Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Pia Cap Mangkok, Oleh-oleh Khas Malang yang Jarang Diketahui Orang

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
3 Juni 2022
A A
Pia Cap Mangkok, Oleh-oleh Khas Malang yang Jarang Diketahui Orang Terminal Mojok

Pia Cap Mangkok, Oleh-oleh Khas Malang yang Jarang Diketahui Orang (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pertengahan bulan Mei kemarin, saya mendapatkan oleh-oleh dari kakak saya yang baru saja pulang dari Malang. Saat tahu akan mendapat oleh-oleh dari Malang, saya langsung membayangkan keripik buah yang sudah sangat khas itu, lapis Malang, atau seputar roti-rotian dari Malang Strudel. Akan tetapi, alih-alih mendapatkan oleh-oleh yang familier dari Malang, kakak saya malah membawa Pia Cap Mangkok, sebuah oleh-oleh khas Malang yang cukup asing di telinga saya.

Sebagai mahasiswa yang pernah merantau di Malang selama 4 tahun, saya baru tahu kalau ada oleh-oleh khas Malang bernama Pia Cap Mangkok. Selama ini saya mengira kalau oleh-oleh Malang ya hanya seputar kue lapis dan perkeripikan duniawi, eh, ternyata saya salah.

Lantaran penasaran, saya mencoba bertanya pada kakak saya sekaligus memastikan, apakah Pia Cap Mangkok ini merupakan oleh-oleh yang baru dan apakah peta perpolitikan oleh-oleh khas Malang sudah mulai berubah.

“Tidak,” begitu jawaban kakak saya. Kakak saya pun menunjukkan kemasan pia yang tertulis “sejak tahun 1959”. Sunggu sebuah jawaban yang singkat dan bernas. Artinya, memang saya saja yang kurang tahu.

Namun, ketika mengunggah oleh-oleh tersebut di media sosial, banyak teman saya yang memberikan respons kalau mereka juga nggak tahu eksistensi oleh-oleh satu ini. Saya nggak tahu kenapa hal ini bisa terjadi. Tapi bagi saya, akan sangat sia-sia jika ada sebuah market yang belum tersentuh oleh makanan yang punya cita rasa enak ini.

Jika Jogja punya Bakpia Pathok, Malang punya Pia Cap Mangkok. Keduanya sama-sama memiliki nilai historis yang cukup kolosal.

Bagi yang belum tahu, pia dan bakpia adalah dua hal yang berbeda. Pia sebenarnya digunakan dalam penyebutan berbagai macam makanan sejenis kue yang berasal dari Tiongkok. Nah, salah satu jenis pia yang telah mengalami akulturasi dengan kebudayaan Indonesia adalah bakpia. Yap, artinya bakpia adalah salah satu jenis pia. Sedangkan pia adalah penyebutan kue asal Tiongkok secara umum.

Jika diamati, kemasan dari Pia Cap Mangkok terkesan modern. Kemasan luarnya cukup estetik dengan visual yang cocok sebagai kebutuhan “pamer” di media sosial. Kemudian, tiap satuannya dibungkus dengan plastik, persis Bakpia Kukus Tugu Jogja yang membuat oleh-oleh ini terkesan lebih steril.

Baca Juga:

4 Makanan yang Sebaiknya Jangan Dijadikan Oleh-Oleh dari Surabaya

5 Oleh-oleh Purwokerto yang Jarang Dilirik Wisatawan, Kalah Sama yang Viral dan Kekinian

Saat pertama kali menggigit pia, yang saya rasakan adalah teksturnya nggak mudah berantakan dan terasa renyah. Ukuran pianya pun cukup besar. Sungguh sebuah rasa yang bikin sumringah. Lebih detail lagi, bagian kulit pia terdiri dari beberapa lapisan yang krispi tapi nggak mudah rontok. Bagian dalam isinya cukup padat dan lembut.

Varian rasa Pia Cap Mangkok cukup beragam. Ada rasa kacang hijau, cokelat, kopi, durian, keju, green tea, dan tangkwee (campuran manisan labu putih dan kulit jeruk). Tangkwee adalah rasa yang paling saya rekomendasikan karena autentik dan sulit dicari pada jenis makanan lainnya.

Satu kotak Pia Cap Mangkok ada yang berisi 5, 12, dan 24 biji. Sebagai gambaran, untuk kemasan isi 12 harganya setara dengan Bakpia Kurnia Sari, sekitar mendekati harga 50 ribuan.

Saran saya, kalau kalian berkesempatan pergi ke Malang dan ingin menjadikan pia ini sebagai oleh-oleh, jangan disimpan di kulkas karena tekstur pianya akan keras. Yah, intinya Pia Cap Mangkok boleh dijadikan pilihan oleh-oleh dari Malang. Biar oleh-olehmu nggak itu-itu aja~

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Mie Ayam Malang yang Aneh, tapi Tetap Bikin Nagih.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Juni 2022 oleh

Tags: khas malangOleh-OlehPia Cap Mangkok
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Seorang tenaga pendidik lulusan UIN Malang dan UIN Jogja. Saat ini tinggal di Lamongan. Mulai suka menulis sejak pandemi, dan entah kenapa lebih mudah menghapal kondisi suatu jalan ketimbang rute perjalanan.

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Pasuruan, dari Bipang hingga Kue Satru Terminal Mojok

5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Pasuruan, dari Bipang hingga Kue Satru

16 Oktober 2022
Saya Yakin Nggak Akan Ada Razia Mi Ayam Wonogiri, sebab Kami Cinta Damai dan Memilih Fokus Mengejar Rezeki kabupaten wonogiri mie ayam wonogiri

Mi Ayam Wonogiri Memang Tidak Bisa Dibungkus, Sebaiknya Jangan Dibungkus, dan Jangan Pernah Minta Dibungkus

13 April 2025
oleh-oleh dan traktiran

Meminta Oleh-oleh dan Traktiran adalah Budaya Kita

21 Mei 2019
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli revitalisasi Solo kaesang pangarep

4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

8 Juni 2022
Tiramisusu, Oleh-oleh Sombong dari Bandung yang Perlu Dicoba Terminal Mojok

Tiramisusu, Oleh-oleh Sombong dari Bandung yang Perlu Dicoba

8 Mei 2022
Oleh-oleh Khas Solo selain Serabi Notosuman yang Tidak Boleh Dilewatkan

Oleh-oleh Khas Solo selain Serabi Notosuman yang Tidak Boleh Dilewatkan

28 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.