Ada satu anggapan yang saya benci ketika makan di tempat (dine in) bersama orang-orang. Entah akal-akalan siapa, seperti ada aturan tidak tertulis bahwa ketika makan di tempat, minimal kita harus memesan minuman sekelas es teh atau teh hangat, bukan air mineral. Memesan jus/minuman yang lebih mahal menjadi sebuah kebanggaan.
Alhasil sebagai seseorang yang cukup dengan air mineral sebagai penghilang dahaga dan teman makan, saya kerap mendapat pandangan sebelah mata atas pilihan saya. Mulai dari dipaksa untuk memesan minuman lain, dibilang sok edgy karena menerapkan healthy lifestyle, hingga ditawari (diutangi) dibelikan es teh karena dikira lagi kekurangan uang.
Sedikit banyak, anggapan ini merusak feel makan bersama yang harusnya menyenangkan jadi penuh kasak-kusuk. Belum lagi ketika makan, pasti ada saja teman yang berusaha menyodorkan minumannya sembari menawarkan rasa iba seolah saya perlu dikasihani karena hanya mampu membeli air mineral.
Terkesan sepele, namun sungguh menyebalkan terus-terusan dipandang seperti itu. Oleh karena itu saya tuliskan beberapa alasan mengapa memesan air mineral ketika makan itu normal dan merupakan hak semua orang.
Daftar Isi
Air mineral menjadi penetral rasa
Mungkin tidak semua orang beranggapan seperti ini, namun bagi saya air mineral adalah minuman terbaik jika ingin mencicipi rasa autentik dari suatu makanan. Rasa tawar dari air mineral akan menetralkan rasa dan bau di dalam mulut, termasuk bau jigong bangun tidur alias iler (tapi jangan bangun tidur langsung makan juga, xixixi). Yang jelas, air mineral tidak bisa digunakan untuk menetralkan rasa yang pernah ada. Apa lagi kalau rasanya sudah bertahun-tahun dan pihak sebelah tak kunjung memberi kepastian.
Menetralkan rasa dan bau di dalam mulut itu seperti mengondisikan mulut agar siap menerima makanan. Sehingga ketika makanan masuk, rasa dari makanan tersebut bisa tercecap dengan maksimal dan otentik tanpa tercampur dengan rasa makanan sebelumnya. Seperti pertemuan pertama, first taste terhadap makanan juga penting untuk menemukan cita rasa yang pas.
Selanjutnya air mineral juga menjadi minuman paling pas ketika menyelesaikan makan. Air mineral akan membersihkan mulut dari aftertaste makanan. Tentu kalian pernah mengalami bau tipis yang masih tertinggal walaupun telah menyelesaikan makan. Iya kalau baunya enak, biasanya aftertaste makanan ini hanya menyisakan amis atau rasa micin yang bikin gatal di tenggorokan. Nah, minum air putih adalah solusinya.
Kami membeli, bukan meminta
Saya tak memahami mengapa orang-orang sampai punya anggapan bahwa membeli air mineral berarti kehabisan uang, bahkan miskin. Sungguh tak masuk logika! Kenyataan yang terjadi, kami kan membeli, bukan meminta. Jelas kami membayar ke penjual dan sama sekali tidak mengurangi omset mereka. Meskipun memang harganya tidak semahal es teh atau es jus.
Fakta bahwa penjual juga menyediakan air mineral tentu harus dipahami sebagai tanda bahwa pembeli boleh (hanya) memesan air mineral sebagai minum. Toh tidak ada aturan tertulisnya. Kok jadi kami yang repot harus pesan es atau jus, jadi siapa sih yang jualan sebenarnya? Heran.
Usaha menerapkan gaya hidup sehat yang paling mudah diterapkan
Kami yang pesen air mineral ini kadang juga memesan es teh dan jus kok kalau sedang dine in. Cuma ya memang sedikit ribet karena harus request ke pelayan untuk less sugar atau bahkan tanpa gula. Ya kalau pas sepi bisa, seringnya request kami cuma di-iya-in tapi yang datang tetap full gula.
Bagi kami yang terbiasa minum air putih tentu minuman berasa ini kemanisan. Merepotkan, kan? Mending sekalian pesen air mineral, tinggal ambil, tidak repot request.
Kalau dibilang sok edgy, ya agak susah juga, sih. Soalnya di zaman serba banyak makanan enak namun rawan penyakit seperti sekarang ini kesehatan jadi makin penting. Usaha untuk menjaga asupan kadang sulit dijaga kalau sudah terjebak seremonial makan bersama. Jalan paling mudah ya lewat minuman, seenggaknya kalau makanan sudah full minyak, full porsi masih ada air putih yang minimal jadi penetralisir.
Mau pilih teh, ada kandungan asam fitat yang bisa menghambat penyerapan asupan makanan. Mau minuman lain, kandungan gulanya cenderung tinggi. Maka sudah benar kalau air mineral jadi pilihan kami-kami yang berusaha menerapkan gaya hidup sehat. Yah, walaupun effort-nya sangat bare minimum.
Kurang lebih itulah alasan kenapa air mineral jadi minuman pilihan pendamping makan. Sama sekali bukan karena miskin, ya. Kalaupun miskin juga tidak perlu dikasihani apalagi dijadikan konten bersyukur. Perbanyak minum air putih, Gaes, meski masih makan seblak tiap minggu, hehehe.
Penulis: Finaqurrota
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Le Minerale, Air Mineral Kemasan “Kemarin Sore” yang Mempreteli Dominasi Aqua.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.