Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Polisi di Kampung Saya Nggak Kayak Inspektur Vijay di Film India

Taufik oleh Taufik
7 Januari 2021
A A
Polisi di Kampung Saya Nggak Kayak Inspektur Vijay di Film India terminal mojok.co

Polisi di Kampung Saya Nggak Kayak Inspektur Vijay di Film India terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin bakal cihuy kali, ya, kalau polisi di kampung saya ujuk-ujuk jadi kayak inspektur vijay semua~

Pada tahun 2016, beberapa hari setelah lebaran Idul Fitri, abang sepupu saya melaksanakan salah satu ibadah paling panjang dalam tradisi Islam, menikah. Nah, dengan mengadopsi budaya yang sudah mengakar di Wakatobi, terutama di Pulau Tomia, pengadaan acara joget pun tidak bisa diganggu gugat. Acara pada malam sebelum ijab qabul esok harinya itu terjadilah, dengan izin Allah, dan paling penting, dengan izin keramaian dari polsek setempat.

Ndilalah, terjadi insiden yang di luar skenario. Abang sepupu saya yang esok hari akan melaksanakan momen sakral (ijab) terlibat rusuh dengan beberapa orang pengunjung acara joget. Sampai pukul-pukulan itu mereka. Saya, yang tidak mau dianggap tidak berada di pihak yang teraniaya, akhirnya ikut gabung. Urun sekali tendangan dan sekali bantingan kepada salah seorang pengunjung acara joget yang terlibat rusuh itu. Momen itu seketika membuat saya laiknya seorang pahlawan di film aksi, ketika bintangnya sedang bertarung lawan dua atau lebih musuh. Sampai orang-orang yang melihat saya melakukan itu (melawan orang yang lebih besar, tinggi dan berotot dari saya) mengelukan nama saya. Ngeri sekali, saya.

Namun, perkara sebenarnya bukan soal itu. Sekira sepuluhan menit setelah aksi heroik yang saya lakukan bersama dua sepupu saya melawan tiga atau empat orang perusuh itu, batang hidung polisi sebagai bagian pengamanan yang sekaligus memberi izin keramaian tidak juga muncul. Terpaksa beberapa orang yang merusuh itu kena tangkap warga yang berpihak kepada siapa yang sedang mengadakan acara, sepupu saya.

Setelah disidang dan menerima beberapa bogem mentah dari warlok (warga lokal), mereka diamankan di teras seorang warga dengan tetap dijaga ketat. Polisi belum juga muncul.

Setelah ada beberapa orang mencari ke beberapa penjuru rumah, barulah itu polisi yang diberi tugas pengamanan menuju lokasi para perusuh di acara joget tadi. Dan tentu saja kondisi para perusuh tadi sudah menunduk dan tidak berani mengangkat muka. Saking malu, atau karena takut kena bogem mentah lainnya.

Dua atau tiga polisi yang dapat jatah pengamanan itu tentu saja dengan muka semringah berterima kasih kepada semua orang yang terlibat penangkapan para perusuh. Walau tentu saja, jangankan menyalami warlok yang telah sudi menjaga para perusuh agar tidak kabur, polisi itu datang tanpa melihat ke muka orang-orang. Malah fokus kepada para perusuh, rampung tugas mereka malam ini. Paling tidak, ada yang dibawa ke kantor. Mungkin begitu pikir para polisi yang dapat jatah jaga keramaian acara malam itu.

Pada episode acara joget di hajatan sepupu saya ini. Polisi datang ke lokasi (yang semestinya diamankan akibat rusuh yang terjadi secara spontan karena pengaruh sopi) itu bukan pada detik-detik terakhir. Justru bisa dibilang itu detik yang sudah sangat jauh, mungkin malah hitungan hampir setengah jam sejak geger terjadi.

