ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cukup Malin Kundang Saja yang Dikutuk, Pemerintah Jangan!

Sabrina Mulia Rhamadanty oleh Sabrina Mulia Rhamadanty
16 Oktober 2019
A A
dikutuk

dikutuk

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak lengsernya Orde Baru, cuman Pak SBY saja yang baru bisa mencatatkan namanya sebagai satu-satunya Presiden Republik ini yang punya masa jabatan sebagai Presiden dua periode berturut-turut dengan cara pemilu. Nanti akan diikuti Pak Jokowi kalau sudah dilantik.

Banyak orang, termasuk saya sendiri merasa periode ke-2 nya Pak SBY memang tidak secemerlang periode pertamanya. Ya meski tidak buruk-buruk amat sih, hal ini juga diungkapkan aktivis ICW (Indonesian Corruption Watch) Abdullah Dahlan, dia bilang di periode ke-2 nya SBY praktik korupsi politik lebih dominan, misalnya kasus Century, Hambalang serta upaya pelemahan KPK dalam kasus Cicak Vs Buaya dan kasus Simulator SIM.

Karena Pak Jokowi akan mencatatkan namanya sebagai presiden Indonesia yang memimpin negara ini selama dua periode berturut-turut dengan cara pemilihan yang sama dengan SBY. ICW memprediksi Jokowi akan sama gagalnya dengan track record SBY di periode ke-2. Kena kutukan periode ke-2 kayaknya.

Peribahasa yang tepat untuk prediksi yang dikemukakan ICW ini adalah sesungguhnya mempertahankan lebih sulit dari mencapai. Tapi ingat ya, ini baru prediksi. Menurut KBBI sih, prediksi itu artinya ramalan berarti sesuatu yang belum pasti terjadi dan belum pasti tidak terjadi. Tergantung Pak Jokowi, mau mengamini prediksi ini atau dibuang jauh-jauh. Yang diharapkan rakyat ya pasti perkembangan yang lebih baik dari periode-1.

Ngomong-ngomong mengenai kutukan, saya jadi ingat tentang Malin Kundang. Dongeng dari Padang itu menceritakan seorang anak durhaka yang dikutuk ibunya jadi batu. Ibu Mande Rumbayah sudah marah besar dengan anak laki-laki satu-satunya itu, merasa tidak diakui sebagai ibu yang melahirkan dan mengurusnya sejak kecil, si Ibu akhirnya mengeluarkan kata-kata terlarang dan mengutuk darah dagingnya sendiri.

Menurut saya, kutukan tidak terjadi begitu saja. Harus ada yang dikutuk dan mengutuk. Kalau prediksi ICW benar mengenai kutukan periode ke-dua akan terjadi anggaplah Pak Jokowi sedang ada di posisi Malin Kundang dan satu-satunya yang berhak mengutuk seperti sang Ibu Mande Rumbayah adalah rakyatnya. Karena rakyatnyalah yang mengangkatnya hingga jadi presiden.

Malin Kundang sebenarnya punya pilihan untuk mengikuti kata hatinya dan mengakui ibunya, mungkin di Pantai Air Manis sekarang tidak akan kita temui sebentuk batu di pantai Air Manis yang dianggap sebagai Malin yang tengah meratap. Namun Malin nampaknya lebih memilih mengikuti egonya. Sama seperti Pak Jokowi, beliau juga punya pilihan. Untuk mengulang kegagalan seniornya (Pak SBY) di periode ke-2 atau mencatatkan namanya disejarah Indonesia sebagai presiden dengan pencapaian periode ke-2 secara cemerlang.

“Prediksi ICW salah besar, bohong itu kalau ada kutukan-kutukan. Lihat ini buktinya, periode ke-2 saya lebih baik!”

Mungkin kalau mau Pak Jokowi bisa sombong ke wartawan atau sekalian ke aktivis-aktivis ICW sambil bilang kalimat diatas.

Rakyat Indonesia sebenarnya adalah Mande Rumbayah versi sabar. Mande setia menanti kedatangan anaknya, mendoakan anaknya, mendukung anaknya. Berharap si Malin kundang kembali ke kampung dan berkumpul lagi dengannya. Tapi Rakyat Indonesia juga bisa berubah jadi Mande Rumbayah versi murka, turun kejalan, demo besar-besaran dan mungkin bisa mengutuk pemerintah juga.

Kalau Mande Rumbayah mengutuk Malin kemudian datang angin kencang disertai sambaran petir yang menggelegar. Kalau rakyat Indonesia yang mengutuk pemerintahnya akan datang rasa tidak percaya dan ketidakstabilan. Sama seperti pacar yang telah selingkuh sekali kemudian minta maaf, kita tidak bisa tidak lebih curiga, soalnya kepercayaan kita telah dikhianati.

