Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Perjalanan Saya Memecahkan Bumbu Rahasia Indomie ala Aa Burjo

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
18 September 2020
A A
Perjalanan Saya Memecahkan Bumbu Rahasia Indomie ala Aa Burjo terminal mojok.co

Perjalanan Saya Memecahkan Bumbu Rahasia Indomie ala Aa Burjo terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Membaca salah satu esai Mojok tentang rahasia Indomie burjo lebih enak dari bikinan sendiri adalah awal mula perjalanan ini. Memang esai tersebut dikemas dalam bahasa yang indah dan filosofis. Akan tetapi, ia tidak benar-benar menjawab mengapa Indomie ala aa burjo lebih enak, meski terlihat sederhana. Pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan kata-kata yang muluk dan filosofis: pasti ada bumbu rahasia di dalamnya.

Akhirnya, sejak 2018 (awal menjadi pembaca Mojok) saya punya obsesi baru untuk memecahkan misteri terbesar di era ini: Apa bumbu rahasia di balik nikmatnya Indomie ala burjo? Jika perjalanan saya untuk memecahkan misteri ini hanya sebatas iseng, Anda salah. Obsesi ini membawa saya dalam geladi kebatinan pada Lord Indomie.

Pada 2018-2019, meme perihal “Lord Indomie yang Maha HQQ” menjadi tren di dunia lelucon daring nasional. Gelombang pemujaan pada sebungkus mi instan ini menyeret saya dalam lingkar pemuja Lord Indomie. Bahkan saya diangkat sebagai admin dari grup para pemuja Lord Indomie. Padahal, alasan saya tenggelam dalam lingkar mereka hanya perkara memecahkan misteri Indomie ala burjo ini.

Ternyata, menjadi pemuja Lord Indomie tidak memberi jawaban apa pun. Akhirnya saya murtad dan mangkir dari jabatan admin. Namun, perjalanan saya belum selesai. Pasalnya, selain menjadi admin grup, saya juga melakukan sebuah laku spiritual. Laku ini adalah mengunjungi setiap burjo yang terjangkau oleh langkah dan dana.

Tujuan saya bukan untuk mendaftar kerja atau mencuri sebotol kecil bumbu rahasia. Saya ingin mengamati gerak-gerik aa dan teteh burjo saat meracik Indomie. Jika bumbu rahasia itu ada, pasti ada satu gerakan sang juru masak memasukkan bumbu tersebut ke olahannya. Jika hipotesis saya benar, saya akan menyaksikan gerakan memasukkan bumbu tersebut atau bahkan mungkin melihat bumbu itu secara langsung.

Hasilnya? Nihil, Bosque! Tidak ada gerak-gerik mencurigakan dari juru masak burjo. Mereka cuma celup, angkat, tiriskan, dan sajikan. Setiap saya mendatangi burjo, selalu mendapat tontonan serupa. Tidak ada gerakan memasukkan bumbu rahasia. Padahal saya sudah melotot memantau gerakan mereka. Tidak mungkin saya kecolongan!

Kegemasan ini berimbas pada bergesernya sudut pandang saya. Jangan-jangan, tidak ada bumbu rahasia. Jangan-jangan, suasana burjo yang membuatnya enak? Jangan-jangan, uap keringat aa dan teteh burjo yang menjadi bumbunya? Jangan-jangan, warung burjo memakai pesugihan?

Saya segera menepis kemungkinan di atas. Halah, tidak ada nilai-nilai filosofis di balik enaknya Indomie ala burjo. Jika nilai filosofis itu ada, Indomie yang tersaji di depan rak buku dan diiringi musik klasik akan lebih enak. Apalagi soal teori pesugihan. Lantas, berapa banyak makhluk halus yang harus shifting mengurusi ribuan gerai burjo?

Baca Juga:

Saya Sudah Mencoba Resep Indomie Goreng Dicampur Indomie Ayam Bawang dari King Aloy, dan Rasanya Biasa Saja

Dosa Indomie Ayam Bawang: Nggak Ada Bawang Goreng sebagai Pelengkap

Saya hampir menyerah. Saya mulai berpikir, mungkin nikmatnya makanan ini ala burjo hanyalah efek psikologis. Mungkin, aroma sajian di warung burjolah yang menambah selera makan. Sepertinya, saya terlalu berfokus pada kebendaan. Namun, Lord Indomie melihat kegelisahan saya dan menurunkan berkahnya!