Baca Juga:

Ujian SIM Perlu Direvisi, Harusnya Lebih Fokus pada Etika dan Pengambilan Keputusan di Jalan

Pertigaan Lampu Merah Kletek Sidoarjo, Pertigaan Angker bagi Pengendara yang Tak Taat Peraturan Lalu Lintas

Hal yang sama sudah dianggap lumrah terjadi. Terutama ketika ada acara joget dan ada terjadi geger atau kaco. Para polisi datang ke TKP itu biasanya belakangan, ketika keributan hanya menyisakan cerita. Hampir tidak pernah saya mendengar cerita bahwa polisi tiba setelah si pelaku ribut-ribut merencanakan aksinya. Padahal merekalah seharusnya garda terdepan agar keamanan kegiatan joget tetap kondusif. Apalagi mereka adalah orang pertama sekaligus terakhir ketika seseorang ingin mengadakan acara joget.

Namun, tidak elok rasanya jika “kebaikan polisi” di tempat saya ini dipandang sebagai sebuah kesalahan fatal. Saya berani sumpah, hal yang sama sudah banyak diadopsi di tempat lain. Bahkan saya melihat bahwa hal yang sama telah menginspirasi film India, terutama para pemeran polisinya. Para polisi di film India biasanya menjadi sorotan kamera pada bagian ketika pemeran utama film (terutama yang bukan polisi) sudah babak belur akibat perang lawan geng antagonis. Mereka datang mengamankan semuanya ketika justru semuanya sudah selesai. Bahkan kadang sudah ada yang sekarat atau meninggal dunia.

Kedatangan mereka juga begitu familiar dengan seragam polisi lengkap. Tidak lupa membawa pistol dan borgol. Mungkin SOP-nya memang begitu. Tapi masa iya, sebelumnya tidak ada intel yang memantau sambil sesekali nge-cek keberadaan temannya dengan kode rahasia, “Abang tukang bakso, pakai walkie talkie, kijang satu ganti.”

Memang betul, nggak semua polisi di film India seperti itu. Masih ada sosok legendaris nan ikonik, yakni inspektur Vijay yang menjadi simbol bagaimana seharusnya pemerintah bertindak. Mungkin, gambaran sosok inspektur Vijay kudu dijadikan panutan buat seluruh… polisi yang pengin manut beliau. Eh.

Namun, saya jadi mulai was was juga ini. Jangan sampai tiba-tiba dengar kang bakso depan rumah ngomong, “Kijang dua masuk, cepatlah kemari, target sudah di sini.”

BACA JUGA Pengalaman Saya Saat Hendak Wawancara Polisi di Tengah Aksi dan tulisan Taufik lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2021 oleh

Tags: inspektur vijaypolisi
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

syarat wajib vaksin surat kehilangan KTP administrasi ribet mojok

Repotnya Mengurus Surat Kehilangan di Surabaya: Syaratnya Wajib Vaksin, tapi Tempat Vaksinnya Tidak Disediakan

23 Juli 2021
Orang Inggris Nggak Percaya Polisi, Percayanya sama Siskamling

Orang Inggris Nggak Percaya Polisi, Percayanya sama Siskamling

5 Oktober 2022
buku yang disita polisi

Kasihan Sekali Nasib Buku-buku yang Disita Polisi Karena Dikira Buku Anarkis

13 April 2020
Takagi Wataru, Karakter dalam Detective Conan yang Bisa Jadi Teladan bagi Polisi Terminal Mojok

Takagi Wataru di Detective Conan Adalah Teladan bagi para Polisi

25 Januari 2023
Polisi Bilang Harun Masiku Tidak Ada di Tongkrongannya: Sudah Coba WA, Pak?

Polisi Bilang Harun Masiku Tidak Ada di Tongkrongannya: Sudah Coba WA, Pak?

14 Februari 2020
Kasus Brigadir J: Ditertawakan Rakyat, Makin Menjatuhkan Martabat Polisi

Kasus Brigadir J: Ditertawakan Rakyat, Makin Menjatuhkan Martabat Polisi

10 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.