5 Persimpangan Jalan di Solo yang Meresahkan Pengendara, Waspadalah kalau Lewat Sini

5 Persimpangan Jalan di Solo yang Meresahkan Pengendara, Waspadalah kalau Lewat Sini

5 Persimpangan Jalan di Solo yang Meresahkan Pengendara, Waspadalah kalau Lewat Sini (Unsplash.com)

Di Solo, ada beberapa persimpangan jalan yang perlu diwaspadai pengguna jalan. Beberapa persimpangan ini rawan kecelakaan!

Di balik perkembangan kotanya yang begitu pesat, lalu lintas di Solo makin hari makin padat merayap. Beberapa titik kemacetan bisa kita jumpai misalnya di sekitaran Masjid Syekh Zayed di Jalan Ahmad Yani, bekas SPBU Gilingan, dll. Di sana, pagi, siang, sore, hingga malam dipadati kendaraan.

Kalau macet tapi semua pengendara disiplin berlalu lintas sih nggak masalah. Lha ini sudah macet, banyak pengendara yang nekat melanggar lalu lintas pula. Misalnya saja melawan arah (seperti yang terjadi di Jalan Radjiman), hingga kendaraan nekat naik ke atas trotoar demi menghindari kemacetan. Gimana nggak stres kalau sudah begini?

Selain kemacetan yang rasanya tak pernah terurai, ada beberapa titik jalan yang rawan kecelakaan. Apalagi jalanan di Solo cenderung sempit nggak selebar jalanan yang ada di Jogja dan Semarang. Ketiadaan ring road seperti di Jogja membuat kendaraan berat terpaksa masuk ke kota. Saya pribadi merasa waswas tiap kali melewati persimpangan jalan di Solo karena harus berhadapan dengan kendaraan besar dan juga pengendara yang nakal.

Setidaknya saya mencatat ada beberapa persimpangan jalan di Solo yang meresahkan pengendara. Kalau kalian melewati persimpangan ini, saya sarankan untuk ekstra waspada.

#1 Pertigaan Kleco (pintu masuk Kota Solo bagian barat)

Persimpangan jalan di Solo yang meresahkan pengendara salah satunya adalah pertigaan Kleco. Terletak di tapal batas Kota Solo dan Sukoharjo serta dilewati anak Sungai Bengawan Solo, pertigaan ini sangat penting bagi wisatawan dari luar kota yang ingin mengunjungi Kota Solo. Di sekitarnya pun terdapat beberapa ikon penting seperti Pasar Kleco, Patung Batik, dan gedung Alila Hotel Solo yang sangat cantik jika dilihat dari kejauhan.

Akan tetapi di balik pemandangannya yang indah, saya punya pengalaman kurang menyenangkan sewaktu melewati pertigaan ini. Kebetulan pertigaan Kleco ini menjadi satu-satunya pintu masuk dari arah Jogja dan Semarang yang bisa dilalui berbagai jenis kendaraan, tak terkecuali kendaraan besar. Pernah suatu hari saya menyaksikan seorang bapak yang hampir terlindas truk tronton akibat memaksa masuk di antara mobil dan truk tronton sesaat setelah lampu hijau menyala. Untungnya si bapak bisa menjaga keseimbangan motornya, kalau sampai oleng dan jatuh mungkin saja wassalam.

#2 Pertigaan Kerten (timur Solo Square)

Persimpangan jalan di Solo selanjutnya yang tak kalah meresahkan adalah pertigaan Kerten. Pertigaan ini letaknya nggak jauh-jauh amat dari pertigaan Kleco. Sama seperti pertigaan Kleco, pertigaan Kerten juga dilalui kendaraan berat, namun yang dilewati hanya jalanan arah timur ke barat.

Pertigaan Kerten memisahkan ruas jalan paling penting di Kota Solo, yakni Jalan Ahmad Yani dan Jalan Slamet Riyadi. Di sekitaran pertigaan ini terdapat bangunan penting seperti Solo Square Mall, RS Panti Waluyo, dan flyover. Maka nggak usah heran kalau lalu lintas di pertigaan ini cukup ramai.

Saking ramainya dilalui kendaraan, persimpangan jalan ini memiliki track record kecelakaan yang tak sedikit. Sudah banyak kecelakaan yang terjadi di sini, mulai dari pengendara yang menabrak pembatas jalan sampai tabrakan antarkendaraan. Pengendara yang lewat sini juga masih saja melanggar lalu lintas. Apa nggak tambah bahaya?

#3 Persimpangan Jalan Letjen Sutoyo dan Sumpah Pemuda (Pondok Pesantren Al Ikhsan)

Berikutnya ada persimpangan Jalan Letjen Sutoyo dan Jalan Sumpah Pemuda. Letaknya berada di ring road utara Solo yang mana jalan tersebut utamanya digunakan untuk kendaraan berat yang melewati jalanan Kota Solo, sehingga jalan ini benar-benar ramai dan penuh risiko.

Persimpangan jalan di Solo ini letaknya berada di tanjakan yang mana sering terjadi kecelakaan. Kualitas aspalnya pun mengecewakan. Jalanannya nggak rata, sehingga membuat para pengendara motor terjatuh. Bagi saya, persimpangan ini malah seperti jalur tengkorak, pokoknya harus ekstra waspada kalau lewat sini.

#4 Perempatan Mojosongo (depan SDN Mojosongo 1)

Terletak di pusat keramaian Solo utara, persimpangan jalan ini masih menjadi bagian dari ring road Solo yang rawan kecelakaan. Letaknya agak curam dan dilalui banyak kendaraan berat. Harus siapkan mental yang kuat kalau lewat perempatan Mojosongo ini.

Jalanannya yang sempit dan dipadati bangunan yang rapat membuat klakson telolet dari truk atau bus menggema nyaring di telinga. Kalau naik motor lewat sini dan kebetulan berpapasan dengan truk tronton, jangan lupa untuk selalu waspada dan banyak berdoa.

#5 Perempatan Fajar Indah

Persimpangan jalan di Solo yang meresahkan pengendara selanjutnya adalah perempatan Fajar Indah. Selain berisiko terjadi kecelakaan, hal yang bikin parno di sini adalah kehadiran pos polisi. Di sini kerap terjadi penilangan terhadap pengguna jalan yang melanggar lalu lintas. Pertama kali saya kena tilang ya di sini, hehehe, tapi itu salah saya sih karena naik motor tanpa helm.

Selain itu, persimpangan jalan ini juga menjadi rute kendaraan berat dari arah barat Solo menuju arah timur. Pokoknya kalau lewat sini harus ekstra hati-hati, deh, biar nggak celaka.

Intinya, sebelum melewati kelima persimpangan jalan di Solo yang terkenal berbahaya di atas, kita harus menaati rambu lalu lintas. Jangan lupa juga selalu berdoa sebelum bepergian supaya terhindar dari bahaya.

Penulis: Fajar Novianto Alfitroh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Simpang Tujuh Joglo: Persimpangan Paling Ruwet di Solo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version