Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Perilaku Orang-orang di Angkringan Adalah Cerminan Pejabat Pemerintahan

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
23 September 2021
A A
Perilaku Rakyat di Angkringan Adalah Cerminan Pemerintah terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebuah studi menyebutkan tingkat kesehatan, ekonomi, kemananan, dan hal baik lain bisa dijadikan sebagai indikator penilaian sebuah negara. Negara yang maju bisa dilihat dari kehidupan rakyatnya. Kalau negaranya punya kesehatan dan ekonomi yang baik, tentu rakyatnya bahagia sejahtera. Tapi, bagi saya, maju atau tidaknya sebuah negara bisa dilihat dari cara makan rakyatnya di warung. Jika mau melihat ke bawah sedikit, di sekitaran akar rumput, kita bisa memperhatikan tingkah laku orang-orang di angkringan yang menunjukkan cerminan pemerintahan sebuah negara.

Mengapa angkringan? Karena angkringan adalah manifesto dari tempat makan berbayar apa adanya. Tak perlu tedeng aling-aling dan saling menjaga image nggak penting. Angkringan itu ideal. Angkringan merupakan bukti nyata dari kehidupan masyarakat yang sesungguhnya. Oleh karenanya, perilaku orang-orang berikut harus kita waspadai dengan sebaik-baiknya.

Pertama, jika melihat orang jorok, kita harus waspada. Berkali-kali saya melihat orang yang tak membuang tusuk satenya, justru mengembalikan ke tempatnya semula bertumpuk lagi dengan makanan yang masih utuh. Bayangkan saja, dia melakukan itu terus-menerus, sehingga bisa dipastikan ada paparan liurnya di nampan sate. Ini tipikal orang yang nggak mau memikirkan orang lain! Lha, kalau dia terpapar Covid-19 gimana? Apa nggak membahayakan orang lain?

Belum lagi kalau orang-orang jadi nggak mau ambil sate, apa yang punya angkringan nggak rugi? Makanya orang-orang yang jorok seperti ini nggak perlu diberi jabatan. Ia bakal bertingkah seenaknya dan nggak memikirkan orang lain. Ia bakal lebih sering makan duluan, yang penting senang, tapi nggak sadar jika sudah mencemari sumber kehidupan orang lain.

Kedua, orang yang ambil banyak tapi nggak ngaku. Ini tipikal orang nggak ada akhlak tingkat kaffah. Sudah jelas orang semacam ini bahaya kalau jadi pejabat. Mentalnya nyolongan. Titik. Nggak perlu dijelaskan ndakik-ndakik, cukup jangan dibully. Nanti kalau dibully, mereka kesenengan dikasih keringanan. Intinya, mereka harus dibasmi dan dijauhkan.

Ketiga, orang yang justru menghilangkan makna dari angkringan itu sendiri dengan bikin restoran bertema angkringan. Ini adalah angkringan palsu dan menyebalkan. Sok fancy! Sudah merusak makna angkringan, malah makin menjamur. Jika tipe pengusaha angkringan begini disuruh menjabat, bakal rusak struktur bangsa kita.

Kalau tipe ketiga ini sampai menjabat di pemerintahan, segala budaya baik dan kearifan lokal kita hanya akan dijadikan semacam pajangan dan tempelan. Cover palsu dan penuh tipu daya. Budaya adat hanya diomongkan saat ada baju adat yang dipakai. Atribut budaya hanya serupa baju dan aksesori di acara festival, bukan pelestarian dan toleransi. Bajunya dipakai, hutannya dibabat, budayanya diinjak-injak, bahkan dijual!

Keempat, orang yang bersikap SKSD (sok kenal sok dekat) dan menggunakannya untuk melukai orang lain. Contohnya, orang yang WA duluan ke penjual biar disiapin makanan dan minuman sehingga nggak perlu antre. Atau booking tempat paling strategis dan makanan favorit di angkringan. Seharusnya semua orang punya kesempatan yang sama terlepas dari akrab atau nggak. Orang yang SKSD begini nggak bakal mikir dua kali untuk merampas hak orang lain lewat jalur privilese orang dalam. Pokoknya tipe keempat ini jangan dibiarkan menjabat di pemerintahan, deh, soalnya mereka curang dan zalim.

Baca Juga:

5 Menu Angkringan Jogja yang Membahayakan Pembeli, Jangan Lengah meski Murah!

5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

Soal bahagia, itu relatif. Tak perlu wagyu mahal, ada yang cukup bahagia dengan baceman tahu, ceker, sate usus, atau endas pitik. Angkringan sebenarnya menyajikan kemudahan dan kesederhanaan. Sayang, hal yang penuh kesederhanaan itu kerap diromantisasi dan dihubungkan dengan sikap nrimo ing pandum membabi buta. Memang nggak harus wagyu A5, tapi nggak perlu sok-sokan nyuruh nrimo ing pandum. Padahal banyak juga yang jajan di angkringan karena keterbatasan gaji dan UMK yang seadanya. Meski nikmat, kalau tiap hari, kan, bosen juga.

Kok ya tega menyelewengkan makna nrimo ing pandum sebagai kamuflase sikap sakpenake dewe pemimpin sama rakyatnya. Nrimo ing pandum adalah dialog sunyi antara Tuhan, manusia dan hatinya, jadi bukan urusan negara. Ini masih soal angkringan, belum lagi tentang warmindo dan warteg, saya sudah capek.

Sumber Gambar: Jordan Ling via Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 September 2021 oleh

Tags: angkringanpemerintahrakyat
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Curhat Seorang Fakboi yang Diputusin karena Ikut Demo terminal mojok.co RUU Ciptaker

Apa Bedanya Demo 1998 dengan Demo 2020?

15 Oktober 2020
mengkritik jokowi

Semua Orang Harus Mengkritik Jokowi

14 September 2019
Mobil Dinas Pejabat Itu Memang Harus Mahal, kalau Bisa, Pilih yang Paling Mahal Sekalian

Mobil Dinas Pejabat Itu Memang Harus Mahal, kalau Bisa, Pilih yang Paling Mahal Sekalian

12 Januari 2025
Perlahan tapi Pasti, Warmindo Menggeser Angkringan dari List Tempat Makan Murah terminal mojok.co

5 Hal yang Harus Ada kalau Mau Sukses Bisnis Angkringan ala Jogja

16 Juni 2020
Wahai DPR, Ingat, Vox Populi, Vox Dei, Bukan Vox Rex/Regina, Vox Dei

Wahai DPR, Ingat, Vox Populi, Vox Dei, Bukan Vox Rex/Regina, Vox Dei

3 April 2023
Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten Mojok.co bogor

Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten

10 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.