Belakangan ini, dunia kayak nonton film perang versi live. Adalah perang Iran Israel. Dua negara yang lagi saling lempar rudal kayak lagi main pingpong maut.
Semua mata tertuju ke langit Timur Tengah, yang makin ramai sama dentuman selama perang Iran Israel. Tapi tunggu dulu, konflik ini nggak cuma soal siapa lebih jago nyerang. Ada cerita lain yang justru lebih mengerikan. Ini cerita tentang Iran yang sebenarnya lagi sekarat dari dalam.
Daftar Isi
Perang Iran Israel bukan satu-satunya fokus penting
Selama perang Iran Israel, kubu Iran kayak nggak langsung marah-marah. Mereka memang menyerang balik, tapi targetnya militer doang.
Selama perang Iran Israel ini, mereka nggak asal saling gebug. Iran sendiri seolah-olah mau bilang, “Kami masih kuat, tapi sabar dulu.”
Aneh? Mungkin. Tapi mungkin juga ini bukan strategi, melainkan sebuah sinyal. Bahwa Iran lagi ngirit tenaga karena di rumah sendiri aja udah kayak medan perang.
Inflasi tinggi sejak awal tahun
Sebelum perang Iran Israel ini ada sebuah kondisi yang memprihatinkan di dalam negeri Iran. Ekonomi mereka lagi jungkir balik.
Inflasi naik nggak kira-kira, harga barang terbang bebas, dan rakyat mulai turun ke jalan. Dari supir truk sampai petani, semua kompak bilang: “Cukup!”
Yang dulu demo karena dompet bolong, sekarang mulai ngomongin soal keadilan, kebebasan, bahkan masa depan kekuasaan. Artinya, ini bukan lagi demo biasa, tapi alarm tanda-tanda keruntuhan.
Tapi jangan salah, Iran bukan negara kemarin sore. Mereka punya jaringan “teman-teman” yang siap bantu kalau keadaan makin panas. Hizbullah, Houthi, sampai milisi di Irak semua bisa diajak ikut main perang Iran Israel.
Iran jago banget main catur politik regional. Jadi meskipun di dalam negeri megap-megap, mereka tetap bisa bikin tetangga takut ngelawan.
Imbasnya dirasakan seluruh dunia
Yang lucu, begitu Iran bilang siap buka ruang negosiasi, pasar keuangan langsung semringah. Minyak turun, saham naik.
Dunia langsung lega kayak habis kentut di lift kosong. Ini menunjukkan satu hal, bahwa dampak perang Iran Israel imbasnya bisa sampai ke kantong warga Bantul yang lagi beli gas 3 kilo.
Sebagai orang yang cuma bisa nonton perang Iran Israel dari layar hape sambil ngemil cilok, saya cuma bisa mikir, “Ini dunia beneran makin panas apa cuma saya yang gampang panik?”
Yang jelas, Iran hari ini adalah potret negara yang masih bisa tampak garang di luar, tapi ternyata rapuh banget di dalam. Dan kita, sebagai penonton dari jauh, cuma bisa berharap semoga api ini padam sebelum nyamber ke mana-mana.
Penulis: Muhammad Fadhil Aziz
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Tak Ada ‘Perang’ atau ‘Konflik’ antara Israel dengan Palestina
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.