Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Saya Menyesal Pernah Ikut Paskibra karena Isinya Cuma Dibodohi Senior

Yessica Octa Fernanda oleh Yessica Octa Fernanda
28 Mei 2025
A A
Saya Menyesal Pernah Ikut Paskibra karena Isinya Cuma Dibodohi Senior Mojok.co

Saya Menyesal Pernah Ikut Paskibra karena Isinya Cuma Dibodohi Senior (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Hari Kemerdekaan Indonesia masih 3 bulan lagi. Namun, setiap sekolah dan pemerintah, baik pusat maupun daerah sedang sibuk menyeleksi putra putri terbaik untuk diberi mandat sebagai pasukan pengibar bendera pusaka atau Paskibra. Tiap siswa yang ingin menjadi anggota Paskibra harus melewati tahapan seleksi yang super ketat dan berlatih dengan sangat berat. Maka tak heran jika kesan bangga dan prestisius begitu melekat bagi mereka yang menyandang status sebagai Paskibra.

Saya pernah menjadi anggota Paskibra, tapi hanya sebatas Paskibra sekolah, nggak sampai kota apalagi nasional. Namun, saya cukup bangga walaupun berada di tingkat yang rendah. Saya mengikuti ekstrakurikuler tersebut berdasarkan kerelaan dan kesadaran diri sendiri tanpa paksaan siapa saja. Saya menganggap bahwa Paskibra itu keren dan sanggup membentuk mental yang kuat. Tapi, dari pengalaman itulah akhirnya saya mengerti bahwa Paskibra tidaklah seindah kelihatannya, saya malah cukup menyesal pernah tergabung di dalamnya.

Senioritas di Paskibra

Hal yang paling saya sadari adalah paskibraka mengajarkan untuk tunduk dan patuh pada semua ucapan senior atau pelatih. Dalam praktiknya, para senior dan oknum pelatih ini seringkali melakukan perpeloncoan yang bikin seluruh badan remuk. Sebenarnya, jika perintah mereka realistis, masuk akal, atau mengajarkan hal bermoral, saya tidak keberatan. Malah dengan senang hati saya lakukan. Tapi, ketika mereka memerintahkan hal absurd seperti guling-guling di tanah, push-up terus-menerus, atau sengaja dijemur, saya pun mempertanyakan sebenarnya buat apa sih melakukan hal-hal itu?

Mirisnya, di tengah kegiatan tersebut, para junior tidak diperbolehkan mempertanyakan atau membantah ucapan senior. Sekali bantah, fisik dan mental bisa jadi korban. Entah apa konsekuensi yang bisa terjadi jika berani menyangkal. Dulu saya juga nggak berani melawan mereka dan selalu melakukan apa yang diperintah. Namun, saya menjadi sadar bahwa praktik seperti itu, menurut saya merupakan suatu upaya pembungkaman senior terhadap junior. Atau biasa disebut senioritas. Senior bisa melakukan apapun seenak jidatnya hingga junior itu selalu taat padanya.

Saya merasa Paskibraka itu (maaf) dibodohi oleh senior dan pelatihnya sendiri, apalagi kalau ada senior yang berlagak arogan. Harus melakukan ini dan itu tanpa banyak ceriwis. Kalau tidak, pasti dianggap melawan. Saya dkk pun pernah mengalaminya, seperti diminta push up di atas lapangan basket yang disengat matahari hingga membuat tangan melepuh. Lalu, kami pernah disiram air hingga basah kuyup sekujur badan. Senior saya yang melakukan itu pun juga mengalami hal serupa bahkan lebih menyakitkan dari seniornya dulu. Akhirnya hal tersebut menjadi ajang balas dendam senior yang dilampiaskan ke junior. Memang benar sih mental jadi bakoh, saking bakohnya kami jadi terbiasa dengan cacian atau hukuman.

