Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Prameks, Kereta Api Andalan Warga Jogja-Solo yang Berulang Kali Revolusi

Adien Tsaqif Wardhana oleh Adien Tsaqif Wardhana
3 Juli 2020
A A
prameks MOJOK

prameks MOJOK

Share on FacebookShare on Twitter

Mendengar Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) bakalan dihapus oleh PT KAI dan akan digantikan oleh KRL saya menjadi ingat bahwa sebelumnya kereta ini telah beberapa kali mengalami revolusi.

Kereta Api penghubung Jogja-Solo ini merupakan langganan keluarga saya. Bahkan simbah saya sudah menggunakan kereta api yang satu ini untuk berdagang ke pasar Klewer Solo pada tahun 70an, di mana zaman itu kereta ini masih bernama Kuda Putih.

Kereta Api Prameks memang sudah mengalami revolusi berkali-kali sejak pertama kali diluncurkan pada 1994. Sebelumnya pada tahun 60an terdapat Kereta Rel Diesel (KRD) Kuda Putih untuk trayek Jogja-Solo, hingga tahun 1980 Kuda Putih berhenti beroprasi karena sering mengalami kerusakan.

Lebih dari satu dekade tidak ada kereta api yang mengisi trayek Jogja-Solo, kemudian pada 20 Mei 1994 KA Prameks lahir dengan rangkaian bisnis idle Kereta Api Senja Utama Solo dengan jadwal perjalanan satu kali PP.

Pada 1998, PT KAI mengubah Prameks menjadi KRD seperti Kuda Putih. Kali ini, PT KAI memilih KRDH (Kereta Rel Diesel Hidraulik) MCW buatan Nippon Sharyo Co, Jepang, sebagai armada Prameks. Kereta ini saya juluki “Si Badut” karena wajah kereta yang lebar dan perawakannya yang besar menjadikannya berpenampilan seperti badut.

Seingat saya, di era dinas Si Badut ini, PT KAI sudah menambah jadwal perjalanan. Sebelumnya, dalam satu hari hanya satu kali perjalanan PP, kali ini menjadi tiga kali perjalanan PP.

Era KRD MCW ini menurut saya merupakan jaman kejayaan KA Prameks. Pertimbangannya adalah jarang terjadi masalah dan fasilitas yang menurut saya sangat bagus. Kereta ini hadir dengan seat bisnis hadap-hadapan, ditambah lagi harga tiket yang miring yakni tiga ribu rupiah yang menambah kesan bahwa zaman itu Prameks menjadi kereta kelas bisnis yang murah.

Delapan tahun kereta KRD MCW berdinas, PT KAI menambah armada seiring Prameks yang makin digemari. Pada 2006, akhirnya PT KAI menambah armada dengan menghadirkan seri KRD-E (kereta Rel Disel Elektrik) buatan PT INKA Madiun. Seri KRD-E buatan INKA ini merupakan kereta hasil modifikasi dari KRL yang dibuat menjadi kereta bertenaga diesel.

Baca Juga:

Perjalanan Bersama Joglosemarkerto Mengubah Cara Saya Melihat Kereta Ekonomi

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

Hadirnya Prameks seri KRD-E menjadikan perjalanan semakin efisien. PT KAI menambah jadwal perjalanan dalam satu hari menjadi tujuh kali PP. Rute Prameks pada 2007 diperpanjang sampai ke stasiun Kutoarjo dan Palur dengan jadwal perjalanan dua kali PP dalam sehari.

Untuk segi fasilitas KRD-E, menurut saya biasa saja, bahkan bisa dibilang lebih rendah dari yang seri KRD. Seat bisnis yang ada di seri KRD tidak dihadirkan di seri yang satu ini, PT KAI mengganti dengan seat memanjang. Mungkin alasannya agar kereta Prameks lebih memuat banyak penumpang. Para pelaju Jogja-Solo semakin menyukai Prameks.

Satu tahun KRD-E berdinas Prameks, PT KAI menambah armada sering penumpang yang membludak. Perjalanan menjadi 10 kali PP. Menjadi kerata andalan Jogja-Solo, Prameks menjadi KRD-E tersukses dan mendapat berbagai macam penghargaan.

Selepas 2010 adalah masa suram Prameks. Kerap terjadi kecelakaan menjadi salah satu sebabnya. Salah satu yang parah terjadi di 2012 ketika terguling di tikungan besar Prambanan.

Untuk meningkatkan kepercayaan penumpang, PT KAI sempat menggratiskan tiket selama beberapa hari. PT KAI juga menghadirkan KA Sriwedari sebagai pengiring dan hanya bertahan tiga tahun. Kereta ini kembali bangkit dengan meregenerasi beberapa armada yang dihadirkan seperti era KRD dengan seat bisnis sampai saat ini. Kepercayaan akhirnya meningkat. Lambat laun, PT KAI terus memperbarui pelayanan KA yang satu ini, bahkan sekarang ini tiketnya bisa dipesan secara online.

Tahun 2020 menjadi tahun terakhir KRD-E Prameks berdinas. Seperti yang diberitakan, pada akhir tahun, PT KAI akan meluncurkan KRL sebagai pengganti dalam rangka efisiensi perjalanan dan seiring perkembangan teknologi.

Mendengar berita tersebut, saya merasa sedih. Prameks ini menyimpan seribu kenangan, kereta yang setia mengantarkan saya ngelaju Jogja-Solo selama bertahun-tahun.

Mungkin alasan PT KAI merevolusi Prameks kali ini ialah karena memang sudah saatnya regenerasi besar-besaran. Apalagi jika mengingat jumlah penumpang yang makin bertambah dan juga usia armada yang menua.

Saya belum tahu, apakah PT KAI mempertahankan nama Prameks atau menggantinya menjadi KRL seperti di Jabodetabek, yang dikelola PT KCI. Pokoknya, yang terbaik untuk PT KAI.

BACA JUGA Review Bus Bumel Jogja-Solo Sebagai Solusi Jika Kehabisan Tiket Prameks dan tulisan Adien Tsaqif Wardhana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Juli 2020 oleh

Tags: kereta apipramekspt kai
Adien Tsaqif Wardhana

Adien Tsaqif Wardhana

Mburuh di sejarahkita.com

ArtikelTerkait

Kereta Api Sri Tanjung, Transportasi Terbaik dari Jogja ke Banyuwangi. Jangan Naik Bus!

Kereta Api Sri Tanjung, Transportasi Terbaik dari Jogja ke Banyuwangi. Jangan Naik Bus!

15 Februari 2024
Pin Khusus Ibu Hamil

Pin Khusus Ibu Hamil dan Kebobrokan Empati di KRL

4 September 2019
KA Probowangi, Penghubung Surabaya dan Banyuwangi yang Sayangnya Cuma Ada 1

KA Probowangi, Penghubung Surabaya dan Banyuwangi yang Sayangnya Cuma Ada 1

3 Agustus 2023
Dari Bandung ke Bekasi Cuma Modal Rp15 Ribu, Naik Apa Terminal Mojok

Dari Bandung ke Bekasi Cuma Modal Rp15 Ribu, Naik Apa?

17 Januari 2023
13 Dosa Penumpang di Gerbong Restorasi Kereta yang Bikin Muak (Wikimedia Commons)

13 Dosa Para Penumpang di Gerbong Restorasi Kereta yang Bikin Muak dan Menyebalkan

26 Oktober 2025
Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

23 November 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.