Cukuplah Malin saja yang menyesal atas keputusannya lalu dikutuk jadi batu, pemerintah jangan. Cukuplah periode ke-2 Pak SBY yang degredasi, periode ke-2 Pak Jokowi jangan sampai prediksi kutukan ini akan berkembang jadi potensi. Periode ke-2 tidak akan jauh lebih mudah dari yang pertama, tapi bukan berarti tidak bisa jadi lebih baik. Jangan muluk-muluk jadi lebih baik deh, konsisten saja dengan pencapaian dan janji-janji kemarin nanti terlalu banyak mau malah tidak ada yang tercapai.

Jadi pemimpin yang baik itu tidak susah, yang susah itu jadi pemimpin yang konsisten dalam kebaikan. Jadi pemimpin jahat itu tidak susah, yang susah itu jadi pemimpin yang konsisten dalam kejahatan. Supaya rakyatnya tidak bingung, Anda itu baik atau jahat. Ya gampang kan, kalau ternyata ketahuan jahat, tinggal dikutuk saja jadi batu. (*)

BACA JUGA Aparatur Sipil Negara (ASN) Bukan Profesi yang Cocok Untuk Orang Nyinyir atau tulisan Sabrina Mulia Rhamadanty lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: icwkutukanMalin Kundangpelantikan presidenpemerintahperiode kedua
Sabrina Mulia Rhamadanty

Sabrina Mulia Rhamadanty

ArtikelTerkait

Pemilihan Nama Nyeleneh Aplikasi SiPEPEK sampai Sisemok Adalah Bukti Pemerintah Merendahkan dan Mengkhianati Etika Rakyat

Pemilihan Nama Nyeleneh Aplikasi SiPEPEK sampai Sisemok Adalah Bukti Pemerintah Merendahkan dan Mengkhianati Etika Rakyat!

10 Juli 2024
Kutukan yang Membayangi Prancis di Piala Dunia 2022

Kutukan yang Membayangi Prancis di Piala Dunia 2022

15 November 2022
virus corona masker sampah kesehatan bekas pakai operasi masker mojok.co

Bagi Saya, Operasi Masker Itu Sangat Tidak Efektif

7 Oktober 2020
irasional wabah covid-19 Kenapa Sih Pemerintah Hobi Pakai Istilah Njelimet Buat Komunikasi sama Rakyat?

Pemerintah Kita pada Dasarnya Irasional, Kita Aja yang Bodoh, Capek-capek Menuntut Mereka agar Rasional

18 Mei 2020
Proyek Food Truck di Tegal Itu demi Siapa? terminal mojok.co

Proyek Food Truck di Tegal Itu demi Siapa?

2 November 2021
Sejahat-jahatnya Malin Kundang, Dia Nggak Bakalan Minta Ibunya Live TikTok Mandi Lumpur

Sejahat-jahatnya Malin Kundang, Dia Nggak Bakalan Minta Ibunya Live TikTok Mandi Lumpur

18 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
takhayul

Takhayul yang Masih Banyak Dipercaya: Sukanya Kok Membatasi Ruang Gerak

body positivity

Alih-Alih Body Positivity, Sebenarnya Alasan Untuk Melanggengkan Rasa Malas

kapan kawin

Lebih Baik Bertanya 'Kapan Turun Hujan?' Daripada 'Kapan Kawin?'

Terpopuler Sepekan

Kasta Makanan Kereta Api dari yang Enak Banget sampai Nggak Banget

Kasta Makanan Kereta Api dari yang Enak Banget sampai Nggak Banget

9 Mei 2025
Menyiksa Suzuki Shogun Setiap Hari di Jalan Parangtritis Jogja (Unsplash)

Derita Tinggal di Dekat Jalan Parangtritis Jogja, Memaksa Saya Harus Menyiksa Suzuki Shogun Setiap Hari

10 Mei 2025
Perbedaan Rumah Makan Padang Jogja vs Medan yang Bikin Kaget: Rasanya Manis dan Penyajiannya Prasmanan, kek Mana Ini? warung padang murah, warung makan padang

4 Ciri Warung Makan Padang Murah yang Beneran Murah dan Nggak Hanya Gimmick

9 Mei 2025
4 Tipe Orang yang Dipastikan Akan Merana kalau Tinggal di Tulungagung Mojok.co

4 Tipe Orang yang Dipastikan Akan Merana kalau Tinggal di Tulungagung

10 Mei 2025
Pengalaman Saya sebagai Mahasiswa Muslim yang Kuliah di Universitas Swasta Kristen, Banyak Sekali Cobaannya Mojok.co

Cobaan Berat Kuliah di Universitas Kristen bagi Saya Mahasiswa Muslim dan yang Paling Berat Adalah Jatuh Cinta

8 Mei 2025
Alasan Orang Bekasi Lebih Ngefans Persija Jakarta daripada Persipasi dan Persikasi Mojok.co

Maaf Saja, Solo Belum Layak dapat Gelar Daerah Istimewa karena Bekasi yang Menjadi Gerbang Utama Jakarta Lebih Layak

7 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi
  • Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring
  • Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran
  • Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Rusak karena Aremania
  • Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan
  • Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.