Daftar Isi
#4 Ada subtitusi fasilitas yang ditawarkan pesawat kelas bisnis
Fasilitas lain yang diberikan kelas bisnis adalah kenyamanan lounge. Kalau naik ekonomi, penumpang menunggu keberangkatan pesawat di ruang tunggu bandara, kalau kelas bisnis disediakan ruangan khusus lengkap dengan makanan dan minumannya.
Nah, lounge ini juga tidak begitu worth it, kalau selisih harga tiket bisnis dan ekonomi Rp1 juta, uang sebanyak itu sudah bisa kita gunakan untuk makan kenyang di restoran yang ada di ruang tunggu bandara.
Fasilitas lounge kelas bisnis makin tidak berguna lagi kalau kamu adalah pelanggan setia provider Telkomsel Kartu Hallo (pascabayar) seperti saya. Sebab, ada fasilitas Airport Lounge Telkomsel Prestige yang sudah bisa saya gunakan di setiap bandara di Indonesia dengan pelayanan yang sama seperti lounge bisnis.
#5 Kursi pesawat kelas bisnis tidak berbeda jauh dengan kelas ekonomi
Nggak bisa saya pungkiri, kursi kelas bisnis memang jauh lebih nyaman dibandingkan dengan kelas ekonomi. Kursi pesawat kelas bisnis dibuat sejajar dua-dua dan hanya ada 12 kursi sehingga jarak antar kursi depan dan belakang lebih longgar dan kaki kita bisa sedikit selonjoran.
Sayangnya, kursi bisnis meskipun lebih tebal dan empuk, tapi reclining sama dengan kursi kelas ekonomi. Kamu hanya bisa membuat kursinya rebah beberapa derajat ke belakang, tidak bisa dipakai tiduran seperti kursi di first class.
#6 Pelayanan baik, tapi tidak istimewa-istimewa amat
Berikutnya soal pelayanan pramugara dan pramugari. Namanya kelas bisnis, pelayanan pramugara dan pramugarinya tentu saja ramah dan sat-set. Namun, pelayanannya tidak seistimewa seperti first class. Di first class, setiap penumpang akan disapa secara personal misalnya “Selamat datang di Garuda Indonesia, Mba/Mas Mojok” atau sapaan akrab lainnya. Sementara kalau naik kelas bisnis, tetap disambut dengan ramah, tapi tidak sampai personal, kecuali kamu artis atau publik figur yang sudah dikenal, kalau ini mah lain cerita.
Kalau dari segi keramahan pramugara dan pramugari, menurut saya tidak jauh beda antara kelas bisnis dan ekonomi. Jujur saja, pramugara dan pramugari maskapai domestik yang melayani kelas ekonomi di Indonesia itu ramah banget, jauh lebih ramah ketimbang maskapai internasional. Kalau tidak percaya silakan saja cermati dan bandingkan.
Itulah beberapa alasan yang membuat saya kurang tertarik membeli tiket pesawat kelas bisnis. Selama belum kaya-kaya banget, naik pesawat kelas ini memang kurang worth it. Sementara kalau sudah kaya, ngapain naik kelas bisnis, mendingan naik first class sekalian. Di first class kalian bisa nonton film sambil rebahan atau merasakan mandi di dalam pesawat dan makan dengan hidangan sekelas hotel bintang lima. Kalau cuma makan nasi kotak, banana bread, dan minum jus yang biasa ditawarkan kelas bisnis mah, beli sendiri di bandara juga banyak, Rek.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Alasan Saya Kecewa Naik Kereta Panoramic yang Terkenal Cantik dan Unik
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.