bude dan Nenek, saya ini berkunjung karena mau main. Mau refreshing. Soalnya di rumah saja sudah rumit, terus kenapa di sini saya juga masih diberi tekanan.

Atau gini saja, Bude/Nenek, besok-besok saya janji kenalin pacar saya, deh, tapi nunggu waktu dulu. Yah, mungkin minimal sampai Arsenal juara EPL. Hehehe.

Pertanyaan menyebalkan #4 “Ada yang marah nggak, Dik?” kepada calon gebetan

Pertanyaan ini mungkin pertanyaan yang sebenarnya nggak relate dengan saya. Sebab, semenjak saya didiagnosis sebagai pasien patah hati kronis, saya sudah nggak lagi bertanya seperti ini ke gebetan atau teman yang saya sukai lagi. Bahkan, sekarang pun saya lupa bagaimana cara PDKT. Jan blas ra mashok.

Tetapi, teman-teman yang kebetulan curhat dengan saya, kadang kala menganggap pertanyaan ini sebagai awal mereka menjalin berhubungan. Namun, nggak semua berjalan seperti seharusnya. Ada juga yang malah jadi ilfil dengan pertanyaan seperti itu. Nggak jadi dapet, deh.

Saya pun sebagai pihak netral mendukung bahwa pertanyaan ini adalah pertanyaan sampah, basi, dan harus dimusnahkan. Kalau saya yang jadi penerima pertanyaan ini, akan saya siram si penanya pakai es teh yang belum bayar. Dan kalau lewat chat, saya block kontaknya, kalau perlu saya laporkan ke Polda Metro Jaya juga. Habisnya pertanyaan-pertanyaan seperti itu sudah nggak zaman.


Pertanyaan menyebalkan #5 “Gimana kabarnya?” kepada teman lama yang sekarang sukses

Pertanyaan aneh dan nyebelin selanjutnya adalah pertanyaan, “Gimana kabarnya, Bro? Masih inget gua, kan?”

Biasanya, teman-teman seperti ini adalah teman-teman yang ada maunya. Misalnya, mau pinjam barang, mau main ke rumah, bahkan yang paling sering adalah mau pinjam uang. Lah, dikata saya ini koperasimu, apa? Kalaupun ada teman yang chat begitu, mending saya ganti nomor sekaliam. Soalnya ngeri kalau saya balas. Hahaha.

Kalaupun saya pinjami, yawes wassalam. Wong yang nagih dengan yang ditagih saja galakkan yang ditagih, kok.

Pertanyaan menyebalkan #6 “Kapan keadilan di negeri ini bisa terwujud?” kepada pemerintah negara Wakanda timur

Pertanyaan terakhir mungkin menjadi pertanyaan kolektif bagi masyarakat di negara Wakanda bagian timur. Karena pemerintah di sana sering menggunakan kebijakan yang nyeleneh. Bahkan, saking nyelenehnya, Mojok.co sampai tersaingi. Bedanya, kalau Mojok sedikit nakal banyak akal, kalau pemerintah di sana sedikit akal nakalnya banyak.

Beberapa kasus yang menjadi pemantik pertanyaan ini adalah ketidakadilan kepada masyarakat bawah, misalnya masyarakat seperti saya. Jika pertanyaan-pertanyaan dari poin-poin sebelumnya ditujukan kepada saya dan saya merasa mangkel. Kali ini pertanyaannya datang dari saya yang membuat pemerintah di sana mangkel pula.

Pasalnya, keadilan di sana seolah-olah berubah bentuk, yaitu keadilan diartikan sebagai ajang untuk orang-orang yang punya jabatan untuk bertindak semaunya. Lah, sangat WHY sekali, bukan? Ngomong-ngomong, ini saya lagi membahas pertanyaan saya ke pemerintah Wakanda, lho. Perkara ada pemerintah negara lain yang tersinggung, Ya Ndak Tau Kok Tanya Saya. Hehehe.

Pokoknya, urusan tanya bertanya adalah sesuatu yang kadang-kadang menyebalkan. Maka dari itu, berhati-hatilah saat bertanya. Sebab, nggak semua pertanyaan dapat dipertanyakan. Misalnya, pada poin terakhir itu. Sampai kapan pun pertanyaan itu nggak akan bisa dijawab. Malahan, akan menjerumuskan kita ke dalam pertanyaan-pertanyaan lain yang semu. Duh, gimana, sih, Wakanda ini. Jan embuh sekali.

BACA JUGA Menguak Alasan di Balik Pertanyaan Kuis Interaktif di TV yang Suka Nyeleneh dan tulisan Adhitiya Prasta Pratama lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup Terminalpertanyaan menyebalkan
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

Artikel Lainnya

Setelah Saya Baca Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma terminal mojok.co

Setelah Saya Baca Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma

16 Agustus 2021
Tanpa Asuhan Keluarga Kent, Superman Nggak Akan Jadi Pahlawan terminal mojok.co

Tanpa Asuhan Keluarga Kent, Superman Nggak Akan Jadi Pahlawan

16 Agustus 2021
zukini produk impor mahal mojok

Dari Zukini, Saya Paham Kenapa Produk Impor Itu Mahal

14 Agustus 2021
Off dari Media Sosial Adalah Hal yang Biasa Aja, Nggak Usah Geger! terminal mojok

Off dari Media Sosial Adalah Hal yang Biasa Aja, Nggak Usah Geger!

14 Agustus 2021
pembaruan update iphone fitur baru ios 14 mojok.co

4 Karakter Orang yang Nggak Cocok Pakai iPhone

13 Agustus 2021
Zoom, Skype, Teams, Google Meet: Mana Aplikasi Video Conference yang Lebih Nyaman Digunakan? terminal mojok.co

Zoom, Skype, Teams, Google Meet: Mana Aplikasi Video Conference yang Lebih Nyaman Digunakan?

13 Agustus 2021
Pos Selanjutnya
3 Rekomendasi Beauty Vlogger No Bacot, Review Selalu Top terminal mojok

3 Rekomendasi Beauty Vlogger No Bacot, Review Selalu Top

Terpopuler Sepekan

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

24 Juni 2022
6 Pertanyaan Menyebalkan yang Seharusnya Nggak Usah Dipertanyakan terminal mojok

6 Pertanyaan Menyebalkan yang Seharusnya Nggak Usah Dipertanyakan

6 Agustus 2021
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang Terminal Mojok

5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang

29 Juni 2022
Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

28 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Menanti Prambanan Jazz Festival 2022 yang Penuh Kolaborasi
    by Hammam Izzuddin on 30 Juni 2022
  • PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab
    by Billy Soemawisastra on 30 Juni 2022
  • Sambangi Sultan, KPK Pastikan Kembangkan Kasus Haryadi Suyuti
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Kritik Thomas Doll: Ini Lapangan atau Ladang Angon Sapi?
    by Ali Ma'ruf on 30 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In