Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Perayaan Valentine Bisa Lebih Keren dari Sekadar Ritual Pemberian Coklat

Moh Rivaldi Abdul oleh Moh Rivaldi Abdul
14 Februari 2020
A A
Perayaan Valentine Bisa Lebih Keren dari Sekadar Ritual Pemberian Coklat
Share on FacebookShare on Twitter

Konon St. Valentine rela mengorbankan keselamatannya untuk menyatukan pasangan muda-mudi yang saling mencintai dalam ikatan suci (pernikahan). Secara diam-diam dia membantu menikahkan pasangan muda-mudi. Padahal waktu itu, ada larangan untuk menikah, sebab para lelaki harus terjun ke medan perang.

Aksi Valentine dianggap sebagai bentuk penentangan kepada Kaisar Roma. Saat Kaisar memanggilnya, dia justru merasa tak bersalah dan menganjurkan agar Kaisar bertobat. Valentine pun dihukum mati karena perbuatannya itu.

Peristiwa ini kemudian diperingati sebagai hari kasih sayang atau yang lebih kita kenal dengan hari valentine. Memang ada banyak kisah dan legenda yang melatari sejarah hari valentine. Namun, dari semua itu, kisah pengorbanan St. Valentine lah yang paling keren. Mengorbankan diri untuk satu kata “cinta”, keren bukan?

Dalam hal ini, sebenarnya hari valentine merupakan bagian dari peringatan untuk mengenang jasa seorang pahlawan kemanusiaan yang rela mengorbankan nyawa untuk menyatukan pasangan yang saling mencintai.

Cinta merupakan berkah terindah di dunia ini. Dalam Islam, terdapat hadis yang menyatakan bahwa Tuhan membagi cintanya menjadi 100 bagian. Tuhan menyimpan 99 bagian di sisi-Nya, dan satu bagian cinta diberikan kepada seluruh makhluk-Nya di dunia ini. Satu bagian cinta itu sudah sangat mencukupi kehidupan di dunia ini.

Dengan satu bagian cinta itu seorang ibu rela tak tidur semalaman untuk menjaga anaknya agar tak digigit seekor nyamuk. Satu bagian cinta itu yang membuat taring kucing betina menjadi tumpul saat membawa anaknya dengan mulutnya. Satu bagian cinta itu yang membuat induk burung tak menelan makanan di mulutnya, sebab akan diberikan untuk anak-anaknya. Dan satu bagian cinta itu pula yang membuat St. Valentine berani mengorbankan dirinya untuk menyatukan pasangan muda-mudi yang saling mencintai dalam satu ikatan suci.

Hati St. Valentine sudah dipenuhi satu bagian cinta dari Tuhan. Sehingga ia mau mengambil risiko untuk menyatukan pasangan–yang juga telah mendapatkan satu bagian cinta di hati mereka–dalam ikatan suci. Pengorbanan atas nama cinta yang patut dikenang. Tentunya dikenang dengan cinta juga.

Namun sekarang pengorbanan St. Valentine diperingati dengan makna yang sudah berubah. Peringatan St. Valentine bukan lagi pengorbanan cinta, tapi menjadi peringatan untuk mengorbankan diri banyak perempuan dalam sepotong coklat.

Baca Juga:

Olahan Kecombrang Tidak Cocok untuk Semua Orang, di Lidah Saya Rasanya Aneh

5 Cokelat Indomaret yang Cocok untuk Merayakan Valentine bersama Ayang

Banyak hati bahkan tubuh perempuan yang menjadi korban lelaki di malam valentine. Simbol-simbol hari valentine tak hanya coklat dan bunga. Namun, juga berbagai rayuan dan tipuan untuk para perempuan.

Mungkin ada yang tak setuju dengan statement saya. Mungkin ada yang akan berkata bahwa mereka tak menjadi korban, sebab mereka melakukannya tanpa ada rasa keterpaksaan. Kalau demikian, mereka mungkin bukan korban, tapi mengorbankan diri dalam malam ritual sepotong coklat. Mengorbankan diri karena tipu daya rayuan, sama saja dengan menjadi korban.