Pembungkaman yang tidak saya sukai

Terlepas dari itu, saya tahu bahwa Paskibra mengajarkan hal-hal positif yang berguna dalam kehidupan seperti kepemimpinan, kedisiplinan, kesetiaan, dan persaudaraan. Dalam beberapa aspek hidup saya, nilai-nilai yang diwariskan Paskibra tersebut masih saya pegang erat-erat. Saya ingat betul, dulu ketika ada satu teman yang dihukum, maka saya dan teman-teman yang lain juga ikut merasakan kepedihannya. Bahkan, kami merelakan diri untuk dihukum juga. Kami merasa iba tapi tidak berdaya. 

Akan tetapi, ketika ingat kembali pada pembungkaman yang kerap terjadi, saya jadi jengkel dan menyesal menjadi anggota Paskibra. Selain karena sudah tidak relevan, usaha tersebut hanya mematikan daya kritis siswa. Walaupun perintah tersebut bertentangan dengan keyakinan mereka, mereka harus tetap mematuhinya. Ketika mereka hanya dituntut sebagai pelaksana perintah, maka secara tidak langsung para anggota Paskibra sedang digiring menuju sistem kepemimpinan militeristik. Selalu “Siap laksanakan” untuk tercapainya tujuan. Iya sih baris-berbaris mirip tentara, tapi sistem melatihnya ya jangan disamakan. Rakyat sipil kok di-militerisasi?

Pelatihan Paskibra perlu direlevansikan dengan situasi modern saat ini. Para senior atau pelatih seharusnya tidak lagi menggunakan cara lama dalam melatih atau menginstruksi junior. Tidak perlu ada bentak-bentak, hukuman fisik, permintaan aneh, atau perintah nggak masuk akal demi menjaga kehormatan Anda sekalian. Untungnya apa sih? Biar disiplin? Bukan disiplin jatuhnya, tapi takut. Takut dihukum, takut diguling ke tanah, takut dimarahi.

Baca Juga:

Merdeka Pikiran dari Keinginan untuk Jadi Sesuatu di Luar Dirimu

Menjadi Pribadi Jomblo yang Merdeka

Dan anggota Paskibra harus berani bertanya dan menolak segala perintah yang tidak masuk akal. Kebanggaan dan rasa hormat menjadi anggota Paskibra itu memang menggiurkan, tapi jangan sampai pemikiran jadi korban. Dia harus tetap kritis dan tajam.

Sekali lagi, cerita di atas berdasar pengalaman saya mengikuti kegiatan Paskibra di sekolah. Mungkin tidak semua Paskibra mengalami apa yang saya rasakan. Hanya saja, saya tetap ingin membagikannya supaya mereka yang hendak mengikuti kegiatan ini benar-benar menyadari kemungkinan kejadian yang akan dihadapi. 

Penulis: Yessica Octa Fernanda
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Pengalaman Kuliah Jurusan Sosiologi Universitas Andalas, Tidak Menyesal karena Merasa Tersesat di Jalan yang Benar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2025 oleh

Tags: hari merdekamerdekapaskibrapaskibraka
Yessica Octa Fernanda

Yessica Octa Fernanda

Mahasiswa teladan.

ArtikelTerkait

merdesa

Merdesa, Indonesia

6 Agustus 2019
Merdeka Pikiran dari Keinginan untuk Jadi Sesuatu di Luar Dirimu MOJOK.CO

Merdeka Pikiran dari Keinginan untuk Jadi Sesuatu di Luar Dirimu

21 Agustus 2020
sudah merdeka

Yakin Sudah Merdeka? Nyinyiran Tetangga dan Kenangan Mantan Saja Masih Sering Menjajah

20 Agustus 2019
Menjadi Pribadi Jomblo yang Merdeka

Menjadi Pribadi Jomblo yang Merdeka

28 Desember 2019
Paskibraka Putri

Paskibraka Putri Nggak Pakai Rok Lagi, Kok Situ yang Heboh?

31 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.