Beberapa waktu lalu jaringan minimarket Indomaret masuk 20 besar topik terhangat se-Indonesia di Twitter. Usut punya usut, ternyata ada seorang netizen yang terkaget-kaget karena kini Indomaret memiliki sistem drive-thru (atau lantatur, layanan tanpa turun) layaknya restoran fastfood.
Layanan drive-thru Indomaret ini sepertinya belum menyeluruh di seluruh Indonesia, hanya di beberapa daerah saja, seperti Jakarta dan Surabaya, yang sebenarnya juga nggak menyeluruh di tiap lokasi Indomaret, sih. Namun, karena masa pandemi ini belum ketemu akhir juntrungannya, kali aja Indomaret benar-benar bakalan mengubah sistem layanannya. Ya, sapa tahu.
Inovasi yang dilakukan Indomaret menimbulkan pro dan kontra, seenggaknya di Twitterland heboh banget. Banyak netizen yang setuju layanan drive-thru Indomaret ini demi efisiensi waktu. Tapi, yang nggak setuju juga sama banyaknya.
Saya sudah menangkan beberapa poin serta alasan-alasan mengapa sampai ada kubu pro dan kontra pada layanan Indomaret drive-thru ini.
Alasan kubu yang pro layanan drive-thru Indomaret
#1 Bisa menghemat waktu
Sering kali niat awal ke Indomaret cuma beli kapas, tisu, dan Indomie goreng, tapi setelah melihat banyaknya makanan, peralatan mandi, sampai kosmetik berjejer di rak, niat suci di awal tadi terlupakan. Yang terjadi: muterin rak sambil lihatin satu per satu benda-benda di dalamnya. Lagaknya udah kayak BPOM lagi inspeksi. Dilihatin sampai komposisi dan tanggal kedaluwarsanya suatu produk.
Belum lagi jika sudah di rak mi instan. Awalnya sih, cuma ingin membeli Indomie goreng. Eh, yang terjadi justru malah ngambil Mie Sedaap soto, Indomie kari ayam, mi Samyang, dan sejenisnya.
Belanja hal-hal sepele kayak gitu, 10 menit sebenarnya cukup, tapi realitasnya justru malah menghabiskan waktu sampai 30 menit lebih. Makanya, layanan drive-thru ini benar-benar sebuah inovasi untuk mengefisienkan waktu belanja para pelanggan. Nggak perlu lagi ada waktu yang terbuang cuma gara-gara mengelilingi rak-rak.
#2 Demi keselamatan
Di masa pandemi ini, sudah sepatutnya kita perlu menjaga kesehatan dengan menghindari kerumunan dan membatasi interaksi fisik dengan orang lain. Kayaknya, Indomaret merasakan kekhawatiran para pelanggan setianya.
Makanya, melalui layanan drive-thru ini, pelanggan nggak perlu lagi terlalu banyak berinteraksi fisik dengan orang lain. Ia hanya perlu menyerahkan catatan keperluannya dengan duduk di mobil/motor, sembari menunggu karyawan Indomaret mengambilkan belanjaannya. Mudah dan cepat.
#3 Mencegah pemborosan uang
Pernah mendengar kisah orang tua yang marah-marah karenan kasus Kinder Joy? Atau pernah mengalami seperti kisah yang saya ceritakan di poin pertama, niat awal ingin beli Indomie goreng sebiji, eh pas keluar Indomaret malah bawa seplastik mi instan berbagai jenis. Boros banget, kan?
#4 Nggak perlu ngeluarin uang parkir
Biaya parkir ini adalah salah satu hal yang dikeluhkan oleh pelanggan. Pasalnya, terkadang ada pelanggan yang ke Indomaret untuk membeli suatu benda yang kebetulan stoknya sedang kosong. Udah barangnya nggak dapet, eh malah kena biaya parkir dua ribu. Rugi banget. Makanya, mending drive-thru aja, deh.
Alasan kubu yang kontra layanan drive-thru Indomaret
#1 Jadi nggak bisa ngadem
Bagi saya dan sebagian besar pelanggan Indomaret lainnya, niat awal masuk ke Indomaret tentu saja bukan untuk membeli barang. Terkadang justru pengin mendinginkan badan setelah kena sinar matahari dan penatnya aktivitas di siang yang terik.
Jujur saja, ketika sedang dalam perjalanan jauh dan kebetulan menemukan Indomaret di pinggir jalan, rasanya kayak menemukan oase di gurun sahara. Lalu makan es krim seharga lima ribu, serasa makan di restoran mewah full AC.
Makanya, kalo sampai layanan drive-thru ini diterapkan ke seluruh cabang Indomaret di Indonesia, saya dan mungkin juga sebagian besar pelanggan Indomaret lainnya akan merasa sangat kehilangan. Emang di mana lagi bisa nemuin ruangan ber-AC full dengan benda-benda beragam selain di Indomaret?
Eh. Ada Alfamart, sih.
#2 Nggak bisa cuci mata dan keliling di barisan rak
Orang Indonesia kan kalau oergi ke Indomaret, 10 persen belanja, 90 persennya cuci mata. Momen-momen pelesir seperti ini akan menjadi kenangan kalau seluruh cabang Indomaret di Indonesia menerapkan layanan drive-thru.
#3 Kasihan kang parkir
Mungkin banyak dari para pelanggan Indomaret yang merasa kesal dengan biaya parkir dan tukang parkirnya yang sering kali goib, saat datang nggak ada, pas mau pulang tiba-tiba muncul.
Tapi, banyak juga para pelanggan Indomaret yang merasa kasihan pada nasib kang parkir kalo memang layanan drive-thru bakal diterapkan. Lah, gimana nasib keluarganya?
Meskipun cuma profesi kang parkir, bayangkan ada berapa ribu kang parkir yang terpaksa harus nganggur hanya karena layanan drive-thru ini. Kan, kasihan! Makanya, Indomaret tetaplah konvensional saja dengan kang parkirnya, ya.
Sumber gambar: Wikimedia Commons
BACA JUGA Mari Bersepakat Bahwa Indomaret Lebih Baik Daripada Alfamart dan tulisan Siti Halwah lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.