Terlalu kerdil makna cinta jika hanya dimaknai dengan sepotong coklat atau hubungan badan di malam valentine. Jika kamu memahaminya demikian, maka cintamu masih dalam taraf yang sama dengan hewan. Cinta demikian termasuk cinta yang behavior-animalisme.

Ada makna cinta yang lebih tinggi dari itu. Yaitu cinta untuk saling menjaga, menjaga orang yang kita cintai. Cinta untuk saling menyempurnakan kekurangan pasangan. Cinta untuk saling memiliki. Cinta yang demikian akan kekal, bahkan maut pun tak akan dapat memisahkannya.

Selain itu, jika hari valentine adalah hari kasih sayang. Maka bicara kasih sayang, sangat luas medannya. Medan kasih sayang bisa pada orang tua, pada seluruh manusia, pada alam dan pada Tuhan yang telah menciptakan kita.

Sehingga perayaan hari valentine yang dipahami sebagai hari kasih sayang, tak harus diperingati dengan memberikan coklat pada pasangan. Banyak peringatan yang lebih bermakna dan keren daripada itu. Salah satu contohnya dengan mencari orang yang kelaparan di jalanan untuk kemudian diberi makanan.

Sangat keren, jika sekelompok anak muda di malam valentine membawa bunga dan makanan, menyusuri jalan-jalan untuk mencari orang-orang terlantar yang kelaparan. Kemudian orang-orang terlantar itu diberi bunga dan makanan.

Jika ditanya anak-anak muda itu lagi ngapain? Mereka jawab bahwa ini cara kami memperingati hari kasih sayang adalah dengan berbagi kasih sayang pada sesama manusia. Bukan dengan memberi sejuta rayuan yang hanya akan menjadi harapan palsu untuk pasangan.

Kalau pemaknaan kasih sayang di hari valentine seluas itu, lantas perayaan valentine sekeren itu. Rasanya tak ada salahnya berkata “selamat hari valentine”.

BACA JUGA Kabinet Kasih Sayang untuk Indonesia yang Lebih Halu atau tulisan Moh Rivaldi Abdul lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2020 oleh

Tags: bungacoklatkasih sayangvalentine
Moh Rivaldi Abdul

Moh Rivaldi Abdul

Alumni S1 PAI IAIN Sultan Amai Gorontalo.

ArtikelTerkait

Bayar UKT ITB Pakai Pinjol Itu Miris dan Jelas Tidak Bisa Dimaklumi, Niatnya Mencerdaskan Bangsa atau Menyengsarakan Rakyat nih?

Bayar UKT ITB Pakai Pinjol Itu Miris dan Jelas Tidak Bisa Dimaklumi, Niatnya Mencerdaskan Bangsa atau Menyengsarakan Rakyat nih?

27 Januari 2024
Olahan Kecombrang Tidak Cocok untuk Semua Orang, di Lidah Saya Rasanya Aneh Mojok.co

Olahan Kecombrang Tidak Cocok untuk Semua Orang, di Lidah Saya Rasanya Aneh

25 Oktober 2025
hadiah wisuda

Bosen Hadiah Wisuda Boneka dan Bunga Terus: Ini Lho Solusinya!

15 Oktober 2019
Perayaan Valentine Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Adalah Berdebat Perihal Valentine

Perayaan Valentine Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Adalah Berdebat Perihal Valentine

13 Februari 2020
Romantisme Semu Motor Klasik, Mengubah Pacaran Jadi Bengkel Dadakan. Kencan Amburadul #2 mojok.co

Romantisme Semu Motor Klasik, Mengubah Pacaran Jadi Bengkel Dadakan. Kencan Amburadul #2

14 Februari 2021
Kencan Buta via MIRC dengan Ending Membagongkan. Kencan Amburadul #1 terminal mojok.co

Kencan Buta via MIRC dengan Ending Membagongkan. Kencan Amburadul #1

14 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.