Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Perbedaan dan Persamaan Bahasa Betawi di Jakarta dan Depok

Sri Hastutiningsih oleh Sri Hastutiningsih
1 Februari 2022
A A
Perbedaan dan Persamaan Bahasa Betawi di Jakarta dan Depok terminal mojok.co

Perbedaan dan Persamaan Bahasa Betawi di Jakarta dan Depok (Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Di perantauan ini, saya selalu tinggal di perkampungan suku Betawi, baik ketika tinggal di Jakarta maupun ketika sudah pindah ke Depok. Lantaran berbaur dengan suku Betawi, maka saya sedikit banyak mengenal tentang budaya, adat istiadat, dan bahasa mereka.

Jakarta dan Depok sangat berdekatan dengan suku Betawi sebagai penduduk aslinya, jadi untuk budaya dan adat istiadat tidak ada perbedaan yang siginifikan. Namun, dalam hal bahasa sehari-hari, saya juga melihat ada sedikit perbedaan. Perbedaan ini sangat kentara sekali hingga mudah bagi kita untuk mengidentifikasi apakah seseorang berasal dari suku Betawi di Jakarta atau Depok.

Bahasa Betawi sebagai percakapan sehari-hari bagi penduduk dari suku Betawi terbagi menjadi Betawi tengahan dan Betawi pinggiran/udik. Bahasa Betawi tengahan dipakai oleh penduduk suku Betawi di wilayah Jakarta. Sedangkan bahasa Betawi pinggiran/udik dipakai oleh penduduk suku Betawi di beberapa wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya.

Di Depok dan sebagian wilayah Bekasi menyebut bahasa Betawi pinggiran sebagai Betawi Ora. Disematkan kata “ora” karena penduduk Betawi di wilayah-wilayah tersebut sering kali menggunakan kata ora yang merupakan kata serapan dari bahasa Jawa. “Ora” artinya “tidak” bila dalam bahasa Jawa.

Berikut adalah beberapa persamaan dan perbedaan antara bahasa Betawi tengahan dan Betawi pinggiran atau Betawi Ora.

#1 Betawi pinggiran lebih kaya kosakata daripada Betawi tengahan

Kosakata dalam Betawi pinggiran lebih beragam daripada Betawi tengahan. Meskipun kosakata tersebut merupakan serapan dari bahasa lain. Contoh kosakata dalam bahasa Betawi pinggiran yang merupakan serapan dari bahasa lain misalnya kata “wadon” yang merupakan serapan dari bahasa Jawa. Wadon artinya perempuan. Kemudian, kata “antepin” yang merupakan serapan dari bahasa Sunda dan mempunyai arti dibiarkan.

Sedangkan kosakata Betawi tengahan, lebih banyak yang sama dengan kosakata dalam bahasa Indonesia. Hanya saja, ada perbedaan dalam pengucapan meski tidak semua kata.

#2 Akhiran “a” dan “e” pada suatu kata

Kosakata Betawi tengahan banyak yang sama dengan bahasa Indonesia. Hanya saja, akhiran “a” berubah menjadi akhiran “e”. Misalnya “dia” menjadi “die”, “kenapa” menjadi “kenape’”. Namun, tidak semua kosakata dalam Betawi tengahan berakhiran “e”.

Baca Juga:

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Sedangkan dalam bahasa Betawi pinggiran yang banyak menyerap kata dari bahasa lain, kata berakhiran “a” tidak berubah “e”, tapi tetap “a” dan terkadang ditambah huruf “h” di belakangnya. Misalnya, “saya” menjadi “sayah”, lain sebagainya.

#3 Gaya bicara

Meski ada perbedaan seperti ditulis di atas, tapi untuk gaya bicara mereka sama, yaitu sama-sama “ngegas” dalam berbicara. Orang Jawa atau Sunda yang baru merantau ke wilayah pemukiman suku Betawi mungkin akan kaget karena akan mendengar orang berbicara dengan intonasi suara yang lumayan tinggi, seperti orang berantem. Setidaknya, hal itu pernah saya alami.

Selain itu, mereka dalam berbicara cenderung ceplas-ceplos atau nyablak. Namun, ini terdengar sangat lucu, terlebih bila sudah berpantun. Jangan baperan kalau berbicara dengan orang Betawi karena memang itu gaya khas mereka.

#4 Tidak ada kata yang berawalan huruf f, q, v, dan z

Baik dalam Betawi tengahan ataupun pinggiran, tidak terdapat kata yang berawalan huruf f, q, v, dan z. Saya sendiri sudah berusaha mencari tahu kosakata dalam bahasa Betawi yang berawalan dengan huruf-huruf di atas, dan saya tidak menemukannya.

Perbedaan bahasa menjadi cerminan keragaman dan kekayaan budaya negara Indonesia. Indonesia termasuk negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak di dunia. Maka, menjadi hal lumrah meski bahasanya sama-sama Betawi, tapi ada perbedaan di sana sini.

Penulis: Sri Hastutiningsih
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Januari 2022 oleh

Tags: bahasa betawidepokJakarta
Sri Hastutiningsih

Sri Hastutiningsih

Hanya emak-emak yang kurang pintar.

ArtikelTerkait

Inilah Wajah Asli Citayam, Daerah yang Sedang Jadi Sorotan Seantero Indonesia

Inilah Wajah Asli Citayam, Daerah yang Sedang Jadi Sorotan Seantero Indonesia

26 Juli 2022
Alasan Saya Malas Naik MRT yang Dibangga-banggakan Orang Jakarta Mojok.co

Alasan Saya Malas Naik MRT yang Dibangga-banggakan Orang Jakarta

23 Juli 2024
Keruwetan Jalan Meruyung Raya Depok Bisa Mengubah Pengendara Sabar Jadi Barbar Mojok.co

Keruwetan Jalan Meruyung Raya Depok Bisa Mengubah Pengendara Sabar Jadi Barbar

20 Januari 2025
Sisi Gelap Sawangan, Kecamatan yang (Katanya) Lebih Maju dari Cinere di Depok

Sisi Gelap Sawangan, Kecamatan yang (Katanya) Lebih Maju dari Cinere di Depok

27 Agustus 2024
Naik Bus Transjakarta Jadi Nggak Nayaman karena Banyak Penumpang Aneh Mojok.co

Naik Bus Transjakarta Jadi Nggak Nyaman karena Banyak Penumpang Aneh

6 April 2024
Lucunya Harga Tiket Pesawat Domestik: Bagaimana Bisa Jakarta ke Singapura Lebih Murah ketimbang ke Surabaya? Nggak Masuk Akal!

Lucunya Harga Tiket Pesawat di Indonesia: Bagaimana Bisa Jakarta ke Singapura Lebih Murah ketimbang ke Surabaya? Nggak Masuk Akal!

20 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.