Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Prabowo Ditunjuk Urusi Food Estate: Memahami Kebijakan Jokowi yang Kerap Tak Tertebak 

Yesaya Sihombing oleh Yesaya Sihombing
24 Juli 2020
A A
alasan jokowi tunjuk prabowo jadi pemimpin proyek food estate pulang pisau kalimantan tengah mojok.co

alasan jokowi tunjuk prabowo jadi pemimpin proyek food estate pulang pisau kalimantan tengah mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Momen berpelukan Jokowi-Prabowo yang diinisiasi Hanifan Yudani saat merebut emas di cabang pencak silat pada Asian Games 2018 lalu masih terekam jelas dalam memori bangsa ini. Saya membayangkan betapa lapang hatinya Jokowi dan Prabowo dalam menahan bau dan rasa risih akibat keringat bercucuran si atlet yang mendekap erat selepas bertanding dan berlarian di arena. Berhubung dapat emas, ya okelah, nanti bisa mandi ini.

Peristiwa itu begitu mengejutkan sekaligus mengharukan, mengingat rivalitas keduanya di dua kali pilpres. Otomatis, tensi pendukung dua kubu yang sudah kadung tinggi akibat perseteruan di dunia maya dan nyata dapat diturunkan, tanpa harus mengonsumsi daun seledri tiap hari.

Keindahan itu berlanjut sesudah Jokowi terpilih sebagai presiden 2019-2024. Mungkin karena belajar dari kisah Abraham Lincoln, mantan Presiden Amerika Serikat, Jokowi merangkul Prabowo menjadi menteri pertahanan. Rangkulan yang disambut hangat Prabowo. Keduanya rangkulan lagi, sepakat menyukseskan program rekonsiliasi bangsa, namun disambut pendukung norak keduanya dengan mencak-mencak.

Sudah, itu sudah berlalu.

Terbaru, Prabowo didaulat Jokowi untuk menjadi pimpinan proyek pengembangan lumbung pangan baru di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Proyek tersebut dinamai food estate. Tujuannya untuk mengantisipasi potensi krisis pangan di masa mendatang.

Sisihkan dulu sejarah food estate yang bukan barang baru di Indonesia dan mengapa di masa silam proyek beginian lebih banyak ditentang aktivis. Dalam kasus food estate di Kalimantan ini, yang pertama bikin publik heran sekaligus bertanya-tanya ialah mengapa harus dikoordinir Menteri pertahanan?

Pertanyaan tersebut telah dijawab Jokowi. “Yang namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu. Ini sudah disampaikan Menhan dengan hitung-hitungan cost berapa, anggaran berapa, dalam membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau.”

Jadi untuk para guru IPS di mana pun Anda berada, ingat, ketahanan pangan sudah menjadi tupoksi Kementerian Pertahanan.

Baca Juga:

Derita dan Kejadian Konyol Pengalaman Saya Saat KKN di Jember: Salah Satunya Dikira Timses Prabowo Hanya karena Berpakaian Necis

Menangisi Menteri yang Kena Reshuffle Itu Konyol!

Walau sudah dijawab oleh Presiden, masih banyak komentar miring soal kebijakan Jokowi satu ini. Misal, apakah ini bentuk kekecewaan Jokowi pada Menteri Pertanian, gara-gara gaduh kalung antivirus corona? Tolong jangan suuzan dulu. Syahrul Yasin Limpo mengatakan tetap dilibatkan dalam program ini kok.

Memahami kebijakan Jokowi tidak mudah, termasuk di proyek food estate ini

Publik sering kecele ketika menebak maksud kebijakan Jokowi. Bilangnya A, ternyata maksudnya B. Bahkan ada rumus tak resmi bahwa jika Jokowi bersabda tentang sesuatu, biasanya yang terjadi adalah kebalikannya.

Jadi, apa arti dari penunjukan Prabowo sebagai pemimpin proyek food estate ini? Saya mencoba membuat tujuh spekulasi soal itu.

#1 Ingin meringankan tugas menteri pertanian.

Selepas gonjang ganjing kalung antivirus corona, beban berat menggandul di pundak menteri pertanian. Jokowi segan untuk memecat, nggak enak sama yang mbaurekso di sana. Lalu win-win solutionnya, SYL fokus saja meneliti dengan serius produk antivirus tersebut. Mengurus ketahanan pangan itu berat, biar Pak Prabowo yang menangani.

#2 Meredam dominasi Kepala Bulog Budi Waseso

Semua orang tahu, pernyataan menteri pertanian sering di-counter attack Kabulog Budi Waseso yang juga mantan kabareskrim Polri berpangkat komisaris jenderal. Syahril mau impor beras, Budi bilang tak perlu impor. Belum lagi kalau bicara masalah perbedaan data di Bulog dan Kementan. Tentu ini tidak baik bagi keberlangsungan program ketahanan pangan.

