Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Persamaan Aroma Roti O di Stasiun dan Kue Pukis di Pasar Tradisional

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
3 Januari 2021
A A
Persamaan Aroma Roti O di Stasiun dan Kue Pukis di Pasar Tradisional terminal mojok.co

Persamaan Aroma Roti O di Stasiun dan Kue Pukis di Pasar Tradisional terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Jika ditanya apa hal yang dikangenin dari sebuah stasiun, tentu tanpa pikir panjang saya bakal menjawab, aroma Roti O. Mungkin aroma ini bisa dibilang sebelas duabelas dengan aroma Pop Mie bikinan orang yang ada di kursi tunggu stasiun. Hanya saja aroma Roti O ini frekuensi penyebaran memiliki skala yang lebih besar dan luas, sehingga tingkat efek samping yang ditimbulkannya lebih berpengaruh pada orang yang menciumnya.

Sekarang ini mungkin hampir sebagian besar stasiun di Jabodetabek dan stasiun di kota-kota besar di Indonesia sudah memiliki gerai Roti O. Sehingga tiap kali memasuki stasiun, indra penciuman kita langsung disambut mesra dengan aroma khas dari roti ini. Kalau anak zaman sekarang mungkin sering bilang, “Apalah artinya stasiun tanpa aroma Roti O.”

Gimana ya mendeskripsikan aroma roti yang satu ini. Mungkin seperti percampuran bau panggangan roti yang fresh, ada bau kopinya, sedikit bau keju, dan ada kayak bau vanilinya. Jika aroma-aroma ini bersatu, dengan cepatnya akan membuat hidung hidung bereuforia kegirangan. Tak lama kemudian neuron yang ada di hidung bergegas curhat ke otak. Lantas beberapa saat kemudian si perut yang tidak terima si hidung yang tengah pamer, mengajukan usul pada otak, “Tak ..Otak… masa si hidung saja yang seneng, aku juga mau dong merasakan kenikmatan roti itu.”

Meski si otak tahu duit di dompet menipis karena akhir bulan, tapi karena imannya lemah atas bujukan hasrat si perut. Akhirnya si otak menyuruh tangan buat mengambil duit dan memerintah kaki buat mendekati gerai Roti O. Jadi begitulah kurang lebih siklus aroma roti ini dalam memperdaya otak kita sehingga tiap kali ke stasiun bawaannya pengin beli Roti O terus.

Saya sendiri tiap kali pergi ke Jakarta tak pernah absen buat membeli roti yang satu ini. Di Stasiun Karawang dulu belum ada gerainya, sehingga jika ada acara di Jakarta, saya manfaatkan sekali momen itu buat sekalian beli Roti O. Biasanya saya membeli di stasiun Cikarang saat berangkat, dan nanti pulangnya akan beli satu lagi untuk oleh-oleh. Entah kenapa, seperti ada yang kurang aja gitu kalau berkereta tanpa menjinjing bungkusan Roti O.

Roti O sendiri sekarang ini menurut saya sudah seperti brand ambassador yang menjadikan aroma roti tersebut sebagai ciri khas sebuah stasiun. Sebenarnya sih nggak cuma di stasiun saja kita bisa menemukan roti dengan bungkus warna kuning ini. Namun, di bandara ataupun di mal, kita juga sudah bisa dengan mudah mencium aroma panggangan roti khas rasa kopi ini. Setelah saya baca di internet, Roti O sendiri sudah memiliki sekitar 480 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berbeda dengan Roti O yang identik dengan stasiun. Jika kita berbelanja ke pasar tradisional aroma kue yang menyegarkan hidung orang-orang yang tengah berbelanja adalah kue pukis. Kalau boleh saya bilang, ada aroma gaib yang berperan sebagai sebuah mantra di aroma kue pukis ini yang menjampi-jampi orang-orang pasar yang tengah berbelanja. Dari parkiran pasar biasanya si hidung sudah bisa mendeteksi aroma harum bin menggoda dari kue yang satu ini. Lalu pada akhirnya si otak lemah yang nggak kuat goda ini akhirnya memutuskan buat beli kue tradisional yang legendaris ini. Kalau slogan saya, “Apalah artinya ke pasar tanpa membeli kue pukis.”

Meskipun kedua kue ini beda dalam berbagai hal, tapi keduanya punya kemiripan dalam menggoda penciuman orang-orang dengan bau khasnya yang super duper enak. Kalau boleh usul, kepada para pengrajin parfum atau pengharum ruangan semoga nanti dibuatkan ekstrak parfum dengan aroma kue pukis atau Roti O. Enak sekali kayaknya ya jika di baju yang kita pakai nempel bau aroma Roti O atau kalau nggak ya aroma pukis. Hmmm~

Baca Juga:

4 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Tanah Abang, Pengguna KRL Wajib Tahu supaya Nggak Bingung dan Perjalanan Nyaman

Stasiun Bogor Adalah Stasiun KRL Terbaik Se-Jabodetabek

BACA JUGA 4 Toko Roti Legendaris di Bandung yang Wajib Dikunjungi dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Januari 2021 oleh

Tags: kue pukisroti Ostasiun
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom "SpongeBob SquarePants" di Dunia Nyata yang Dihindari para Anker

Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom “SpongeBob SquarePants” di Dunia Nyata yang Dihindari Anker

14 Oktober 2023
Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun Terbuat dari Kayu di Jogja

Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun yang Terbuat dari Kayu di Jogja

23 Januari 2024
3 Kesalahan Beli Roti’O di Stasiun yang Jarang Disadari Terminal Mojok

3 Kesalahan Beli Roti’O di Stasiun yang Jarang Disadari

10 Februari 2022
Stasiun Plabuan Batang, Satu-Satunya Stasiun Kereta Api Aktif di Indonesia dengan Pemandangan Pinggir Pantai

Stasiun Plabuan Batang, Satu-Satunya Stasiun Kereta Api Aktif di Indonesia dengan Pemandangan Pinggir Pantai

16 April 2024
5 Stasiun KRL Paling Ikonik di Jakarta, Bisa Jadi Sarana Rekreasi Murah Meriah Mojok.co

5 Stasiun KRL Paling Ikonik di Jakarta, Bisa Jadi Sarana Rekreasi Murah Meriah

16 Juli 2024
Membayangkan Apa yang Akan Terjadi jika Nggak Ada Stasiun Lempuyangan Jogja

Membayangkan Apa yang Akan Terjadi jika Stasiun Lempuyangan Jogja Nggak Ada

9 Februari 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.