Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Perkara Desain, Vans Harus Rela Diboikot Hong Kong

Ayu Octavi Anjani oleh Ayu Octavi Anjani
16 Oktober 2019
A A
vans

vans

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa sih yang nggak tau label streetwear yang digandrungi banyak anak muda dari dulu sampai sekarang. VANS. Vans menjadi salah satu label sepatu yang sangat terkenal khususnya di kalangan anak-anak muda yang berjiwa muda dan bebas. Teman-teman kuliahan saya banyak banget yang pakai Vans kalau ngampus. Nggak heran sih, saya juga suka dengan desain-desain sepatu Vans yang menarik dan warna-warni.

Nggak hanya sepatu, produk Vans juga banyak jenisnya mulai dari kaus, hoodie, sampai snapback yang anak muda banget. Mari kita ulas sedikit sejarah berdirinya Vans yang nggak asing lagi buat kalian pecinta streetwear.

Vans pertama kali diluncurkan pada tahun 1996 di Anaheim, California sebagai The Van Doren Rubber Company. Fyi, pendirinya namanya Paul Van Doren. Pertama kali toko dibuka, hanya ada tujuh belas pengunjung saat itu. Pada tahun 1980 ada usulan terkait Vans yang perlu memproduksi sepatu khusus olahraga dan breakdancing. 1998 bisa jadi tahun di mana Vans mengalami cobaan. Pasalnya, penjualannya menurun dan hampir bangkrut.

Setelah berbisnis selama lima puluh tahun, Vans mampu mencapai angka penjualan hingga US$ 400 juta. Usaha tidak mengkhianati hasil. Vans pertama kali menyelenggarakan Vans Warped Tour yang jadi hitsnya anak-anak muda saat itu. Ya, begitulah sejarah singkat gimana Vans bisa jadi sesukses sekarang.

Beberapa waktu lalu saya sempat scrolling beberapa marketplace dan iseng-iseng mencari sepatu. Saya lebih suka model-model sepatu seperti Converse atau Keds sih. Kalau Converse saya suka karena lebih sederhana dan warna-warni. Beda lagi dengan Keds yang cewek banget. Jadi, ya cocok buat saya. Nggak sengaja saya menemukan sepatu Vans dengan motif yang lucu sekali. Peanut. Lalu dari ditu saya mulai cari-cari lagi motif sepatu Vans dan ternyata banyak sekali yang menarik hati.

Seumur hidup saya sampai pada hari ini, saya belum pernah menjajal produknya Paul Van Doren itu. Saya nggak pernah punya sepatu Vans. Hmm, mungkin setelah melihat motifnya yang lucu-lucu saya bisa mulai pakai sepatu Vans sebentar lagi. hehe

Terus hubungannya dengan judul yang saya tulis ini apa? Oke, judulnya nggak clickbait kok tenang. wqwq. Kontroversi. Satu kata yang tepat menggambarkan keadaan Vans saat ini. Label streetwear itu harus berhadapan dengan para pendukung aksi demonstrasi RUU Ekstradisi Hong Kong beberapa waktu lalu itu. Sempat viral kan?

Kontroversinya dimulai dari gelaran tahunan yang diadakan Vans. Vans Custom Culture. Gelaran ini membebaskan masyarakat khususnya para Vans lovers untuk mendesain sepatu Vans. Hasil desain terbaik, karyanya akan dipakai dan dihadiahi uang tunai sebesar US$ 25 ribu. Siapa juga yang nggak antusias apalagi buat yang jago desain seperti saya.

Baca Juga:

Film-film Tony Leung, Aktor Berbakat Hong Kong yang Kalah Tenar dari Jackie Chen

Jenis-jenis Sepatu Wanita yang Wajib Ada di Rak Sepatumu

Akhirnya eh akhirnya, seorang desainer asal Kanada, Naomiso mendapatkan suara terbanyak saat pemilihan desain lewat media online. Tapi, duduk perkaranya adalah doi gambar keadaan waktu aksi demo di Hong Kong itu. Duh kandas dah. Gambarnya sepele sih, para demonstran yang pakai masker, kacamata, topi, dan ada simbol-simbol Hong Kong di sana (jujur sejujur-jujurnya padahal desainnya lucu!). Sepele buat kita masyarakat yang bukan orang Hong Kong. Orang Hong Kongnya jelas murkalah.

Padahal proses voting masih berjalan waktu itu. Tapi pihak Vans terpaksa menghapus desain kontroversial itu dari kompetisi. Meskipun pihak Vans sudah memberikan pernyataan bahwa tidak pernah berorientasi politik pada setiap desainnya dan selalu menjunjung tinggi rasa hormat dan toleransi, tidak serta merta membuat netizen di media sosial reda begitu saja. Tidak semudah itu, Ferguso~

Masyarakat yang protes dengan Vans berbondong-bondong melakukan aksi membuang sepatu Vans mereka ke tong sampah. Ada yang sampai dibakar lho. ckck, sayang banget sepatunya mending dilempar ke saya aja ?. Yhaaa, namanya juga bentuk protes. Eh, tapi mereka nyesel nggak ya sepatunya dibakar?

Nggak sedikit pendukung aksi demo Hong Kong akhirnya membuat tagar #BoycottVans di media sosial mereka. Duh beberapa hari ini saya berurusan dengan tagar terus deh. Untunglah, lebih baik daripada berurusan dengan mantannya pacar saya yang pacar saya saja tidak punya mantan. Lho gimana.

Sayang seribu sayang, akibat kontroversi yang dibuat oleh satu orang desainer itu, beberapa produk Vans yang dicintai kalian semua anak-anak muda harus rela tak beredar di Hong Kong. Indonesia masih aman berarti ya. Hffft. Dampak lainnya bahkan sampai membuat beberapa toko streetwear mengumumkan berhenti menjual produk Vans. Waduh! Sebesar itu pengaruhnya ternyata. huhu. Tapi mungkin itu hanya sementara.

Well, di balik kontroversi yang sedang menimpa Vans nggak membuat saya mundur untuk menjajal sepatunya yang lucu-lucu motifnya itu. hehe. (*)

BACA JUGA Berkaca dari Kasus Sulli: Netizen Memang yang Terbaik Untuk Urusan Merusak Kesehatan Jiwa Orang Lain atau tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2019 oleh

Tags: #BoycottVansdesain sepatuhong kongpemboikotanstreetwearvans
Ayu Octavi Anjani

Ayu Octavi Anjani

Mahasiswa akhir yang hobi makan dan nulis.

ArtikelTerkait

Film-film Tony Leung, Aktor Berbakat Hong Kong yang Kalah Tenar dari Jackie Chen terminal mojok.co

Film-film Tony Leung, Aktor Berbakat Hong Kong yang Kalah Tenar dari Jackie Chen

15 September 2021
Deddy Corbuzier, Vans, Ventela: Tentang ATM dan Mimikri demi Konten terminal mojok.co

Deddy Corbuzier, Vans, Ventela: Tentang ATM dan Mimikri demi Konten

29 April 2020
Jenis-jenis Sepatu Wanita yang Wajib Ada di Rak Sepatumu terminal mojok

Jenis-jenis Sepatu Wanita yang Wajib Ada di Rak Sepatumu

19 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.