Solusi terbaiknya apa? Ya, mengangkat “Panglima Ketahanan Pangan” dari kalangan mantan jenderal, syukur-syukur yang pangkatnya lebih tinggi. Terpilihlah eks danjen Kopassus Prabowo Subianto.

#3 Proyek food estate adalah kesempatan Prabowo memenuhi visi-misinya.

Saat kampanye sebagai capres, Prabowo yang merupakan mantan ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia punya visi-misi mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Jokowi tentu tak lupa visi rival yang kini jadi sahabat ini. Jadi, sekarang ia mau memberi kesempatan kepada Prabowo untuk mewujudkan visi-misinya tersebut. Jokowi hendak membuktikan pada rakyat Indonesia, Prabowo bukan tipe orang yang bisanya omong doang. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

#4 Prabowo berpengalaman di lapangan

Untuk masalah ketahanan pangan di lapangan, sebagai mantan prajurit, pastilah Prabowo tahu bagaimana cara agar tetap bertahan di tengah kelaparan, tetap mekar di masa sukar. Pengalamannya bertempur di medan sulit akan menjadi modal utama Prabowo dalam melaksanakan tugas sebagai leader proyek ketahanan pangan Indonesia.

#5 Minim potensi korupsi

Berdasarkan laporan LHKPN per 31 Desember 2019, total harta kekayaan Prabowo sebesar Rp2 triliun. Jumlah ini meningkat dibanding kekayaannya di tahun 2018 yang sebesar Rp1,95 triliun. Sangat, sangat cukup untuk membeli Milkita sepabrik-pabriknya.

Apa artinya kekayaan sebegitu besar? Kemungkinan Prabowo untuk korupsi sangat kecil. Lha untuk apa? Wong berkali-kali nyapres gagal terus tapi tetep kaya kok. Bahkan kalau mau nyapres lagi pun, uangnya masih turah-turah.

#6 Pembuktikan Jokowi kepada public bahwa pemilihan Prabowo sebagai menteri bukan gimmick atau bagi-bagi jabatan

Jika Prabowo berhasil membawa food estate ini ke jalan kesuksesan, semua syak wasangka bahwa Jokowi memilih Prabowo hanya untuk menenangkan rakyat atau sekadar formalitas akan langsung terbuang jauh. Jokowi akan membuktikan dirinya tidak asal pilih.

#7 Pertimbangan politik

Ini memang spekulasi yang klise banget. Tapi gimana ya, urusan apa-apa di Indonesia ini nggak bisa dilepaskan dari pengaruh politik sih. Namun, kalau ditanya agenda politiknya apa, saya juga belum bisa jawab. Bisa berhubungan dengan pilkada serentak Desember besok atau pilpres 2024.

“Lha, kan Jokowi udah nggak bisa nyalon?”

Iya, blio udah nggak nyalon, tapi kan masih ada Jokowi junior.

So, walau di dunia politik tidak ada kawan dan lawan abadi, bolehlah kita sedikit berharap pada aksi collab kedua sosok ini di masa pandemi, demi ketahanan pangan Indonesia di masa mendatang. Dalamnya laut bisa diukur, hati Jokowi siapa yang tahu?

Sumber gambar: Wikimedia Commons

BACA JUGA Alasan Kenapa Prabowo Adalah ‘Koentji’ dalam Pemerintahan Jokowi dan tulisan Yesaya Sihombing lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: food estateJokowiPrabowo
Yesaya Sihombing

Yesaya Sihombing

Pengamat segala hal.

ArtikelTerkait

buzzer

Buzzer: Niatnya Ngejebak Tapi Malah Kebongkar

1 Oktober 2019
5 Rekomendasi Tempat Makan Murah Sekitar UGM dan UNY Jokowi

UGM Justru Goblok kalau Menanggapi Orang Nggak Jelas Lewat Konferensi Pers

11 Oktober 2022
mudik dan pulang kampung

Gimana Cara Petugas Bedain Orang Mudik dan Pulang Kampung di Lapangan?

23 April 2020
Menangisi Menteri yang Kena Reshuffle Itu Konyol!

Menangisi Menteri yang Kena Reshuffle Itu Konyol!

11 September 2025
prabowo ziarah

Apa Salahnya Prabowo Ziarah Ke Makam Pak Harto?

31 Mei 2019
Jokowi kaget, Yang Jokowi Maksud dengan “Memerintah Tanpa Beban”

Yang Jokowi Maksud dengan “Memerintah Tanpa Beban”

30 November 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional Mojok.co

Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional

30 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.