Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan “Perempatan Maut” di Situbondo

Ahmad Dani Fauzan oleh Ahmad Dani Fauzan
9 Juli 2025
A A
Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan Perempatan Maut di Situbondo

Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan “Perempatan Maut” di Situbondo (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada banyak masalah di perempatan Sukorejo Situbondo…

Situbondo adalah kota yang mendapat julukan Kota Santri. Itu kepanjangan dari Sehat, Aman Nyaman, Tentram, Rapi, dan Indah. Mungkin julukan itulah yang membuat kota ini jarang kelihatan punya masalah.

Akan tetapi siapa sangka kota yang jarang muncul di media ini juga punya masalah. Seperti kota-kota tidak maju pada umumnya, persoalan jalan di Situbondo juga mengalami kebuntuan solusi. Padahal jalan umum adalah fasilitas yang keamanan dan kenyamanannya harus diperhatikan betul.

Seperti di perempatan Sukorejo Situbondo misalnya. Perempatan yang berdekatan dengan salah satu pesantren terbesar di Jawa Timur ini punya seabrek masalah sendiri. Sayangnya, hingga sekarang belum ada yang berinisiatif untuk menyelesaikannya.

Perempatan Sukorejo Situbondo ramai, namun tidak ada lampu lalu lintas

Saya bukan orang yang mendalami soal jalanan. Akan tetapi setiap ada persimpangan yang potensi keramaiannya tinggi, saya pasti menjumpai lampu lalu lintas. Kita semua pasti tahu bahwa lampu lalu lintas itu instrumen untuk mengatur tata tertib di persimpangan.

Dalam Permenhub Nomor 49 Tahun 2014  tercatat bahwa alat pemberi isyarat lalu lintas dengan lampu 3 warna dipasang pada persimpangan dan ruas jalan. Karena jika tidak seperti itu, bisa dipastikan jalanan bakal menjadi semrawut.

Buktinya saja perempatan Sukorejo yang ada di Situbondo ini. Setiap hari pengendara ramai lalu-lalang dari berbagai arah, namun nggak ada satu pun lampu lalu lintas yang menjadi pentunjuk. Saya tahu karena setiap malam saya nyambangi Pesantren Sukorejo yang mesti melewati perempatan itu.

Pejalan kaki yang mau menang sendiri menjadikan masalah semakin rumit

Selain ramai pengendara motor, perempatan Sukorejo Situbondo juga dipenuhi oleh pejalan kaki. Ini karena banyak yang ingin menuju Pesantren Sukorejo untuk menjenguk keluarga atau berwisata religi. Bahkan banyak juga santri yang sering lalu-lalang di perempatan ini.

Baca Juga:

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

Kalau pejalan kakinya mau mengerti sih sepertinya masih aman-aman saja. Masalahnya, banyak pejalan kaki yang mau menang sendiri. Tiba-tiba saja berjalan di bagian yang seharusnya jadi jalan kendaraan.

Sebetulnya ini juga menjadi koreksi buat pemerintah. Memang ada trotoar untuk pejalan kaki di sekitar Jalan Sukorejo. Sayangnya, kapasitas trotoar dan pemakainya timpang sebelah. Trotoar yang cuma seukuran satu meter mana cukup memuat pejalan kaki yang membeludak itu? Jadilah para pejalan kaki memilih melanggar peraturan dengan turun ke jalan raya.

Sering menimbulkan masalah menjadikan perempatan Sukorejo dijuluki “perempatan maut” di Situbondo

Bahaya yang ditimbulkan dari tak adanya rambu lalu lintas di sana bukan main. Beberapa kali saya diteriaki oleh pengendara motor yang nyelonong lewat karena hampir terserempet. Saya jadi berpikir, sebenarnya ini yang salah siapa? Pengendara yang nggak sabar nunggu penyeberang jalan, atau penyeberang jalan yang nggak sabar nunggu pengendara lewat?

Ini bukan cuma saya yang mengalami. Beberapa orang yang lewat saya lihat juga pernah sampai terserempet sepeda motor yang ngebut. Motor sudah klakson, dan penyeberang sudah mengangkat isyarat tangan. Tetapi karena sama-sama egois, ya, keserempet jadinya.

Maka tak usah heran apabila perempatan Sukorejo ini dapat julukan “perempatan maut” di Situbondo. Mirisnya, ini nggak cuma terjadi sekali dua kali, tapi berkali-kali.

Itulah ribetnya kalau nggak ada lampu lalu lintas. Semua pengguna jalan merasa berhak buat menguasai jalanan. Padahal jalanan juga termasuk fasilitas umum yang berhak dipakai oleh siapa saja, bukan hanya pihak tertentu.

Pemerintah Situbondo jangan nunggu masyarakat angkat bicara dulu baru bergerak

Kebiasaan menunggu keluhan dari masyarakat sebaiknya tidak menjadi tradisi di kota mana pun. Termasuk dalam persoalan perempatan Sukorejo di Situbondo ini. Pemerintah mestinya memastikan bahwa fasilitas umum terjaga keamanannya, agar masyarakat juga nyaman beraktivitas.

Kalau digubris sih masih mending. Lha, kalau keluhan masyarakat sudah nggak didengar, siapa dong yang bertanggung jawab atas fasilitas-fasilitas umum ini? Masalahnya, persoalan perempatan Sukorejo sudah merupakan kasus yang sudah lama sekali terjadi.

Sebagai pengguna fasilitas umum, saya sangat berharap perempatan Sukorejo Situbondo segera mendapat penanganan dari pihak pemerintah. Ini semua demi keselamatan pengguna jalan. Kalau nggak bisa masang lampu lalu lintas, minimal ada penjaga yang mengatur jalannya persimpangan. Tapi jangan sampe jadi kayak tukang parkir ya, jaga dikit udah minta uang!

Penulis: Ahmad Dani Fauzan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Baluran Sering Dikira Punya Banyuwangi, Bukti Situbondo Gagal Memanfaatkan Potensi Daerah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Juli 2025 oleh

Ahmad Dani Fauzan

Ahmad Dani Fauzan

ArtikelTerkait

Derita Hidup di Lokalisasi JBL, Dikira Mucikari dan Bos Karaoke (Unsplash)

Derita Hidup di Lokalisasi JBL Semarang-Kendal, Sering Dikira Mucikari dan Bos Karaoke Padahal Cuma Numpang Tinggal

13 Agustus 2025
scanlation one piece chapter 1011 attack On Titan Lebih Baik dari 'One Piece'? Mabuk, Bos?

5 Manga yang Berpeluang Jadi Penerus One Piece

18 Juni 2020
Kereta Pasundan: Selamat Tinggal Kursi Tegak dan Adu Dengkul

Kereta Pasundan: Selamat Tinggal Kursi Tegak dan Adu Dengkul

7 September 2025
nongkrong

Mau Nongkrong Takut Kere, Tak Ikut Nongkrong Malah Dighibahin, Tuman!

2 Juli 2019
Merasa Gagal Jadi Musisi? Belajarlah pada Kale di Film NKCTHI!

Merasa Gagal Jadi Musisi? Belajarlah pada Kale di Film NKCTHI!

9 Januari 2020
Tiktok Shop Bisa Taklukkan Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak: Apa Betul? Terminal Mojok.co

Soal Harga Shopee Menang, tapi Kalau Soal Tampilan, Tokopedia Juaranya

17 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.