Bagaikan apel yang jatuh di pangkuan Isaac Newton, saya menemukan jawaban ini dengan tidak sengaja. Bedanya, “apel” ini berupa wajan berisi air rebusan mie. Dan bedanya lagi, “apel” berupa wajan ini tidak menjatuhi saya. Jawaban dari misteri tentang bumbu rahasianya ada di wajan warung bude saya.

Kebetulan, rumah eyang dan bude saya ada di objek wisata Tamansari Jogja. Dengan lokasi rumah yang strategis, bude saya memanfaatkan privilese warisan eyang buyut ini untuk membuka warung. Selain menjajakan minuman dingin, bude juga menyajikan Indomie sebagai sajian penunda lapar wisatawan.

Pada suatu sore, saya mengunjungi rumah eyang saya dengan lapar. Lantaran pada hari itu tidak ada masakan yang menarik hati, saya iseng membuat Indomie goreng dagangan bude saya. Karena sudah terlalu lapar dan malas, akhirnya air bekas memasak Indomie tidak saya buang. Saya pakai air tersebut untuk merebus ulang.

Setiap memasak Indomie untuk pengunjung, bude saya selalu menambahkan sawi hijau. Air bekas rebusan tersebut pun jadi berwarna kuning kehijauan karena sudah digunakan berkali-kali. Wes prek, air yang tidak ada keindahannya itu tetap saya pakai untuk merebus. Namun, Indomie goreng saya tetap elok dilihat seperti biasa.

Dan apa yang saya rasakan? Nikmat! Sangat mirip dengan Indomie yang saya beli di burjo! Saya langsung semringah, seperti Archimedes saat menemukan teori tentang massa jenis benda. Inilah bumbu rahasia yang saya cari bertahun-tahun. Ia bukanlah bumbu aditif tambahan yang aneh-aneh. Bumbu tersebut adalah air sari pati mie yang dimasak lebih dulu. Sederhananya: air sisa rebusan Indomie!

Tentu temuan saya ini tidak langsung saya terima mentah-mentah. Saya mencoba mengamati ulang saat aa dan teteh burjo memasak Indomie. Dan benar saja, mereka jarang mengganti air sisa rebusan mie. Seandainya dibuang, masih ada sedikit air rebusan yang tertinggal dalam wajan tersebut. Saya yakin, air sisa itulah sumber kenikmatan Indomie ala burjo!

Bersama dengan tulisan ini, saya malah makin waswas. Jangan-jangan, saya membongkar rahasia para pelaku bisnis burjo. Jangan-jangan, ini tabu untuk dibahas. Setabu membahas Ratu Kidul atau UMR Jogja. Ah, tidak mungkin. Perkara bumbu rahasia ini kan bukan suatu misteri yang dijaga oleh kaum Indomie radikal. Iya, kan?

BACA JUGA Nggak Usah Ngeyel, Mie Sedaap Lebih Enak daripada Indomie dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: burjoindomie
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

4 Varian Indomie yang Rasanya Gagal

4 Varian Indomie yang Rasanya Gagal

7 November 2024
Indomie Seleraku, tapi kalau Indomie Rawon Pedas Mercon, Maaf, Nggak Dulu

Indomie Seleraku, tapi kalau Indomie Rawon Pedas Mercon, Maaf, Nggak Dulu

6 Februari 2024
Tembalang Semarang Surganya Burjo Murah Meriah terminal mojok

Tembalang: Surganya Burjo Murah Meriah di Semarang

13 Maret 2021
Indomie Coto Makassar, Cara Lain Menikmati Coto dengan Harga Merakyat Terminal Mojok

Indomie Coto Makassar, Cara Lain Menikmati Coto dengan Harga Merakyat

25 Juni 2022
Uniknya Punya Orang Tua Karyawan Indofood Selama 26 Tahun (Shutterstock)

Pengalaman Unik dan Seru Menjadi Anak dari Orang Tua Karyawan Indofood yang Sudah Mengabdi Selama 26 Tahun

13 Maret 2024
Mie Dokdok vs Mie Goreng, Enak Mana?

Mie Dokdok vs Mie Goreng, Enak Mana?

23 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.