Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Project Multatuli dan Hal-hal yang Nggak Mashook dari Twit Kepala Analis CCIC Polri

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
13 Oktober 2021
A A
Project Multatuli dan Hal-hal yang Nggak Mashook dari Twit Kepala Analis CCIC Polri terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Alih-alih mempercepat proses agar jernih, tagar tandingan justru santer digalakkan oleh Polri, yakni #PolriSesuaiProsedur. Ya, sebenarnya nggak sepenuhnya salah, bisa gawat jika saya nyalahin Polri. Namun, antara tagar #PolriSesuaiProsedur dan #PercumaLaporPolisi ini agak sedikit nggak berimbang, sih bobot yang termaktub. Nggak percaya? Baca aja twit demi twit di dalam tiap tagar.

Belum selesai sampai sana, Yunus Saputra yang di bio Twitter-nya menulis sebagai Kepala Analis CCIC Polri itu ngetwit dan membuat sebuah utas yang mendapat respons syahdu dari para netizen. Bukannya menggetarkan hati netizen dan “mengetuk hati” Fahri Salam selaku Pemred Project Multatuli, netizen justru kian yakin bahwa tagar #PercumaLaporPolisi itu terbukti dengan sendirinya.

Dulu saat saya masih tangani kasus konvensional (kejahatan jalanan, pembunuhan, dll termasuk perkosaan), jika korbannya lemah (disabilitas, perempuan & anak) maka akan saya kesampingkan semua urusan saya untuk cari pelakunya hingga ke ujung dunia sekalipun.#PolriSesuaiProsedur

— Yunus Saputra (@M1_nusaputra) October 11, 2021

Saya akan coba membuat sebuah mind-map, tentang hal-hal yang nggak mashoook dari utas yang dibuat oleh Kepala Analis CCIC Polri itu. Izin nggih, Ndan.

Dari twit pembuka, pertama, sebenarnya sudah cacat logika. Paman Yunus menekankan “prosedur”, sedangkan dalam reportase Project Multatuli justru menekankan adanya kesalahan prosedur sejak awal terduga pelaku dilaporkan. Alih-alih memberikan edukasi perihal bagaimana alur sebuah laporan dan cara Polri melindungi korban, twit tersebut justru membuat bingung para pembacanya.

Intinya kan jelas, yakni keadilan bagi korban. Dan para pembaca reportase tersebut penginnya hal tersebut diusut sampai tuntas, jangan mengambang di permukaan seperti tahi di sungai yang baru keluar dari bokong empunya. Sesederhana itu, sih.

Lebih ngeri lagi, dalam sebuah twit sebelum utas itu dibuat, Paman Yunus mengatakan begini, “…nanti akan ada yang malu sendiri,” kok jadi bingung, ya? Kesannya seperti masyarakat dan polisi itu musuhan. Padahal kan polisi itu mengayomi masyarakat, bukan malah “nanti ada yang malu sendiri”.

Selain di puskesmas juga di RS Bhayangkara Makassar. Gelar perkara pun dari semua level hingga Mabes Polri.

Saya sih maunya dibuka semua kasusnya, nanti akan ada yang malu sendiri 🙏🏼🙏🏼 https://t.co/GfHDl0SnZT

— Yunus Saputra (@M1_nusaputra) October 8, 2021

Baca Juga:

Ujian SIM Perlu Direvisi, Harusnya Lebih Fokus pada Etika dan Pengambilan Keputusan di Jalan

Pertigaan Lampu Merah Kletek Sidoarjo, Pertigaan Angker bagi Pengendara yang Tak Taat Peraturan Lalu Lintas

Nggak, Paman, nggak seperti itu konsepnya. Masyarakat itu penginnya aman dan adil. Terduga pelaku ya diproses secara transparan biar jelas. Biar masyarakat mbatin, “Wah, ternyata polisi masih peduli dengan korban,” begitu. Bukan malah saingan dengan cara “nanti ada yang malu sendiri”.

Kedua, “Hasil visum membuktikan tidak ada kerusakan organ vital seperti yang dinyatakan dalam investigasi mendalam oleh @fahrisalam ini. Selain tulisan ini, bisakah dia buktikan rekam medisnya? Tunjukkan Anda tidak mengada-ada!” Lagi-lagi, seakan malah memberikan gap dan menantang pihak-pihak yang ingin menanyakan transparansi proses dan bagaimana kelanjutan proses.

Lagipula, nih, ya, Paman Yunus, bukankah rekam medis itu hanya diperuntukan oleh pasien dan pihak-pihak terkait semisal penegak hukum, ya? Kalau disebarluaskan, bukannya malah melanggar privasi? Saya cuma nanya lho ini, Paman. Ya, alih-alih ngetwit, kayaknya lebih bijak kalau proses ulang perkara ini saja, deh. Toh, masyarakat dan polisi nggak sedang bersaing mengadu “kebenaran”? Kalaupun saling adu, masyarakat punya power apa coba?

Kita beranjak ke hal yang nggak mashoook lainnya, ya. Hal-hal yang lebih mendasar dan sepertinya nggak pantas sekali sekaliber Kepala Analis CCIC Polri itu bikin kata-kata seperti ini.

Jika memang demikian faktanya seperti yang @fahrisalam sebutkan, angkatlah sebagai karya jurnalistik di @TirtoID tempat anda bekerja. Jangan tulis di website pribadi untuk angkat isu semata.

— Yunus Saputra (@M1_nusaputra) October 11, 2021

Wah, ini, sih, puncak komedi banget. Ketiga, Fahri Salam sudah nggak bekerja di Tirto.id. Keempat, Project Multatuli itu bukan website pribadi. Ya, memang, sih semua media online itu menggunakan wadah bernama website, kalau nggak Blogger ya WordPress, tapi ya mbok jangan sebegitunya to huhu sedih aq tu. Saya yang nggak menyematkan kata “analis” saja tahu lho, Paman, bedanya antara website pribadi dan sebuah media yang produksi produk jurnalistik.

Untungnya, Paman Yunus nggak bilang bahwa media ini digawangi oleh Fahri Salam dan Eduard Douwes Dekker. Eh, atau jangan-jangan sempat kepikiran seperti itu juga?

Kelima, katanya, #PercumaLaporPolisi adalah dalih bahwa Fahri Salam tendensius menyerang Polri. Hal yang bikin saya bingung, dengan segala power yang Polri punya, masih takut diserang, kah? Tapi begini, Paman, #PercumaLaporPolisi itu adalah reportase series dari Project Multatuli dalam tajuk #PolisiBukanPreman.

Tapi, ya, bukannya adanya tagar #PercumaLaporPolisi itu justru membuat polisi nggak perlu repot-repot bikin angket kepuasan masyarakat akan kinerja polisi, ya?

Eh, tapi dari sekian banyak hal yang nggak mashoook, ada hal yang mashoook dari utas tersebut. Paman Yunus bilang begini, “…generasi2 Polri yang sudah susah payah memperbaiki kinerja dan profesionalisme dari dalam institusi.” Yap, saya kali ini setuju dengan Paman Yunus, masih ada polisi baik. Masih ada. Ya, setidaknya, masih ada. Entah berapa presentasenya, yang jelas masih ada.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2021 oleh

Tags: CCIC PolriKepala AnalispolisiProject Multatuli
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

“Orang Pintar” Lebih Cekatan Menangkap Cari Maling daripada Polisi Mojok.co

Maaf Polisi, Kami Lebih Percaya Lapor “Orang Pintar” kalau Kemalingan

26 Oktober 2023
Berkaca dari Kekacauan Perempatan Madukismo, Lampu Lalu Lintas Sebaiknya Beroperasi 24 Jam Saja

Berkaca dari Kekacauan Perempatan Madukismo, Lampu Lalu Lintas Sebaiknya Beroperasi 24 Jam Saja

17 Februari 2023
meme anarkisme

Bagaimana Meme Mempertontonkan Inkompetensi Polisi dalam Isu Anarkisme

28 April 2020
4 Kalimat Polisi yang Pasti Bikin Kita Pasrah (Unsplash.com).jpeg

4 Kalimat Polisi yang Pasti Bikin Kita Pasrah

15 September 2022
bermain handphone

Dear, Orang yang Bermain Handphone Saat Berkendara: Kalian Menyebalkan dan Mengabaikan Keselamatan

9 September 2019
Lupakan Sejenak Hong Du Shik, Inilah Choi Eun Cheol, Polisi Gongjin yang Memesona terminal mojok

Lupakan Sejenak Hong Du Shik, Inilah Choi Eun Cheol, Polisi Gongjin yang Memesona

22 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.